FOREVER AND EVER

2.5K 128 2
                                    

Hari ini adalah acara pernikahan Fiki dan Chika digelar. Segala persiapan  mulai telah dilakukan oleh keluarga Alfahri.

Andin yang sedang menata rambut Luffy tersenyum melihat cantiknya putri semata wayangnya itu. Sementara Alan yang akan menggantikan posisi papanya di acara pernikahan Fiki terlihat gugup.

"Rileks aja sayang" kata Andin pada Alan. Alan tersenyum dan memegang erat tangan Andin. Luffy yang melihat pun tersenyum "Papa kenapa mi kok pegang tangan mami terus"

Andin tersenyum dan sontak Alan melepaskan pegangan tangannya dari Andin. "Papa gapapa sayang"

"Papa takut ya Mi.." kata Luffy lagi. Andin berbisik pada Luffy "Papa lagi mau manja sama mama sayang" setelah itu Luffy dan Andin pun tertawa bersama.

****

"Bagaimana para saksi ? Sah ?"

"SAAAAHHH" Teriak para tamu yang hadir.

Chika mencium tangan Fiki dan Fikipun mencium kening Chika. Tak terasa Andin meneteskan air matanya. Andin teringat saat pernikahannya dengan Alan dulu.

Andin teringat pertemuan pertamanya dengan Alan saat dia pingsan dijalan. Lalu saat Alan melamarnya dan membelikan cincin untuknya.

Flashback Andin

"Mas , apa ini nggak terlalu mewah ya. Kita pergi ke toko lain aja yuk.." ajak Andin.

"Terlalu mewah gimana maksut kamu ? Udaa pilih. Mau yang mana ?" Kata Alan pada Andin.

"Tapi mas..." belum sempat Andin menjawab Alan melirik Andin dengan tatapan tajam. "Pilih sekarang Andini Prisqilla. Saya bilang pilih ya pilih." Kata Alan lagi.

Andin tersenyum sambil menghapus air matanya. Lalu dia tersenyum. Andin mengingat saat pertama kali dia menjadi istri Alan Alfahri.

Flashback Andin

"Saya mau mandi. Kamu dulu atau saya dulu Ndin ?" Tanya Alan pada Andin.

"Gimana kalo kita bareng aja mas mandinya ?" Jawab Andin dengan menggoda Alan.

"Emangnya kamu mau mandi bareng sama saya ?" Tanya Alan lagi.

"Maulah mas. Kan kamu suami aku ?" Jawab Andin.

Andin tertawa kecil. Sungguh Tuhan Maha Baik memberikan Andin kesempatan untuk bertemu dan menjadi istri dari seorang Alan Alfahri. Yang begitu sangat mencintainya dan menyayangi keluarga. Apalagi kebahagiaan mereka lengkap dengan kehadiran putri kecil yang cantik bernama Luffy.

Mama Natasha yang melihat putrinya menyeka air matanya pun mendekati Andin "Sayang , kamu kenapa ? Kok nangis ?"

"Emh hehe enggak Ma. Aku teringat aja saat aku dulu ketemu Mas Al sampai menikah dan berada sampai saat ini. Aku bahagia Ma"

"Emm jangan nangis dong sayang. Mama sama papa juga bahagia melihat kamu dan Alan bahagia. Apalagi kamu dan Alan kasih cucu yang sangat cantik buat kita." Kata mama Andin seraya memeluk putrinya.

"Iya Ma. Terlepas semua masalah aku dan Mas Al aku bisa menghadapinya Ma. Dan itu membuat cinta kami semakin kuat" kata Andin

"Iya sayang. Mama sama papa selalu berdoa semoga rumah tangga kamu dan Alan shakinah mawadah warahmah terus ya. Dan kasih cucu lagi buat mama. Tapi laki-laki ya biar pas sepasang" kata mama Natasha. Andin mengangguk dan tersenyum pada mamanya.

Acara pernikahan ditutup dengan sesi foto seluruh keluarga. Chika dan Fiki nampak bahagia.

