🍃 bagian 5

2.3K 307 34
                                    

P.s : aku ubah marga yoonbin jadi, Watanabe yoonbin. So, pasti kalian udah nebak anaknya binhoon siapa nanti lah ya :"




















Asahi menatap kearah jihoon dengan tatapan miris, merasa iba dengan kehidupan yang jihoon timpa.

"Jadi, apa yang bakal kakak lakuin selanjutnya?"

"Kakak tetap mempertahankan kandungan kakak sendiri..."

Asahi mendesah pelan. Lebih mendekatkan dirinya pada tubuh jihoon yang terlihat lemah.

"Kak...kalau tetap kakak pertahanin, gimana sama keselamatan kakak sendiri?" Lirih asahi. Dirinya juga ikut berada diambang kebingungan.

Jihoon tersenyum kecil. Dan asahi tau, senyuman yang jihoon tampilkan adalah senyuman rasa sedihnya.

"Sahi— diluar sana banyak seorang ibu yang lebih mementingkan nyawa anaknya dibanding nyawanya sendiri. Dan aku juga salah satu dari antaranya. Rasanya aku bakal jadi manusia yang paling jahat kalau harus menggugurkan anak sendiri, darah daging sendiri" Tangannya tak henti mengusap perutnya yang terlihat lebih berisi karena ada nyawa didalamnya.

"Tapi kandungan kakak lemah, kakak juga sakit kak! Gimana bisa!?"

"Sahi. Selagi kakak mencoba pasti kakak bisa, kakak yang pasti akan mencoba untuk sembuh, dan juga bertahan. Walaupun nyawa kakak jaminannya kakak nggak masalah untuk itu"

Jihoon yakin. Ia dan calon bayinya akan baik baik saja, kalaupun jihoon harus memilih nyawanya atau nyawa anaknya— jelas jihoon akan lebih mementingkan nyawa anaknya.

Sebenarnya ada apa dengan jihoon?

Jihoon di novis kanker serviks. Dimana itu bisa membahayakan rahim juga kandungannya, terlebih lagi jihoon ini laki laki yang jelas masa kehamilannya berbeda sedikit dengan wanita pada umumnya.

Resiko lelaki hamil juga cukup besar dan sukses membuat jihoon khawatir dengan si calon bayi.

Tapi apapun itu. Jihoon akan tetap mempertahankan kandungannya.

-

"Mau dibawa kemana poto itu?" Tanya jihoon, mencekal tangan heejin yang akan keluar rumah sambil membawa poto pernikahannya dengan yoonbin.

Heejin menepis tangan jihoon dengan kasar, dan menatap jihoon dengan tatapan remehnya.

"Mau gw buang. Lagipula poto ini udah nggak cocok lagi untuk dipajang dimana pun! Jadi biarin gw untuk buang poto ini, oke?"

Jihoon menatap heejin dengan tatapan tak percaya, tolong dia baru saja pulang dari rumah sakit dan harus berhadapan dengan heejin. Itu harus menguras tenaganya.

Dengan cepat jihoon mengambilnya dari heejin.

"Lo nggak ada hak— biar gw aja yang simpen daripada harus lo buang!"

Heejin mengangguk. "Yaudah, jangan sampai keliatan sama gw ya soalnya gw muak liat poto itu... Hem nggak cocok aja— lagi pula sebentar lagi yang dipajang itu poto gw sama yoonbin, bukan lo lagi, Park Jihoon" Setelahnya heejin kembali masuk kedalam rumah, meninggalkan jihoon yang sedang se bisa mungkin menahan amarahnya.

-

Pagi pagi sekitar pukul 6 pagi jihoon sudah terbangun, dan bersiap untuk membuatkan sarapan untuk yoonbin— juga heejin.

Saat hampir tiba di dapur, langkahnya terhenti karena melihat yoonbin dan heejin yang sedang asik bercumbu mesra juga panas. Bahkan keadaan mereka bisa dibilang cukup kacau, jihoon juga melihat ada banyak bercak ungu kemerahan disekitar leher heejin bahkan leher yoonbin.

Dengan perasaan kesal juga mood ibu hamil yang naik turun, jihoon berjalan mendekati mereka berdua.

Tuk!

"Ini masih pagi. Dan kalian udah melakukan hal tidak senonoh, didapur? Dimana letak otak kalian berdua!?"

Yoonbin membalas tatapan jihoon dengan datar, setelahnya melangkah melewati jihoon yang masih dilingkupi rasa kesalnya.

"Mama mau datang hari ini. Aku nggak tau kapan, intinya hari ini mama juga papa mau datang. Dan aku harap kalian bisa jaga perilaku kalian di hadapan mereka kalau kalian nggak mau permainan bejat kalian terbongkar dengan mudahnya dihadapan mama juga papa" Setelah mengatakan hal tersebut, jihoon kembali menuju kamarnya dan tidak jadi membuat sarapan karena moodnya sedang sangat buruk.

Lagi lagi jihoon harus menangis dalam diam, menumpahkan semua rasa sakitnya lewat tangis.

Merasa sakit, saat melihat seseorang yang ia cintai bermain busuk dibelakangnya dengan sahabatnya— atau lebih tepat mantan sahabatnya.

Dan juga, jihoon harus bersabar lagi dan mengalah lagi dengan takdirnya.

Mungkin kali ini bisa. Tapi tidak tahu bagaimana ke depannya sejauh apa jihoon bertahan.

TBC.
Hai maniez malming nih wkwk

Cakep betul :( mayun2 pula :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cakep betul :( mayun2 pula :(

About Us | Binhoon ft Harubby✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang