Prolog

5.9K 284 11
                                    

Jika manusia penuh akan ketidak puas an, begitu juga dengan lelaki bermarga Jung ini. Jung Jeno, anak bungsu dari keluarga Jung tersebut tak pernah sekali pun merasa dirinya mendapat kebahagiaan.

Sampai akhir nya ia menyadari, kebahagiaan nya selalu ada di sisi nya.

***

Jung Jeno mendapati ayah nya tengah terduduk di kursi teras rumah, membawa puntung rokok yang tersemat di jemari pria paruh baya itu. Jeno baru pulang dini hari, karena ia menyempat kan diri untuk pergi ke sebuah bar. Tentu saja untuk minum alkohol, sembari melihat penari striptis disana.

Tubuh molek dengan lekukan yang indah menghantui pikiran Jeno setiap hari, ingin rasanya ia mencoba tubuh itu. Namun hanya saja Jeno masih mengingat kekasih nya.

"Kemana saja, kenapa baru sampai?" Tanya lelaki paruh baya yang sudah beranjak sedari tadi.

Mengendus pelan area tubuh Jung Jeno, Jung Jaehyun menghela napas nya sejenak. "Lagi? Hm.. dia menelphone mu, tapi aku berbohong lagi pada nya." Ujar lelaki berumur lebih tua dari Jeno.

"Jangan ayah hiraukan dia, dia sangat posesif membuat ku sakit kepala." Malas lelaki muda tersebut. Ia menatap asbak yang di penuhi puntung rokok.

"Sudah beberapa kali ayah menghisap batang rokok ini?" Tanya Jeno mengintimidasi.

"Sebungkus? Hanya menunggu mu pulang."

"Ayah lain kali jangan menghisap benda nikotin ini, jaga kesehatan mu. Ingat bubu juga." Lirih Jung Jeno memelas, ia masuk ke dalam rumah perlahan. Meninggalkan Jaehyun yang masih menatap lekat punggung lebar Jeno.

"Jung Jeno, seandainya kamu tahu bagaimana suara wanita itu yang tengah merindukan mu. Kamu pasti bisa merasakan sakit nya menjadi dia." Gumam Jung Jaehyun.

.
.
.

Sedangkan di sisi lain, tubuh wanita dengan rambut di ikat cepol terhempas di atas ranjang yang empuk.

Dirinya tengah tak mood, hanya memikirkan kekasih nya tersayang. Ini sudah seminggu sang kekasih hilang kontak, yang membuat nya menjadi sedih tak karuan.

Toxic relationship, kata orang seperti itu. Tapi seorang Na Jaemin selalu berpositif thinking. Ia rasa Jeno hanya jenuh dengan pekerjaan di kantor, bukan jenuh akan hubungan mereka.

Ia harus berpikir positif, karena kata bunda winnie pikiran positif akan membuat hati semakin tenang dan nyaman.

"Huh! Dia pasti sudah tidur, Jung Jeno!! Nana rindu kamu!" Pekik Na Jaemin kesal.

"Kya! Nana, kamu masih belum tidur juga?!" Terdengar suara sang bunda yang mungkin saja terbangun akibat ulah suara Jaemin.

"I-ini bunda, nana tidur." Ucap nya mengecil.

Tentang hubungan toxic seseorang, tentang kebucinan seorang Na Jaemin dan juga tentang sikap dingin Jung Jeno.

-o0o-

Jung Jeno [21 tahun]

Jung Jeno [21 tahun]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Na, aku mohon jangan kekanakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Na, aku mohon jangan kekanakan."

"Kita akhiri hubungan ini, Na."

Na Jaemin [21 tahun]

Na Jaemin [21 tahun]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nono! Nana merindu kan mu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nono! Nana merindu kan mu."

"Jeno, jangan seperti ini!"

-o0o-

Nomin bebs!

Genderswitch area.

Shipper pertama yang aku stan t_t tapi malah oleng ke Johnten.

Kali aja ada yang mau baca, bisa ku lanjutin nanti.

Lanjut?

Melian || Nomin [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang