Tolong banget inimah. Baca note dibawah! Wajib! Biar kalian nggak kaget di chap depan! Hehehe
Yoonbin memasuki rumah dengan langkah lebarnya. Aura yang diberi yoonbin saat memasuki rumah sangat berbahaya. Tangannya terkepal kuat, hingga membuat kuku kuku tangannya memutih.
"JEON HEEJIN!" Suara teriakan yoonbin sangat menggema hingga membuat heejin yang tadinya sedang tertidur di kamar jadi terbangun. Dengan cepat heejin keluar kamar untuk memberikan keadaan dibawah.
Sebelum menampakkan wajahnya di hadapan yoonbin, heejin mencoba untuk menetralkan nafasnya yang memburu. Setelahnya menghampiri yoonbin yang tampaknya semakin emosi saat melihat wajah dirinya.
"Kamu kenapa sih bin? Buat kaget tau nggak?" Decak heejin, menatap jengkel kearah yoonbin.
Sret!
"Akh!" Heejin meringis kesakitan saat lengannya di cengkram sangat kuat oleh yoonbin. Serius, ini rasanya sakit.
"Yoonbin! Le-lepas nggak!? Sakit tau!" Pekik heejin sambil memberontak meminta yoonbin untuk melepaskan cengkraman nya.
Heejin semakin dibuat takut oleh tatapan tajam dari mata yoonbin yang di tuju untuknya. Sorot mata itu seakan akan ingin membunuh dia detik itu juga.
"Lo anak baik kan?" Suara rendah yoonbin menyapa gendang telinga heejin, tangan sebelahnya mengelus halus pucuk kepala heejin. Tapi itu justru semakin membuat heejin merasa takut dan merasa harus berhati hati dengan yoonbin.
Amarah yoonbin adalah yang heejin hindari sedari dulu. Yoonbin itu kejam. Bahkan amarahnya itu sangat gila menurut heejin.
"Jawab gw! Lo anak baik kan? Jeon heejin?" Tanya yoonbin, kali ini dengan nada yang sedikit tinggi.
Dengan badan yang bergetar, heejin mulai menganggukkan kepalanya. "I-iya, aku anak baik, yoonbin..." Cicitnya takut.
Tersenyum.
Senyuman yang sangat berbahaya untuk heejin. Benar benar merasa terancam.
"Kalau gitu jawab dengan jujur, kalau lo itu anak baik!" Yoonbin menjeda kalimatnya sebentar. "Siapa ayah dari anak yang lo kandung itu?"
Deg
"Bi-bin? Kamu ini bilang apa? Jelas kamu ayah kand— akh! Sakit yoonbin!" Heejin kembali meringis kesakitan karena yoonbin yang tiba tiba menarik kuat rambutnya. Rasanya perih, dia merasakan akan kehilangan rambutnya detik itu juga.
"Jawab yang jujur sialan! Jangan lo pikir gw nggak tau apa apa sekarang!" Nafas yoonbin memburu, emosinya sudah meledak sedikit. Rasanya kalau heejin bukan perempuan mungkin yoonbin sudah membuatnya menjadi babak belur. "Gw tanya sekali lagi. Siapa ayahnya?"
Masih tetap pada pendiriannya. "KAMU AYAHNYA YOONBIN! KAMU AYAHNYA!" Teriak heejin.
Emosi yang sudah tidak bisa di bendung. Yoonbin mengangkat tangannya keatas dan akan mendaratkan di pipi heejin jika suara lain tidak menahannya.
"Watanabe Yoonbin!"
Itu yoshinori.
Yoshinori mengatur nafasnya sebentar, lalu menghampiri yoonbin.
"Lebih baik sekarang lo ke rumah sakit! Jihoon lahiran!"Yoonbin terkejut, dengan buru buru dia keluar dari rumah dan meninggalkan yoshinori dengan heejin dalam keadaan hening.
Yoshinori milirik pada heejin, lalu menghampirinya.
"Nggak apa apa? Ada yang sakit?"
-
Pikiran yoonbin benar benar kalut, memikirkan bagaimana kondisi jihoon sekarang. Apa baik baik saja? Atau sebaliknya?
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us | Binhoon ft Harubby✔
Fanfiction-Ini tentang kehidupan pernikahan kita, yang penuh dengan rasa sakit. Merriage life ! | Angst story! Mpreg !