PULANG

2.1K 141 5
                                    

Andin menikmati milkshake nya. Sesekali banyak karyawan Alan yang memberi salam padanya atau hanya sekedar say hello sama bu bos istri CEO mereka.

"Loh ibu disini ? Apa ada yang bisa saya bantu bu ?" Kata Siska sekretasris suaminya.

"Nggak kok Sis , saya cuman mau duduk disini aja. Karena mas Alan tadi masih nerima tamu." Jawab Andin.

"Tamu ? Pak Alan tidak ada jadwal bertemu siapapun hari ini di jam ini bu. Pasti itu.." belum sempat Siska menjawab ponsel Andin berdering..

"Hallo Cik. Ada apa ?" Tanya Andin sambil memberikan isyarat pada Siska untuk menunggu sebentar.

"Ndiin Lo ntar sibuk ? Temenin gue ya ketemu suplier kain kita nantik gue jemput." Kata Cika pada Andin.

"Enggak kok. Nanti Lo ke kantor suami gue aja. Kita berangkat darisini. Biar dianterin sama suami gue." Kata Andin lagi.

"Oh gitu. Oke deh. Ntar gue wasap ye kalo gue mau jalan." Kata Cika lagi.

"Oke." Jawab Andin dan langsung menutup telponnya. Siska yang melihat Andin telah selesai menelpon pun minta ijin untuk pergi.

"Mungkin tamunya mas Alan udah pergi. Mending aku balik deh daripada nanti Mas Al ngamuk lagi. Kasian dedek dimarain sama papa terus." Sambil mengelus lembut perutnya.

Ruangan Alan.

"Al , gue mau pulang dulu ya. Gue udah bilang sama mama." Kata Fiki pada Alan.

"Oke. Ntar ketemu dirumah ya."

"Yo i. Sekalian kenalin bini Lo sama gue Al." Kata Fiki lagi.

"Sebenernya dia tadi ikut gue ke kantor sih. Cuman nggak tau kok belum balik tadi bilang ke toilet." Kata Alan pada Fiki.

"Namanya juga cewek Al. Kalo udaa ketemu kaca nggak mau pisah hahahahaha.." kata Fiki dan langsung keluar dari ruangan Alan.
Alan hanya tertawa mendengar ucapan Fiki dan melanjutkan kerjanya. Lalu kepikiran Andin.

Andin berjalan menuju ke ruangan Alan. Dan berpapasan lagi dengan Fiki. Senyum Fiki melebar saat bertemu Andin.

"Haii Andini..ketemu lagi kita." Kata Fiki. Andin hanya terdiam tak menghiraukan ocehan Fiki.

"Pasti kita jodoh" kata Fiki lagi. Andin mengenyritkan dahinya dan pergi. Namun , Fiki menahan Andin dengan memegang tangannya.

"Lepasin nggak..jangan kurang ajar ya." Kata Andin membentak Fiki.

"Kamu jangan galak-galak dong. Kamu makin cantik kalo marah." Kata Fiki lagi. Andin semakin marah dan ingin membentak Fiki agar tidak mengganggunya. Lalu tiba-tiba ponsel Andin berdering. "Mas Al" batin Andin.

"Hallo mas.."

"Toiletnya pindah tempat ya ? Kamu ke toilet kantor saya apa toilet mana ?" Tanya Alan lagi

"Hehe iyaa mas. Ini bentar lagi aku balik kok." Jawab andin yang masih memelototi Fiki yang berada di depannya sambil senyum-senyum.

"Cepat ke ruangan saya Andin. Kamu lagi hamil anak saya ya. Saya nggak mau kamu dan anak saya kenapa-napa." Kata Alan lagi.

"Iyaa mas. Ini aku jalan kesana kok." Jawab Andin dan menutup telponnya. Fiki yang terlihat kepo dengan siapa Andin bicara ditelpon menyeletuk "Telpon dari siapa tadi Ndin ?" Tanyanya

"Suami saya." Jawab Andin dan langsung pergi meninggalkan Fiki.

"Hahahaha kamu nggak bisa bohongin gue Andini. Mana mungkin cewek seperti kamu udah bersuami. Nggak ada suami yang ngijinin istri secantik kamu bekerja deh..makin penasaran gue sama kamu Ndin." Kata Fiki dan terus pergi meninggalkan kantor kakaknya.

You're Mine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang