highclass ; next drama― taennie

say hello to bunda

1 April, 2023.

Kediaman keluarga Vabian kali ini sangat sepi. Tak ada sedikitpun suara yang menghiasi ruang tamu atau ruang santainya, hanya terlihat 2 maid yang sedang membersihkan dapur.

Percuma rumah besar, kalau orang-orangnya sibuk dengan dunianya masing-masing.

Tahun ajaran baru, membuat Thom terlalu sibuk mengurusi Victorian School karena banyak murid yang harus ia seleksi siapa saja yang berhak masuk ke sekolah bergengsi di Korea ini.

Sebenarnya untuk kali ini Thom benar-benar tidak mau memberi akses orang miskin untuk masuk ke dalam sekolahannya.

Thom tidak mau. Percuma pintar kalau latar belakang keluarganya rendahan, tapi karena tradisi ini sudah menjadi turun temurun di Victorian School, mau tidak mau ia harus melakukannya.

Terlebih masa lalu yang membuatnya overthinking, takut terulang kembali.

Semua karena kelurga Vabian yang membuat peraturan gila, tapi dengan peraturannya, Thom berhasil makin dikenal dengan orang-orang terpandang di negaranya.

Bagaimana dengan si kembar? Mereka sedaritadi hanya menyantai di kamar tidurnya. Kali ini Jay yang menghampiri kamar Jake.

Padahal, keduanya harus bersiap karena dalam hitungan hari mereka mulai memasuki masa-masa SMA. Tapi tidak berlaku untuk mereka.

Jelaslah. Ayahnya sebagai pemilik sekolah, untuk apa belajar agar bisa keterima? Toh, sebodoh dan semalas apapun, mereka juga akan masuk ke sekolah Papanya.

Kini, si kembar turun kebawah setelah mengumpulkan sejuta niat karena terlalu asik rebahan.

Mereka berencana untuk mengobrak abrik dapur yang baru saja dibersihkan. Tak lama, Jay membuka kulkas lain yang di dalamnya sudah seperti gudang wine.

"Jake, haruskah kita buka?"

"Tapi, kalau Papa tau gimana?"

Jay berdecak, tangan kirinya bertolak pinggang seperti jagoan, "Papa gak akan nyari hanya karena satu botol wine yang hilang."

Jake tersenyum, bukan si kembar namanya kalau tidak mencari masalah pada Papanya. Padahal umur mereka masih terbilang baru memasuki masa remaja, tapi sudah berani-beraninya mencoba minuman haram.

Salah siapa menaruh beberapa botol wine ditempat yang begitu jelas depan mata. Sudah tau anaknya nakal seperti sifat Papanya.

Kalau kayak gini siapa yang pusing?

Rencana mereka yang ingin membuka wine serta menuang beberapa es batu digelasnya tertunda ketika mendengar langkah kaki dari ruangan yang dekat dengan dapur.

Si kembar menaruh wine ke tempat asalnya karena mereka pikir, Papanya pulang lebih cepat. Namun dugaannya salah. Setelah menghampiri ruang tamu, mereka malah menemukan seorang perempuan yang tengah duduk di sofa sambil membaca sebuah buku, dengan menyilangkan kakinya.