10

1.5K 121 10
                                    


Jeno menempatkan diri nya terduduk di samping sang kakak dan belum sempat mengabari Naomi, Jeno sudah harus kembali ke Korea untuk menjenguk Nana nya.

Sebenarnya ada rasa hati yang pelik karena sudah lama tak bertemu Nana, tapi ia khawatir jika benar Nana nya itu memiliki orang lain selain diri nya.

"Apa yang kamu pikir kan? Jangan berlebihan Jen." Ucap Mark.

Jeno berdecih samar, "tidak usah jadi superhero bisa? Sok bisa baca pikiran orang saja."

Mark terkikik kecil, "dari mata mu saja kau gelisah tengah mati, itu sudah sangat klise sekali bagi ku."

"Terserah pada mu!" Decak Jeno malas.

Selama penerbangan menuju korea, tentu saja Jeno maupun Mark tidak berbicara sepatah kata pun, mereka diam membisu. Nampak canggung memang, tapi diantara mereka juga punya beberapa topik untuk di bahas.

Tapi mereka urungkan dengan alasan malas berbicara satu sama lain.

Di sisi lain Naomi datang kerumah Grandpa Jeno, menatap mobil Jeno yang masih ada di depan garasi. Sudah pasti Jeno ada di rumah.

"Selamat pagi grandma," ujar nya tersenyum pada Nyonnya Jung.

"Oh sweetie, how are you?" Tanya Nyonnya Jung balik.

"Baik, hari yang cerah ku putuskan untuk bertemu dengan grandma." Tukas nya sembari tertawa kecil.

"Hayo, to the point saja." Hardik grandma sembari tertawa kecil, "kamu kemari ingin mencari Jeno bukan?"

Naomi menggaruk tungkai hidung nya, "hehe, tidak juga. Aku pure ingin mencari grandma kok." Naomi tertawa canggung seketika, menatap sekeliling ruangan berharap Jeno datang.

"Hm.. mengapa rumah sangat sepi grandma?" Tanya Naomi.

Nyonnya Jung yang tengah menjahit manual itu memberhentikan aktifitas nya, dan menatap Naomi intens.

Ya cukup tegang bagi Naomi, mengapa Nyonnya Jung dengan raut muka nampak serius menatap lekat Naomi.

"Tadi pagi Mark tiba kemari, dan sekarang membawa pulang Jeno menuju korea."

"Loh? Mengapa mendadak?" Tanya nya terkejut lagi.

"Ya grandma juga tidak tahu, intinya masalah percintaan."

"Percintaan siapa?" Naomi yang terbilang sangat penasaran mulai bertanya.

"Percintaan Jeno dengan Nana."

Naomi termenung sebentar, baru rasanya kemarin ia berkenalan dengan Jeno tapi ia sendiri mendapatkan fakta menyakitkan bahwa Jeno sudah memiliki kekasih. Apa boleh buat, Naomi bukan siapa-siapa. Mengapa dirinya sangat resah?

Menautkan kedua ujung jari telunjuk, Naomi menunduk tersedu. Diri nya mungkin sangat berharap lebih pada Jeno, tapi tidak mungkin dirinya menjadi perebut kekasih orang lain.

"Grandma, Naomi pulang ya. Ada urusan yang harus Naomi selesaikan sekarang." Ucap nya.

Nyonnya Jung mengangguk kecil, "hati-hati di jalan sweetie."

Naomi tersenyum, kemudian berjalan perlahan keluar rumah keluarga Jung.

Menyetir mobil nya dengan kecepatan yang tinggi hati nya menjadi rapuh. Naomi tak habis pikir dengan perasaannya, karena dengan cepat ia jatuh cinta dengan Jeno.

Apakah ini benar jatuh cinta? Atau sebatas kakak adik?

Naomi tak tahu itu. Tapi sebuah fakta yang ia dapatkan, jika Jeno sudah memiliki kekasih. Seharusnya Naomi tahu posisi nya sekarang.

Melian || Nomin [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang