Kisah ini berawal dari...
Katanya cinta anak SMA itu kisah yang murni, bukan semata-mata cinta monyet yang diam-diam suka kemudian nembak.
Banyak yang bilang kisah cinta anak SMA itu lebih seru, karena keluar dari zona nyaman.
Jaman sekarang bukan anak SMA saja yang keluar zona aman, bahkan ada anak sekolah pertama sudah berpacaran dan hampir memiliki seorang anak.
Tunggu, tapi ini bukan topik utama. Karena kisah cinta yang satu ini tak kalah menarik dari kisah cinta orang lain.
Na Jaemin, gadis remaja yang baru menginjak umur enam belas tahun. Bersekolah di salah satu sekolah bergengsi di korea selatan. Sekolah yang memiliki banyak gedung, dengan akreditasi tinggi. Malah kebanyakan yang bersekolah disana hanya anak orang kaya, dan juga anak-anak yang memiliki banyak prestasi.
Gadis ini juga sempat insecure, tapi karena sang bunda dan ayah meyakinkan Jaemin akhirnya ia percaya diri.
Na Jaemin, kerap di panggil Nana ini suka sekali menyemili permen katik setiap pagi. Dengan rambut panjang yang terurai, dan permen katik yang teremut di dalam mulut nya. Sesekali Nana di katakan anak yang sombong karena tak pernah menyahuti sapaan teman sebaya nya.
Bukan dia sombong atau malas menyapa balik, tapi ia di larang oleh kekasih nya.
Memasuki ruangan di penuhi bangku yang sudah terduduki oleh manusia-manusia, Nana menjatuhkan pantat nya pada bangku pribadi nya. Merapikan beberapa alat tulis yang sudah ia keluarkan juga tadi dari tas.
Dia berada di ruang MIPA 2, kelas nya. Menunggu beberapa teman nya yang sampai saat ini belum tiba juga di depan pintu kelas.
"Kamu tau, ini sangat lucu! Aku saja tidak menyangka kalau laki-laki ini akan berpacaran dengan nya." Dengar Jaemin samar-samar di pendengarannya.
Ia tak tuli maupun buta, dia melihat jelas bagaimana diri nya di gosip kan di belakang bangku.
Apa salah nya berpacaran dengan remaja tampan yang terkenal, memiliki segudang prestasi yang patut di banggakan.
Terkadang pikiran orang lain itu sangat lucu. Memiliki wajah bermuka dua seperti anak gadis di belakang Nana ini, sungguh menggelikan.
"O-oh ternyata anak nya sudah datang ya?" Jaemin mengerutkan dahi nya kembali, menoleh ke belakang dengan tatapan datar tapi tak memicing kan netra nya.
"Ya! Na Jaemin! Aku sudah menunggu mu di halte bus tadi, mengapa kamu sudah tiba saja disini?!" Dengus salah satu teman akrab Nana, dia adalah Seo Haechan.
"Ah maaf kan aku, Chan. Ayah kebablasan mengantar ku sampai di depan gerbang." Tukas Nana merasa bersalah pada Haechan.
Kemarin malam Nana sempat mengabari Haechan untuk menunggu di halte bus, berupaya ingin mengajak Haechan agar datang ke sekolah bersama-sama. Tapi agak nya, Nana sendiri lupa memberi tahu sang ayah.
"Maaf, ku traktir nanti ya?"
"Sesuai janji mu!" Setuju Haechan.
Haechan mendongak kebelakang Nana, menatap bisikkan gadis-gadis yang seperti nya kurang perhatian.
"Wah, lihat lah jaman sekarang manusia sudah mulai berevolusi menjadi burung yang mencicit di pagi hari." Ledek Haechan kesal ke arah dua anak perempuan yang menatap diri nya tajam.
Jaemin menenangkan Haechan, "sudah, aku tak punya masalah dengan nya Chan."
"Tapi dia yang punya masalah dengan ku! Beraninya mengechat kak Mark di saat aku semingguan tidak sempat mengecek ponsel Mark." Geram gadis berkulit eksotis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melian || Nomin [✔]
RomanceDia berharga, tapi tetap saja Jung Jeno tidak pernah menyadari hal itu. Na Jaemin, definisi wanita sempurna yang pernah Jeno temui. Namun tetap saja, Jung Jeno tak pernah memperduli kan nya. Note: Genderswitch area. Nomin area. Angst area. i hope y...