"Come here Andin , bu Natasha. Yuk kita berfoto" seru mama Nila. Alan memegangi tangan Andin dan mereka semua naik ke pelaminan.

****

Acara pernikahan Chika dan Fiki telah selesai. Badan Andin terasa sakit dan kakinya kram karena kelamaan memakai heels. Andin memijat kakinya pelan.

"Kamu kenapa Ndiin ?"

"Kakiku sakit sayang. Kelamaan pakai heels" kata Andin

Alan menghampiri Andin sambil membawa minyak. Dengan telaten Alan memijit pelan kaki istrinya. Andin  tersenyum kecil "Kamu tau gak sih mas ? Kalo sikap kamu yang dingin tapi perhatian sama akutuh yang bikin aku jatuh cinta sama kamu"

Alan melirik Andin "jangan gombalin saya ya"

"Eh kok gombal sih mas. Aku beneran. Aku udah jatuh sejatuh-jatuhnya cinta sama kamu mas" kata Andin dengan wajah yang super menggemaskan. Alan menyudahi pijatannya. "Udah tidur. Kalo sakit tidur jangan banyak gombal deh. Udah punya anak tapi kayak abg" kata Alan. "Huh biarin." Kata Andin lalu menarik selimutnya dan tidur.

****

Pagi ini pagi yang sangat cerah. Setelah semalam diguyur hujan cuaca pagi sangat segar dan pas untuk berolahraga.

Andin membangunkan Alan. "Mas..mas Al kita joging yuk." Katanya sambil memakai sepatu olahraganya. Alan tak kunjung bangun. Hanya sedikit bergerak mengganti posisi tidurnya.

"Mas..mas Al.." kata Andin sambil memegang pelan pipi Alan. Tiba-tiba Alan bangun dan langsung berlari ke kamar mandi. "Hooeeekk...hoeeekkk.." Alan muntah. Andin panik dan menghampiri Alan.

"Mas , kamu sakit ?" Tanya Andin sambil memijat tengkuk Alan. Alan membersihkan mulutnya dan membasuh mukanya

"Saya gatau Ndin. Kepala saya pusing" katanya. "Iyaudah kamu makan dulu ya. Trus minum obat. Kamu mau makan apa ?"

"Apa aja yang penting perut saya ada isinya dan bisa minum obat" jawab Alan sambil merebahkan diri di kamar. Andin berlari ke dapur dan membuatkan Alan bubur ayam. Tak lupa obat untuk sakit kepala dia bawa. "Mas Al pasti masuk angin" pikir Andin.

"Mas ayo makan dulu ya." Alan terbangun dan duduk bersandar di ranjang. Andin menyuapi Alan. Saat Andin mengaduk buburnya , tiba-tiba Alan bangun dan berlari lagi ke kamar mandi. "Hoeeeeekkk...hoeeeekk..." Alan memuntahkan bubur yang di kunyahnya.

"Mas kamu muntah kenapa sayang ? Buburnya gak enak ?"

Alan menggelengkan kepala pelan. "Enggak saya gak suka aja lihat kamu aduk buburnya. Saya gak mau makan Ndin" katanya lagi.

"Kalo kamu gak makan nanti tambah sakit sayang. Aku bikin susu mau ?"

Alan mengangguk. Andin bergegas ke dapur membawa bubur ayamnya dan membuatkan Alan susu. "Mas , ini susunya. Diminum dulu yaa sayang." Kata Andin. Alan meneguk habis susu hangat buatan Andin.

"Ndiin saya mau kamu panggil dokter ya ?"

"Iya sayang aku udah chat pak Ferdi untuk hubungi dokter keluarga kita. Dan sekarang dokternya sedang dalam perjalanan kesini"

// PART INI ADA LANJUTANNYA YANG AKAN MENJADI AKHIR DARI KISAH ALAN DAN ANDIN YAA. TERIMAKASIH SUDAH SUPPORT DAN VOTE. MEMBERIKAN MASUKAN DI KOMEN DAN DM..

JANGAN LUPA BACA YOUR HEARTBEAT YAA.. SELAMAT MEMBACA 💜💚 //

You're Mine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang