jisoo's bad day

1.8K 341 110
                                    

1 jam sebelum lomba dimulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1 jam sebelum lomba dimulai

Kali ini Jay duduk di samping Sunghoon menggantikan Jake yang tidak ada. Lagipula lebih baik bukan, daripada duduk bersama bocah dengan kekayaan dibawah 30 milyar?

"Tante Jane sama Jake udah sadar, Jay?" Jeno membuka suara ketika baru saja menduduki kursinya

Jay menggeleng seolah menjawab pertanyaan Jeno, lalu disusul oleh helaan napas yang keluar dari hidung Sunghoon. "Beda ya, rasanya. Biasanya ada Jake yang suka ngehujat murid-murid disini,"

Jay mendelik tak suka ke arah Sunghoon. Drama sekali, seperti Ayahnya. Yang jadi abang disini itu sebenarnya Jay atau Sunghoon? Abang kandungnya saja tidak sealay itu.

"Terus, gimana kamar mereka? Ada yang ngawasin, kah?"

"Iya, Jay. Takutnya mereka masih terancam. Yakin banget pasti pelakunya tau kalau mereka masih hidup,"

"Diawasin ketat sama Papa gue malah." keduanya mengangguk paham apa maksud Jay

Jay sendiri tidak mengerti dengan sifat Papanya. Kenapa ia masih peduli sekali dengan Bunda dan Jake, padahal sedang selingkuh dengan nenek lampir? Bukannya biasanya setiap orang yang memiliki kekasih lain akan menelantarkan kekasih pertama?

Itu makin membuat otaknya berputar untuk berpikir. Jadi sebenarnya, siapa yang salah? Keduanya? Atau hanya Jisoo?

Terhitung sudah hampir seminggu ia tidak berbicara banyak pada Papanya. Hanya mengobrol jika penting saja. Walaupun Thom sering sekali mengajak bicara Jay, tentu saja ia terlalu malas menanggapinya jika tidak terlalu penting.

"Gue denger, Jisoo berusaha deketin Papa lo, ya?"

Jay sedikit membulatkan mata. Sedangkan Sunghoon menyenggol kaki Jay di bawah untuk memberi kode padanya. Gimana bisa tau? Bukannya dia belum memberi tau Jeno?

Jeno tersenyum kecil, matanya mulai terbentuk seperti bulan sabit, "Hubungan Ibu gue juga udah dua kali dirusak sama dia, dan gue rasa lo pasti tau itu. Tapi untungnya, Ayah gue gak pernah ngerespon lebih, cuma nganggep sebagai temen."

"Bunda Jane baik banget, Jay. Dulu dia sering ngebantu Ibu gue dalam segala hal, bahkan bisa dibilang Ibu satu-satunya temen yang gak pernah berantem atau nusuk Tante Jane dari belakang,"

"Gue gak bermaksud nyinggung lo ya, Sunghoon jelek, jadi jangan emosi dulu. Gue udah tau rahasia mereka waktu masih sekolah, pasti lo juga tau, Sunghoon, gimana kelakuan Ayah lo."

Sunghoon mengangguk setuju, "Dia emang kurang ajar, bawaannya pengen nonjok mukanya setiap ngeliat dia. Tapi gue gak pernah terima kalau orang tua gue di hina habis-habisan sama orang lain, atau selingkuh."

Jay hanya menyimak percakapan dua temannya. Entah mengapa hatinya terasa sedikit tersentuh mendengar kata-kata dari mereka. Perkiraan kalau Bundanya tak peduli dengan keluarga mungkin salah, ia paham kalau Jane punya tugas yang tidak bisa di tinggalkan saat di Inggris.

highclass ; next drama― taennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang