16 | Rival dan Rahasia

8 0 0
                                    

"Andri, tau gak Alvin ke mana!?" Seru Tara tiba-tiba menemui Andri yang sedang sibuk dengan urusannya.

"Hah? Gak tau, aku belum ketemu dia hari ini. Kenapa, Ra?"

"Kemarin tuh dia nge-chat buat minta maaf, tapi kata-katanya aneh gitu."

"Emang aneh orang itu mah, kan?"

"Serius Ndri! Dia tiba-tiba bilang mau pergi." Tara masih tidak bisa diam, panik dengan keadaannya saat ini.

"Pergi kemana sih?" Sedangkan Andri masih santai menanggapinya.

"Justru itu, aku gak tau. Udah aku chat tapi gak di bales, telpon juga gak diangkat." Akhirnya Tara tak bisa menahan isaknya, "Gimana dong?"

"Eh!? Jangan nangis, Ra!" Andri mulai panik mengusap-usap lengan Tara, "Dah, dah santai dulu. Sabar, coba tanya temen sekelas dia."

"Aku udah tanya Mochi, tapi dia bilang Alvin gak masuk hari ini."

"Waduh, kemana tu anak."

"Kenapa, guys?" Tanya Sophie yang baru masuk ruang sekretariat SeMa dan melihat kedua sahabatnya ribut.

"Mpii!!" Histeris Tara yang kemudian memeluk Sophie.

"Apa? Kenapa ada apa ini?" Tanya Sophie yang mulai panik juga.

"Alvin ngasih kabar gak, hari ini?"

"Eh, gak tau deh. Chat terakhir 2 hari yang lalu. Kenapa Tara?"

"Huhu, aku nyesel marahan sama dia. Aku ngerasa bersalah." Rengek Tara, masih erat memeluk sahabatnya itu, "Habisnya aku kesel banget pas dia bilang aku gak boleh temenan sama Jesse. Aku tau dia khawatir, tapi akunya keburu emosi."

Tara menangis semakin kencang, "Aku gak mau Alvin pergi ninggalin aku!!"

Hening, hingga terdengar suara dengusan dari Andri, "Jelasin, Vin."

"Hah?" Tara segera menoleh, ia melihat sudah ada sosok Alvin yang sedang terdiam menatap wanita itu dengan sendu.

"Eh!? Loh— sejak kapan!?" Tara sadar wajahnya sedang konyol sekali karena air matanya. Ia dengan cepat berpaling lagi untuk menyeka wajahnya.

"Pas kamu mulai jelasin semuanya." Jawab Sophie.

Alvin masih membisu, namun ia mulai berjalan mendekat dan tangannya bergerak untuk menyeka air mata Tara yang masih membasahi pipinya.

Ia kemudian tertawa kecil, "Aku gak bakal ninggalin kamu, Tara bodoh."

"T-terus, apa maksudnya chat kemarin?"

"Bentar, sebelumnya aku mau minta maaf dulu, aku salah karena nyuruh kamu jangan temenan sama Jesse. Aku cuma asbun gitu karena gak bisa berpikir jernih, aku udah kelewat khawatir."

Alvin menjeda sejenak ucapannya untuk menghela napas.

"—Inilah alasan aku belum mau jadian sama kamu. Kita masih perlu memperbaiki diri. Aku tau, kamu lebih senang masa-masa pendekatan dibanding udah ada status, kan? Makannya kita banyak jalani dulu aja masa-masa ini."

"Hiks, Alvin." Tara kembali terisak.

"Haaa, aku terharu banget pas kamu meluk Mpi, jelasin semua itu. Ternyata Tara masih sayang aku!" Alvin memeluk Tara gemas, sedangkan wanita itu kembali menangis sambil mengumpat Alvin.

"Maaf ya, Tara."

Andri dan Sophie saling menatap kemudian tersenyum. Andri merangkul bahu Sophie, dan Sophie menyandarkan kepalanya pada bahu Andri. Mereka lega, masalah antara kedua sahabatnya itu akhirnya selesai.

A Little Piece of OursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang