🔪 Psycho 4 🔪

2.6K 293 18
                                    

Ditengah malam, sekitar pukul 23.30.
Yoongi terbangun dan merasakan perih dibagian tangannya, lebih tepatnya lengan bagian kiri.

Ia membuka mata dan membelalak ketika melihat Taehyung tengah berjongkok disamping kasur. Laki-laki itu memegang pisau kecil dan menyayat-nyayat lengan Yoongi.

Yoongi langsung menepis tangan Taehyung dan menampar pipinya, dengan napas memburu mencoba menahan rasa sakit sambil menatap Taehyung dengan marah.

"Dasar gila! Apa yang kau lakukan?!"

Taehyung berdecih, meletakkan pisau itu dimeja. Menarik tubuh Yoongi dan mendorongnya kelantai, Taehyung mencekik lehernya kuat-kuat.

"Berani sekali kau menamparku lagi?"

Yoongi hampir kehabisan napas akibat cengkraman kuat dari Taehyung. Ia mulai terbatuk-batuk karena kehabisan oksigen.

"Inilah hukumanmu karena telah menamparku tadi, dan ternyata? Kau menamparku lagi. Kau sangat senang dapat hukuman, hmm?"

Taehyung bicara dengan nada datar, tetapi jelas mengandung sebuah ancaman disana. Yoongi merasa akan mati ketika paru-parunya seakan kosong oksigen.

Taehyung menyungging senyum licik, lalu melepas cengkramannya. Yoongi megap-megap, terbatuk-batuk, dan memegangi dadanya yang sangat sesak.

"Sekali lagi kau membuatku tersinggung, aku akan memberikanmu hukuman setimpal"

.
.

Didalam kelas,

Yoongi menghela napas panjang untuk yang kelima kalinya pagi ini.

Gara-gara ucapan sembarangan dari mulut Taehyung, semua orang kini menyangka kalau mereka banar-benar berpacaran.

Ia mendengus, memikirkanya saja sudah membuatnya mual.

Taehyung sendiri hanya memasang topeng dengan terus tersenyum manis dan sesekali tertawa. Berbeda dengan Yoongi yang terus memasang wajah kesal.

Ya! Rupanya Taehyung dan Yoongi memang satu kampus. Tetapi, Taehyung jarang masuk ke kampusnya dikarenakan ada hal yang lebih penting selain berkuliah.

Semenjak Taehyung bertemu Yoongi, ia jadi masuk kuliah dengan rutin lagi. Berangkat bersama dan pulang bersama.

"Ke mana?" Tanya Taehyung sambil mencengkram tangan Yoongi yang hendak ingin pergi.

Mencengkram tangan Yoongi sepertinya kebiasaan baru bagi Taehyung. Setiap kali Yoongi bergerak sedikit saja, ia selalu melakukannya.

"Lepaskan," Lirih Yoongi.

"Kau hanya bisa melakukan sesuatu atas izinku. Paham?" Taehyung melepaskan cengkramannya tetapi beralih menggenggam tangan Yoongi.

Yoongi sekarang memakai baju lengan panjang, sehingga lukanya yang semalam tidak terlihat.

"Ke mana?" Kening Yoongi berkerut heran ketika Taehyung menariknya keluar kelas.

"Kantin, aku lapar."

.
.

Yoongi hanya bisa pasrah, ingin memberontak tapi tidak bisa. Terdapat segudang ancaman yang dilontarkan Taehyung padanya.

"Jangan kemana-mana," Titah Taehyung dengan tegas ketika Yoongi sudah duduk disalah satu bangku dikantin kampus, ia segera berjalan untuk memesan makanan.

Yoongi hanya bisa bersabar saja, sembari mencari solusi yang terbaik. Beberapa menit kemudian, Taehyung kembali dengan dua piring makanan yang ia letakkan dimeja dengan setengah membanting.

[✔️ ] PSYCHOPATH LOVE  ; TaegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang