stupidity of the parents

2.4K 399 19
                                    

Setelah mendengar kembalinya Jane Bagaskara ke Seoul, malam ini penghuni terpenting Nava Palace berkumpul untuk mengadakan pesta kecil-kecilan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mendengar kembalinya Jane Bagaskara ke Seoul, malam ini penghuni terpenting Nava Palace berkumpul untuk mengadakan pesta kecil-kecilan.

Tentu saja hanya empat keluarga yang datang, karena mereka merasa tidak pantas harus mengundang manusia kalangan kelas bawah.

Jangan kira setelah kejadian yang menimpa di masa sekolah akhir, membuat sifat mereka berubah menjadi lebih baik. Salah besar kalau begitu.

Keluarga yang berada di kalangan kelas atas ini rupanya tidak kapok-kapok walaupun sudah diberi cobaan oleh Tuhan.

Keluarga Vabian sudah siap, keluarnya Jane dari ruang make up di rumahnya berhasil menarik atensi ketiga lelaki yang sedang duduk di ruang tamu.

Terutama Thom, bahkan ia tersedak oleh minumannya sendiri disaat sedang meneguk segelas jus jeruk.

Si kembar mengakui dalam hati, Bundanya memang benar-benar perempuan hebat. Selain tau dalam segala hal, ia juga sangat cantik.

"Cantik banget ya, istri aku," Jake yang mendengar Papanya bicara mendelik heboh

"Gak usah lebay, inget umur udah kepala tiga," cibirnya

"Dih, kepala tiga tuh masih muda. Kalau gak tau soal umur mending diem deh, bocil."

"Bocal bocil, gini-gini Jake lebih pinter dari Papa, ya."

Jane hanya menghela napas kasar. Sedari tadi ia berdiri menunggu tiga pria tampan yang ada di rumahnya untuk bangkit dari tempat duduknya loh, malah berantem begini.

Baru ditinggal setahun tahun olehnya saja sifat antara anak dan Papa tidak pernah berubah, sama-sama tidak mau mengalah.

Memang ya, sifat Jake yang menuruni dari Bunda benar-benar mirip sekali dengannya saat masih remaja. Mau menang atau kalah, Jane dan Jake selalu berusaha membuat Papanya terpojoki.

"Bukankah kita harus jalan sekarang? Aku yakin penghuni disini udah nunggu kedatangan ratu Nava Palace, alias Jane Bagaskara yang selalu sibuk di negara kesayangannya." Jay yang sedari tadi diam, kini mulai membuka suaranya. Berjalan lebih dulu untuk keluar dari rumah sebelum disusul oleh tiga anggota keluarga lainnya

Thom hanya menatap punggung anak pertamanya tanpa membuka suara sedikit pun. Ternyata Jay masih belum menerima kenyataan. Padahal, tadi sore ia sudah menjelaskan detail sekali bahwa Bundanya akan menetap di Seoul untuk selamanya.

Namun, jawaban yang dikeluarkan dari mulut Jay hanya "Oh, Jay kira Bunda udah gak peduli sama keluarganya yang ada disini, sampai menelantarkan anak-anaknya."

Ya sudahlah, seiring berjalannya waktu, Jay akan menganggap bahwa peran Bunda sangat penting disini. Yang penting, jangan sampai kedua anaknya tau kalau Jane pernah terbunuh oleh seseorang ketika masa SMA nya.

Popper party di ledakkan ketika keluarga Vabian memasuki rooftop apartemen, yang sudah di rancang sebagus mungkin oleh teman-teman yang kini sudah menjadi sebagai orang tua.

highclass ; next drama― taennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang