Pagi hari Sylla hanya termenung memikirkan nasib erfan sekarang,ia tengah duduk dibangkunya paling pojok dekat jendela.
Kelas tidak begitu ramai mungkin karna jam masih menunjukan pukul 06.30 yang berarti bel masuk setengah jam lagi
Saking asiknya melamun sampai ia tak sadar bahwa sudah ada sahabatnya didepan,"Pagi pagi udah ngelamun aja"tutur Moniq sembari duduk disamping Sylla"mikirin apa sih,mikirin utang nih jangan jangan"
"Apaan sih gue ngga mikirin utang!,gue cuma lagi mikirin gimana nasib erfan sekarang"
"Udah ngga usah dipikirin,erfan juga pasti bakal sembuh kok"jawab suni yang ikut nimbrung dalam percakapan itu
"Gue mau tanya?"
"Naon?
"Menurut Lo erfan masuk rumah sakit apa gara gara gue?"
"Sylla erfan masuk rumah sakit bukan gara gara Lo,malah disini Lo sebagai korban"
"Iya betul apa kata Moniq"
Tiga jam sudah pelajaran fisika terlewatkan tadi dan kini waktunya untuk jam istirahat berlangsung,tetapi Sylla masih saja sungkan untuk keluar kelas bahkan untuk berdiri saja rasanya sudah sangat sungkan
Melihat Sylla yang sangat sungkan hari ini membuat teman temannya mendengus kesal, pasalnya dari tadi teman temannya sudah membujuknya untuk kekantin namun nihil Sylla masih saja tak ingin keluar dari zona magernya
"Syll ayo kekantin,udah laper nih gue"bujuk Moniq pada Sylla
"Lo berdua aja sana gue lagi males banget kekantin""Terserah deh,eh apa nanti gue bawain makanan buat Lo aja"tawar Moniq tetapi lagi lagi Sylla menggeleng
"Gue udah kenyang"
"Yaudah gue kekantin dulu,dahh jangan kangen"
"Eh buset dah"
Setelah kepergian dua sahabatnya itu Sylla hanya membaringkan kepalanya di atas meja,membolak balikan layar hp,bermain ponsel tetapi tetap saja pikirannya melayang ke arah erfan
"Hai sayang"cletuk Eric berjalan ke arah Sylla sembari menenteng satu kantong makanan
"Sayang sayang kapan coba kita jadian"
"Kalo Lo mau juga hari ini kita boleh jadian"
"Apaan sih"
"Gue serius"
Sylla menggaruk tengkuknya yang tidak gatal,ia bingung dengan ucapan dari Eric tetapi melihat keseriusan diwajah Eric membuatnya bingung juga harus berkata apa
"Udah jangan dipikirin mendingan makan dulu"ucap Eric yang sudah mengetahui gelagat Sylla
"Makasih"
Eric hanya memberikan senyum simpul sebagai jawaban lalu mengusap pelan pucuk kepala Sylla
Melihat Sylla makan entah kenapa rasanya sangat tenang apalagi saat melihat pipi gembul milik Sylla saat mengunyah membuatnya seakan ingin mencubit pipi tersebut
"Syll"panggil Eric ketika Sylla sudah selesai makan,tetapi Sylla hanya menjawabnya dengan menaikan satu alisnya
"Gue mau tanya?"
"Silahkan"
"Gimana laki laki tipe Lo"
Seketika Sylla dibuat bingung sedari tadi oleh Eric karena menurutnya ucapan Eric sangat aneh
"Tipe gue?"
"Iya Sylla cantik"
"Tipe gue cowok kek master Limbad"
KAMU SEDANG MEMBACA
relationship syllaa
Teen FictionHanya sebuah anak yang mengharapkan kasih sayang orang tuanya, Sungguh mulia harapannya yaitu bahagia dalam dunia,tetapi dunia tak mengizinkannya hancurnya keluarga serta percintaan menjadi hal yang sangat dibenci dalam hidupnya Air mata adalah tema...