he said "nenek lampir"

1.7K 358 133
                                    

Setelah menyuruh beberapa maid di rumahnya untuk menetap di rumah sakit sampai Jane dan Jake sadar, Thom sibuk mencari tau siapa yang menabrak keluarga kecilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menyuruh beberapa maid di rumahnya untuk menetap di rumah sakit sampai Jane dan Jake sadar, Thom sibuk mencari tau siapa yang menabrak keluarga kecilnya. Ia serta pengawal pribadinya datang ke tempat kejadian, membayangkan bagaimana keluarganya ditabrak.

"Bos, kami sudah menemukan mobil dan orang yang menabrak keluarga Vabian." suara pengawal tersebut yang datang ke ruang pribadi berhasil mengalihkan atensi Thom

Dengan cepat ia menutup ponsel, beralih menatap Yuta yang sekarang sudah berada di hadapannya. Tatapannya kembali teralihkan pada laptop yang baru saja diberi oleh Yuta.

Thom mengepalkan tangan, melihat orang yang menabrak kabur begitu saja seolah tidak merasa bersalah sedikit pun.

"Kau jalan duluan, jangan sampai dia tau kalau saya mau ketemu dengannya. Nanti saya nyusul sama yang lain,"

Pengawal pribadinya menangguk, Thom mempersiapkan diri setelah Yuta keluar dari ruangannya. Membawa satu alat saja, lalu merapihkan dasinya seolah ingin bertemu dengan tamu terpenting.

"Ketemu di basement, gak usah pura-pura bego mau ngapain, ini hal yang paling kalian suka." ia tersenyum sebelum menutup telepon di grup

Kalian pikir Thom berbicara dengan siapa? Tentu saja dengan Jacob dan Jeffery, dua sejoli bodoh yang setia dengan Thom. Jangan ditanya kenapa Theo tidak ikut, mungkin sedang bertamasya dengan istri kesayangannya, atau ... bertengkar lagi di dalam rumah? Kalau kata Jacob sih, gitu.

Mereka langsung memasuki mobil milik Thom, tidak perlu membawa mobil banyak, karena mereka ingin beraksi, bukan sedang memamerkan barang mahalnya.

Mereka berhenti tepat di depan toko kosmetik, tentu saja ketiga penghuni Nava Palace tau, toko itu bukan sembarang toko. Melainkan menjual narkoba berkedok kosmetik. Mana ada toko kosmetik sering di datangi laki-laki? Memangnya serajin dan sesering itu, kah mereka merawat diri? Bilang saja ingin membeli narkoba secara diam-diam.

Oke, bukan fokus pada tokonya, melainkan fokus pada penjaga di toko kosmetik tersebut. Sudah sepuluh menit mereka berdiam di dalam mobil, alasannya karena toko itu sedang ramai dikunjungi banyak pria. Jangan tanya bagaimana Thomas tau, jelas ia punya Yuta yang hebat dalam mencari berbagai informasi.

Begitu sepi, mereka turun dalam mobil, menyuruh Yuta menjaga dari jarak yang tidak terlalu jauh agar orang lain tidak melihatnya.

"Obat paling mahal disini, apa?" Thomas bertanya, jujur, ini pertama kalinya ia membeli barang tidak berguna

Senakal apapun dirinya, mereka bertiga tidak pernah mencoba obat-obatan terlarang. Salah mereka juga, seharusnya mencari tau dulu apa yang orang itu jual. Mentang-mentang orang kaya yang selalu membeli barang tanpa lihat harga, seenak jidat bilang ingin membeli obat paling mahal.

"Oh, kau orang kaya, ya? Gini, ku sarankan jangan membeli yang paling mahal, tapi beli apa yang paling enak."

"Mending kalian beli ini, namanya tramadol. Kalau belum pernah coba, coba saja, ini enak."

highclass ; next drama― taennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang