Jung Jeno mengikat tali sepatu nya yang lepas, sekarang dirinya berada di sebuah toko buku keinginan Nana. Lelaki bersurai hitam lebat ini samar-samar melirik sekilas orang yang lalu-lalang di samping nya.Hingga dirinya bangkit dan berbalik dihalangi oleh pria tinggi yang berada di hadapannya.
"Permisi, itu buku sudah ku ambil." Ucap Jeno. Sebab lelaki di hadapannya menyentuh buku yang sudah Jeno pesan.
"Oh, buku mu?" Tanya nya sembari dengan nada remeh. Sebelum topi yang ia kenakan di lepaa olehnya, menampilkan wajah Hwang Hyunjin yang tersenyum meledek ke arah Jeno.
Jeno yang awalnya biasa saja, kemudian melihat wajah lelaki yang ia tak suka itu penuh dendam.
"Hwang Hyunjin," Gumam Jeno.
Lelaki berkulit susu putih dengan rambut panjang sebahu itu tersenyum sumringah, "akhirnya kau sudah mengingat ku lagi." Tukas nya.
Anak bungsu Jung tersebut tak menyukai kehadiran dari Hwang Hyunjin yang terlalu mendadak. Maksudnya, ini tidak atas kemauannya. Tapi sepertinya Hyunjin sendiri yang membuat skenario tersebut.
"Oh iya, aku melupakan ini. Buku ini pasti untuk Na Jaemin bukan?" Tanya nya lagi sembari menyerahkan buku itu pada Jeno.
"Terimakasih," sinis Jeno kemudian setelah mengambil alih buku itu.
"Bila perlu, seharusnya kita bicara empat mata di sebuah kafe. Jika kau ingin, tapi jika tidak bisa itu bukan masalah."
Jeno berdecih samar, "aku tidak punya waktu."
"Oh tidak masalah, aku kan hanya ingin menyapa secara pribadi lagi dalam pertemuan kita." Hyunjin tersenyum ramah, kemudian meninggalkan Jeno.
Namun pikiran Jeno terfokuskan karena ucapan kekasihnya tadi pagi, Hyunjin menyukai Jaemin yang menyebabkan kekasihnya itu juga mengalami kecelakaan?
"Tunggu! Kita bertemu di parkiran nanti!" Ucap Jeno pada Hyunjin yang masih belum jauh dari penglihatannya.
Jeno segera mengemasi buku-buku yang ia pesan, kemudian pergi ke kasir tempat membayar semua barangnya. Merasa sudah siap, Jeno pergi menuju parkiran dimana mobilnya berada.
Tak selang beberapa lama, Hyunjin datang dengan menenteng paperbag juga. Jeno tak ingin basa-basi kali ini, tapi ia ingin menonjok wajah Hyunjin yang sangat sombong itu.
"Iya ada Jung Jeno?"
"Aku ingin pada intinya saja sekarang, maksud mu mengatakan cinta pada Nana apa?" Tanya Jeno yang masih di batas wajar.
"Itu.. Jaemin sendiri yang mengatakannya?"
Jeno hanya mengangkat satu alisnya kemudian mengacuhkan Hyunjin. Sebenarnya dirinya kali ini sudah marah besar, tapi ia mampu menahannya.
"Iya benar, aku menyukai Jaemin sejak dulu. Sebelum kau datang ke dalam hidup Jaemin sembari mengancam Jaemin untuk tidak mendekati pria lain. Memang kau ini siapa?" Hyunjin mulai naik pitam sedikit.
Jeno tersenyum marah, kemudian menatap Hyunjin dengan nanar. "Aku kekasih Nana, dan kami akan segera menikah!"
"Oh, setelah apa yang kau lakukan padanya? Kau menjanjikan pernikahan yang indah? Sadar Jung Jeno, tiga tahun terakhir ini yang selalu bersamanya adalah aku. Bahkan kau tidak ada sama sekali saat dirinya membutuhkan mu!" Hyunjin mengungkap benaknya selama ini yang dipendamnya.
"Sialan!"
"Kau hanya merespon jika dirimu sibuk, bahkan tak ada kabar. Semakin sakit hati Nana." Lanjut Hyunjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melian || Nomin [✔]
RomanceDia berharga, tapi tetap saja Jung Jeno tidak pernah menyadari hal itu. Na Jaemin, definisi wanita sempurna yang pernah Jeno temui. Namun tetap saja, Jung Jeno tak pernah memperduli kan nya. Note: Genderswitch area. Nomin area. Angst area. i hope y...