BIDADARI

2.3K 150 9
                                    

Malam hari di rumah Alan.

Keluarga sudah berkumpul. Mama Natasha dan Papa Reno sudah datang. Andin yang sibuk mempersiapkan makan malam bersama Kiki dan mama Nila.
Sesekali mama Nila mengecek ponselnya dan terlihat gelisah. Andin yang melihat itupun bertanya.

"Mah , mama kenapa Mah ?" Tanya Andin sambil memegang bahu mama Nila.

"Its okay darling. Mama nggak papa." Jawab Mama Nila meyakinkan Andin. Andin hanya tersenyum dan pergi ke meja makan.

Setelah semuanya siap seluruh anggota keluarga makan bersama. Mama Nila yang menunggu kedatangan anak bungsunya pun masih terlihat cemas dan terus mengecek ponselnya. Hingga acara syukuran selesai Fiki tak kunjung datang.

"Kamu dimana Fiki. Mama khawatir sama kamu." Batin mama Nila dengan menatap ponselnya.
Mama Nila menelpon Fiki dan tidak diangkat.

Diskotik.

Fiki bertemu dengan teman-temannya untuk berpesta. Maklum setahun terakhir memang Fiki tak pernah pulang karena menyelesaikan study nya.

"Hai bro. Apa kabar Lo ? Wah makin ganteng aja Lo sekarang." Kata Sandy teman Fiki.

"Baik bro. Lo sendiri gimana ? Hahahaha bisa aja Lo bujang." Kata Fiki.
Mereka mengobrol santai dan datang lagi teman Fiki yang lain.

"Haaaiii..Lo udaa datang aja brengsek kenapa nggak ngabarin gue Lo." Tanya Elang teman Fiki yang lain.

"Wooooyyyy Elang kangen gue ama Lo. Sorry ya gue aja nggak bilang Alan kalo dateng. Cuman mama gue yang gue bilangin. Eh iya gue belum ngabarin mama. Bentar ya Lang." Kata Fiki mulai menyingkir dan mengirim pesan ke mamanya.

Ke : Mama

Mah , aku masih ngumpul sama temen-temen aku. Nanti aku langsung pulang ya Ma. Mama nggak usah kahwatir. Aku sayang Mama.

Pesan terkirim. Fiki kembali mengobrol dengan temannya.

"Gimana Lo udah kabarin tante Nila ?" Tanya Elang pada Fiki.

"Beres bro. Tadi sampek mana ? Gimana kabar Lo ?" Tanya Fiki lagi

"Gue iya yang kayak Lo liat lah. Baik kan. Makin ganteng juga kek Lo. Eh iya Fik abang Lo barusan nikah ya. Titip salam ya selamat atas pernikahannya. Gue nggak bisa dateng." Kata Elang lagi.

"Hahahaha gue aja kaget waktu mama bilang Alan nikah. Penasaran gue cewek mana yang mau jadi bininya. Udah gila kerja , jarang senyum lagi. Mrinding gue kalo deket-deket Alan." Kata Fiki lagi sambil ketawa ngakak.

"Hahahahaha resek Lo. Lo nggak boleh ngomong gitu. Sejak bokap Lo nggak ada kan dia tulang punggung keluarga Lo. Gue denger bininya cantik. Designer. Keren juga abang Lo nyari bini." Elang menimpali.

"Iyaa iyaa bener. Gue sumpah belum tau mukanya bini Alan. Mama pernah kirim fotonya waktu nikah. Tapi kehapus dihp gue. Ntar gue sampein pesen Lo ke Alan." Jawab Fiki dan kemudian mereka berpesta. Minum-minum bersama ditemni oleh cewek cewek seksi disana.

Tepat jam 04.00WIB waktu subuh. Mereka semua selesai berpesta. Mereka mabuk berat. Elang yang masih setengah sadar membawa Fiki ke rumahnya. Fiki tidur di rumah Elang.

Keesokan harinya.

Andin , Alan dan mama Nila sedang sarapan. Andin memasak nasi goreng untuk sarapan. Alan menikmatinya dengan lahap. Begitupun mama Nila memuji masakan menantunya.

"Mas..aku boleh nggak ikut ke kantor kamu ?" Tanya Andin pada suaminya.

"Ngapain ?" Tanya Alan balik ke Andin

You're Mine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang