Plak!
Heejin memejamkan matanya saat pipinya ditampar dengan kasar oleh haechan yang sedang menatapnya dengan marah.
"Selama ini gw percaya sama lo kalau lo itu temen kita, dan gw percaya lo itu baik. Tapi dugaan gw untuk semua itu salah. Lo nggak beda jauh sama perempuan murahan diluar sana!" Sentak haechan penuh emosi.
Heejin membalas tatapan haechan dengan tatapan santainya. "Kalau memang yoonbin itu udah jodohnya ternyata sama gw, ya gimana? Gw nggak bisa tolak takdir kan?"
"Bangsat!" Masih dengan emosinya yang meluap, haechan mendorong tubuh heejin. Walaupun tidak kuat, tapi itu membuat tubuh heejin sedikit oleng.
"Gw menghargai lo sebagai perempuan, tapi agaknya lo sekarang nggak pantas untuk di hargai"
Haechan mendekatkan diri pada heejin. Lalu berbisik. "Lo sama yoonbin itu sama sama bejatnya. Tapi ada satu hal positif yang gw percaya sama yoonbin. Kalau anak yang lo kandung itu bukan anak biologisnya yoonbin—"
"— jaga omongan lo, Lee donghyuk! Tau apa lo soal urusan gw!?" Geram heejin.
Haechan berdecih pelan dan kembali menatap heejin dengan remeh.
"Padahal gw cuma asal pancing aja. Dan ternyata lo udah ketakutan begitu? Apa jangan jangan bener lagi apa yang gw bilang tadi?— hhhh, bodoh" Setelahnya haechan langsung pergi meninggalkan heejin yang masih termenung dengan pikiran bercampur aduk.
"Bajingan— aarrghh!"
-
Yoonbin tersentak kaget saat lengannya disenggol oleh yoshinori.
"Lo mikirin apa? Dari meeting tadi lo nggak fokus, Watanabe. Untung aja ada gw, kalau kagak? Mati sama rasa malu mampus lo sialan!"
Yoonbin berdecak kesal, lalu menghembuskan nafasnya dengan lelah. Pikiran juga hatinya terasa ada yang kosong, tapi yoonbin tidak tahu apa yang kosong itu.
"Gw denger lo sama jihoon pisah?"
Atensi yoombin kembali menatap yoshinori, matanya menatap tidak suka saat yoshinori bertanya seperti itu padanya.
"Nggak. Dan nggak akan pernah" Jawab yoonbin dengan nada tegas.
"Egois jingan. Dulu lo paksa jihoon untuk setuju sama permintaan pisah lo, dan sekarang lo tolak dia mentah mentah? Disaat dia udah capek sama kelakuan bejat lo ini?" Tanya yoshinori yang gak habis pikir sama jalan pikiran atasan sekaligus sahabatnya ini.
"Jihoon lagi hamil. Nggak mungkin harus cerai sekarang"
Yoshinori mendengus, lalu dengan tidak ada rasa takutnya, ia memukul bahu yoonbin cukup kuat.
"Sadar diri, bro. Lo juga talak jihoon waktu dia hamil kan? Ckck, bodohnya~" Ejek yoshinori, masa bodo jika yoonbin adalah atasannya toh yoonbin juga tidak akan memecatnya.
Yoonbin menatap sinis kearah yoshinori, lalu beranjak dari duduknya dan mengambil kunci mobilnya yang ia simpan di laci mejanya.
"Mau kemana lo?"
"Kemana aja, asal pikiran gw bisa lebih enak lagi" Jawab yoonbin seadanya.
Yoshinori paham betul dengan keadaan yoonbin sekarang. Baru seminggu yang lalu jihoon pergi dari rumah dan memutuskan untuk tinggal sendiri. Tapi yoonbin sudah terlihat tidak ada nyawa.
"Jangan lama. Lo masih ada pertemuan hari ini" Tutur yoshinori untuk mengingatkan yoonbin.
Sebelum benar benar keluar dari ruangannya, yoonbin menyempatkan diri untuk menghadap yoshinori.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us | Binhoon ft Harubby✔
Fanfic-Ini tentang kehidupan pernikahan kita, yang penuh dengan rasa sakit. Merriage life ! | Angst story! Mpreg !