Jeno masih meremat ponsel nya yang masih memendam amarah saat keluar dari toilet club. Dengan tatapan mata memerah, dan napsu amarah yang tak bisa di kendalikan Jeno duduk kembali ke atas kursi nya."Ou! Calm down dude," Orang yang di sebelah Jeno awalnya terkesiap dengan tingkah Jeno yang terlalu beringas menarik kursi bar.
Lelaki berdarah korea melirik sekilas lelaki amerika dengan tatapan tak peduli. Jeno mendecih samar, memesan alkohol kepada bartender.
Perempuan dengan apron yang ia kenakan, memberi Jeno cocktail. Jeno mengangguk dan menyesapkan sedikit minuman beralkohol yang ia pesan.
Bibir laki-laki bermarga Jung menggerutu sembari menangkup dagu malas. Pikirannya masih tertuju pada email yang mengirimkannya beberapa foto mesra Nana nya dengan orang lain. Apakah benar Na Jaemin mulai menyukai seseorang selain dirinya?
"Hai teman, kau butuh bantuan? Ku rasa kau sangat frustasi sekarang. Aku akan siap membantu mu, dude."
Jung Jeno melirik sinis kearah samping, memandang enggan pria matang yang seumuran seperti ayah nya. Lagi dan lagi, Jeno tidak suka ada orang yang ikut campur dalam masalah nya.
"Tidak, terimakasih." Jawab ketus Jung Jeno pada lelaki yang lebih tua dari nya.
"Ku rasa kau memang butuh penyegar anak muda." Si Pria matang itu, memanggil bartender dan memesan beberapa minuman untuk Jeno yang masih memandang gelas cocktail milik nya.
Si bartender segera meracik minuman alkohol, dan menberikan nya pada Jeno. Seketika laki-laki bermarga Jung terkesiap telak. Siapa yang ingin minum alkohol sebanyak itu? Dia rasa tidak baik jika duduk di bar terlalu lama, ia menjadi risih sekarang. Bisakah ia menemukan Naomi? Jung Jeno harus meninggalkan bar sekarang juga!
"T-tapi aku tidak ing-"
"Jeno! Aa oppa! Ayo kemari, kau jangan marah-marah pada ku. Ayo duduk disana, jangan menjauh." Naomi yang setengah sadar menarik-narik lengan Jeno untuk mengikuti nya.
Sungguh sial! Naomi sendiri sudah mabuk seperti ini.
"Aku rasa, kau marah karena kekasih mu mabuk-mabukkan. Dasar anak muda." Sahut lelaki yang berada si samping Jeno.
Jeno sebelum mengikuti Naomi, ia meneguk habis cocktail dan membayar minuman tersebut.
"Aa oppa! Ayo cepat!" Naomi merengek, menarik tangan Jeno dengan kencang.
"Sabar, naomi!" Gerutu Jeno kesal pada wanita ini sekarang.
Setelah selesai membayar, Naomi mengajak Jeno untuk duduk di dekat teman-temannya. Awalnya Jeno merasa risih, teman Naomi berpakaian terbuka dan bahkan ada yang bersenggama di tempat itu juga.
Rasanya anak bungsu Jung ini ingin muntah, tidak kuat melihat adegan senonoh. Namun, disini tetap saja orang lain biasa-biasa saja. Mereka malah melegalkan hal tersebut, budaya luar memang di luar nalar. Malahan orang lain tidak sampai mengejudge mereka yang sering pulang malam.
"Jeno oppa, ingin minum lagi?" Naomi yang hampir limbung masih berusaha ingin melayani Jeno.
"Tidak! Lebih baik kita pulang, akan aku antarkan kamu ke rumah." Tegas Jeno terhadap Naomi.
Naomi memberontak, ia tak ingin pulang sekarang. Ia masih ingin di club, tapi Jeno membuatnya tak bisa lari karena lelaki Jung itu menggendong Naomi untuk pergi dari club tersebut.
Jeno membuka pintu mobil, dan memasukan Naomi kedalam. Ia mendesah geram kemudian masuk kedalam mobil, dan mulai mengemudi.
Hari ini Jeno merasa terpuruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melian || Nomin [✔]
RomanceDia berharga, tapi tetap saja Jung Jeno tidak pernah menyadari hal itu. Na Jaemin, definisi wanita sempurna yang pernah Jeno temui. Namun tetap saja, Jung Jeno tak pernah memperduli kan nya. Note: Genderswitch area. Nomin area. Angst area. i hope y...