🍃 bagian 14

2.4K 322 71
                                    

Kalau di chap sebelumnya menceritakan tentang orang tua mereka. Sekarang bergantian yang menceritakan tentang anak anak mereka.

Rasa dendam dan juga cinta yang menjadi satu.

Angst story !”








Saat usia haruto menginjak satu tahun, dia sudah dibawa oleh orang tua yoonbin untuk tinggal di Jepang. Yang di setujui oleh orang tua jihoon juga. Kenapa? Keadaan yoonbin semakin berantakan saat jihoon koma tujuh tahun yang lalu. Dan mana mungkin mereka menyerahkan haruto pada yoonbin saat kondisi yoonbin juga tidak memungkinkan untuk merawat haruto? Jadi mereka membiarkan yoonbin untuk memperbaiki dirinya sendiri dan fokus pada keselamatan jihoon.

Dan sampai sekarang jihoon masih betah menutup matanya. Seakan akan sangat damai dengan tidurnya.

Kenapa haruto terlihat sangat senang saat yoonbin akan menjenguknya? Itu karena yoonbin sangat sangat jarang menjenguk haruto di Jepang. Pekerjaannya yang padat, dan juga tentang kondisi sang bunda. Apa haruto tau wajah bunda nya? Jelas. Dia tau bagaimana bentuk wajah sang bunda dari neneknya, walaupun hanya lewat dari poto tapi haruto sangat senang.

Berkali kali yoonbin janji pada haruto. Berkali kali itu juga janjinya selalu di ingkar. Haruto kesal? Jelas. Tapi haruto selalu memaklumi semuanya.

Sifat haruto sangat mirip dengan yoonbin. Cenderung lebih pendiam, tidak terlalu banyak berbicara. Dan haruto juga lebih suka sendirian daripada ditemani. Haruto juga keras kepala dan terlalu cuek untuk usianya yang terbilang masih kecil. Sangat sangat mewarisi sifat ayahnya.

-

"HARUTO DIMINUM DULU OBATNYA!" Teriak jisoo saat melihat cucunya itu kabur setelah dia menyodorkan obatnya.

"NGGAK MAU! PAIT!"

Jisoo berdecak kesal. Dia harus sabar menghadapi cucunya yang benar benar keras kepala. Sama seperti ayahnya.

Watanabe Haruto. Sekarang usianya sudah menginjak 7 tahun, dulu haruto sangat kecil dari bayi yang baru lahir pada umumnya. Tapi sekarang jisoo sangat bersyukur karena haruto bisa tumbuh seperti anak anak lainnya.

Walaupun kesehatannya selalu drop tiba tiba.

"Haru, kalau nggak mau minum nanti ayah nggak akan datang buat jenguk haruto disini! Mau?"

Haruto yang tadinya lagi sembunyi di punggung kakeknya langsung membalas tatapan jisoo.

"Haruto mau ayah jenguk haruto tahun ini" Jawab haruto dengan suaranya yang mengecil.

Jiwon, yang menyadari jika cucunya sedih langsung mengusap kepala haruto. "Makanya haruto harus mau minum obatnya biar nanti ayah datang buat jenguk haruto. Minum obatnya ya!"

Dan haruto kecil hanya bisa menurut.

-

"Haruto? Kenapa di luar? Dingin loh udah malam juga!" Seru asahi saat melihat keponakannya sedang duduk di teras rumah dengan keadaan udara yang dingin diluar.

Haruto hanya menoleh pada asahi lalu tersenyum kecil. "Haru lagi nungguin ayah, katanya ayah malam ini mau datang!" Jawabnya dengan semangat.

Asahi tersenyum miris. Merasa tidak tega pada haruto yang belum mendapatkan kasih sayang orang tua yang sebenarnya. Walaupun haruto sudah full mendapatkan kasih sayang dari orang tua yoonbin dan jihoon bahkan semuanya itu masih kurang.
Juga walaupun haruto masih mendapatkannya dari sang ayah, itu masih kurang.

"Mungkin ayah datangnya besok. Sekarang bobo dulu aja yuk? Sama wony juga didalam!" Ajak asahi.

Namun haruto masih tetap pada pendiriannya. "Nggak tante. Hari disini aja nungguin ayah datang"

Baru aja asahi mau membujuk haruto kembali, tapi harus terpotong saat mendengar klakson mobil yang memasuki perkarangan rumah.

Itu mobil yoonbin.

"Ayah!" Pekik haruto senang. Kaki kecilnya berlari mendekati mobil sang ayah dengan semangat.

Tapi langkahnya terhenti saat melihat bahwa ayahnya tidak datang sendiri seperti biasanya.

Dia bersama anak kecil yang terlihat lebih muda satu tahun dari dia. Atau seumuran?

Siapa dia?

"Haruto? Nggak mau peluk ayah?"

Suara yoonbin membuat kesadaran haruto kembali. Dia menatap ayahnya dengan tatapan tanya. Dan yoonbin paham dengan tatapan yang haruto berikan padanya.

Sedikit menarik pelan anak kecil yang sedari tadi bersembunyi dibelakang tubuhnya.

"Haruto, ini teman baru haruto. Kalian harus kenalan sendiri, biar kalian bisa semakin akrab" Jelas yoonbin sambil mengusap kepala haruto dengan sayang.

Haruto kecil menatap datar kearah anak yang bersembunyi dibelakang sang ayah. Saking datarnya tatapan yang haruto berikan, itu membuat anak itu semakin takut dengan
haruto dan semakin juga menyusut untuk bersembunyi di belakang yoonbin.

"Haruto suka sama teman baru haruto?" Tanya asahi yang menyamakan tingginya dengan haruto.

Lantas haruto kecil menggelengkan kepalanya. Tanda dia tidak menyukai anak tersebut.

"Nggak" Jawab haruto dengan nada datarnya.

Anak itu yang mendengar jawaban dari haruto mulai terisak kecil, dia merasa takut dengan haruto. Di tambah lagi tatapan tidak bersahabat juga dari asahi.

"Bagus, tante juga nggak suka. Sekarang ayok tidur" Sahut Asahi lalu mengendong haruto kecil ke dalam, meninggal yoonbin juga anak kecil tersebut disana.

Yoonbin hanya bisa menghela nafas kasar. Ini yang dia takutkan jika membawa anak ini kehadapan haruto. Pasti haruto tidak akan menyukainya.

Berjongkok pelan, lalu mengusap kedua pipi gembil anak itu dengan lembut. "Maafin haruto ya? Nanti haruto pasti bakalan suka sama kamu!"

Dan anak itu hanya bisa mengangguk sambil memeluk yoonbin dengan erat.

-

Kenapa asahi sangat tidak suka saat melihat yoonbin membawa anak itu kesini? Asahi ada alasannya.

Anak itu adalah, Sohn Doyoung.

Anak dari Jeon Heejin.

Tbc.

Binhoon  ft  Harubby.

Semoga masih mau pada baca:) jangan kaget sama pairnya:)

Btw ada yg habis aku revisi tadi:) hehe

About Us | Binhoon ft Harubby✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang