chapter_18

2K 136 0
                                    

Hari terus berlalu,minggu berganti bulan.kini puncaknya lexi 3 bulan tinggal dimarkas cakar naga.

Rencananya lexi dan roy malam ini akan mengajak azayn ke funfair. Kini mereka tengah siap dgn jaket kulit yg melekat pada tubuh ketiganya.

"Azayn duduk sini"pinta roy menepuk pahanya. Ayazn lantas duduk dipangkuan ayahnya.

Cup

Tiba tiba roy menempelkan bibirnya di bibir ayazn.lexi yg melihat itu terkejut sedangkan azayn hanya diam saja.

"Manis..."gumam roy pelan lalu menjauhkan bibirnya dari azayn

"Najis,kek gay aja lo"cibir lexi

"Gue masih straight"balas roy menatap lexi dgn sinis

"Gue pengen coba dong"ujar lexi seraya mengalihkan azayn duduk dipangkuanya

"Katanya mau tetep virgin"cibir roy pada lexi

"Namanya juga nyoba"setelah mengatakan itu lexi lantas melakukan hal yg sama seperti tadi yg dilakukan roy pada azayn

Ternyata benar apa yg diucapkan roy bahwa bibir azayn memang manis! Meski hanya menempelkan saja.

*****

Mereka menuruni tangga dgn azayn yg berada digendongan roy.tadi saat ingin keluar kamar azayn berpura-pura terjatuh agar digendong.sepertinya azayn lagi males berjalan.

"Mau kemana bos?"

"So sweet nggak sih?"

"Anjir rapi banget"

"Cute banget hahaha"

"Udah cocok deh kalo jadi keluarga"

Ocehan ocehan yg keluar dari mulut laknat mereka hanya ditanggepin dgn cuek oleh orang yg di bicarakan

"Kita pergi dulu ya"pamit roy

"Mau kemana?"

"Mau ke funfair"jawab lexi

"Oh yaudah sono"

Roy dan Lexi berjalan keluar dari markas setelah berpamitan pada anak buahnya

"Dadah om"ujar azayn melambaikan tanganya sebelum benar benar keluar dari markas

"Dadah juga azayn"

🆂🅚🅸🅟

Kebisingan mulai terlihat didepan sana.roy segera memakirkan mobil yg dipakainya dan keluar diikuti azayn yg masih setia menempel dipelukan roy.disusul oleh lexi.

Mereka mulai berjalan menyusuri para penjual di funfair ini,banyak yg menyapa mereka bertiga karna tentu saja mereka mengenali roy dan lexi sedangkan azayn mereka juga cukup mengenalinya.

"Queen"

"Prince"

"Tuan muda"

Sapaan demi sapaan terlontar namun lexi dan roy hanya acuh dan menggangkat dagu angkuh sedangkan azayn manatap orang orang yg menyapanya bingung.

"Ayah,tuan muda itu apa?"tanya azayn binggung

"Em...emh..."roy nampak bingung untuk menjelaskan apa yg ditanyakan azayn

Lexi yg melihat roy bingung pun akhirnya angkat suara
"Pokok itu adalah panggilan mereka untuk azayn"jawab lexi padahal sebenarnya dia juga bingung untuk menjawab apa

"Oh gitu ya"azayn mengganguk mengerti

"Hai para sahabatku tersayang"sapa seseorang secara tiba tiba

Ketiga orang yg tadinya asik berbincang pun akhirnya menoleh melihat seseorang yg menyapa mereka

Wajah roy dan lexi seketika menjadi datar saat tau orang yg menyapa mereka adalah luna sedangkan azayn yg masih digendongan ala koala roy pun menatap luna dgn mata yg mengerjap bingung

"Ups,lucunya"luna terkekeh melihat azayn yg kebingungan.Tangan luna bergerak mencubit pipi azayn

Azayn yg tak suka pipinya dicubit pun hanya mengerucutkan bibirnya dan menenggelamkan kepalanya diceruk leher sang ayah.

Saat tangan luna ingin mengambil alih azayn namun sebelum itu terjadi lexi segera menepis tangan luna dgn kasar.

Luna yg keinginanya tidak terpenuhi hanya bisa menghela nafas kasar dan segera pergi dari sana agar tidak terjadi keributan yg akan membuatnya malu didepan banyak orang.

"Ayok kesana"ajak roy kearah bangku duduk

"Gak mau"kata azayn karna dia kesini untuk bermain bukan hanya untuk duduk saja

"Terus azayn maunya kemana?"tanya lexi

"Mau itu"azayn menunjuk wahana bianglala

"Of course boy"

~Mampus~batin roy ketakutan

Mereka mulai antri tiket dan akhirnya mereka naik wahana biang lala tersebut.azayn bersorak kegirangan,lexi gembira,roy takut setengah mati.

"Pegangin"perintah roy dan menyerahkan azayn yg berada dipangkuanya kepada lexi

"Ayah kenapa?"tanya azayn bingung.tangan mungilnya mengusap pelan pipi ayahnya

"It's okay boy"balas roy memaksakan senyumnya

Demi apapun sekarang roy sedang menahan pening dikepalanya,memori buruk tentang wahana bianglala berputar diotaknya,keringat dingin mengalir di dahinya.meski roy mempunyai kekuatan tapi dia juga keturunan manusia biasa.

"Lo kenapa sih?"tanya lexi mengengam tangan roy yg sudah panas dingin

Roy hanya menggeleng pelan.ingin mengatakan yg sebenarnya ntar malah image nya manjadi rusak.so,dia hanya bisa mengeluh dalam diam.

Beberapa menit setelahnya penderitaan roy pun berakhir namun tak dapat dapat dipungkiri jika kepalanya masih terserang rasa pusing.

Roy pun duduk dibangku diikuti oleh lexi yg menggendong azayn yg sedang tertidur.

"Gak mau minum dulu?"tanya lexi manatap roy yg bersender dgn tangan yg memijat pangkal hidungnya

"Gak"

"Kenapa?"

"gua gak apa apa kok"ucap roy

"Inilah lo yg selalu sok gak apa apa padahal ada apa apa"cibir lexi menatap sinis roy

Roy menghela nafas
"gue ada trauma sama wahana bianglala"ucap nya

Lexi yg mendengar pengakuan roy pun terkejut bukan maen.dia benar benar tak tahu.sahabat macam apa dia yg tak tahu sahabatnya mempunyai trauma.

"Please forgive me.I really do not know"ujar lexi seraya tangan kananya mengelus rambut roy dan tangan kirinya menyangga tubuh azayn agar tak jatuh kebelakang

"Yes.it's no problem at all"balas roy tersenyum tipis

"Mau pulang sekarang?"tanya lexi tersenyum tipis yg hanya dibalas anggukan ringan oleh roy

Tanpa disadari oleh ketiganya ternyata ada dua pasang mata yg mengintai dan mengikuti mereka dari tadi.dua pasang mata itu juga sudah mengambil beberapa foto mereka bertiga dan dikirimkan ke majikanya.

835 𝚔𝚊𝚝𝚊
𝙹𝚞𝚖'𝚊𝚝,02-04-2021

LEXI (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang