🍃 bagian 1

5.6K 383 65
                                    

Info-!

Bagi kalian yang baru baca book ini, kalau chapter nggak berurutan tolong nanti lompat aja chapnya ya ( selesai baca chap 2 cari chap 3 biar nggak pusing )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagi kalian yang baru baca book ini, kalau chapter nggak berurutan tolong nanti lompat aja chapnya ya ( selesai baca chap 2 cari chap 3 biar nggak pusing ) . Ini sebenarnya udah aku betulin di laptop, tapi nggak tau kenapa masih acak begitu :) heran sama wp :) tapi bagi kalian yang chapnya berurutan ya jangan di lompat :) wkwk, ngerti kan?

Ya segitu aja! Selamat membaca!


















Yoonbin dan Jihoon. Mereka berdua dijodohkan oleh kedua orang tua masing masing, dan menikah pada usia yang masih bisa dibilang muda.

Keluarga jihoon adalah keluarga yang sederhana, berbanding balik dengan keluarga yoonbin yang orang berada. Awalnya jihoon sendiri merasa heran, kenapa keluarga yoonbin mau menjodohkan dirinya dengan yoonbin.

Dan ternyata, keluarganya dengan keluarga yoonbin sudah merencanakan ini sejak mereka sama sama sedang mengandung.

Apa yoonbin dan jihoon saling kenal?

Tentu tidak.

Pertama kali jihoon melihat yoonbin. Menurutnya, yoonbin adalah orang yang cukup kaku juga sangat sangat pendiam. Wajahnya yang tampak dingin juga mendukung. Eum,, sedikit seram tapi tampan.

Dan menurut yoonbin. Jihoon ini orangnya sangat berisik, terlalu banyak berbicara, pernah saat itu yoonbin dibuat jengkel oleh jihoon. Tapi yoonbin menahannya. Dan, jihoon mempunyai wajah yang manis, lucu dan cantik dalam taraf lelaki. Juga, berisi.

Singkatnya, sekarang pernikahan yoonbin dan jihoon sudah berjalan selama 2 tahun. Cukup lama, tapi di sayangnya mereka belum diberi keturunan.

Banyak yang mereka lakukan untuk mendapat keturunan. Tapi hasilnya masih sama, tidak ada kemajuan sama sekali.

Sedih? Tentu.

Awalnya jihoon menawarkan pada yoonbin untuk mencoba adopsi anak, tapi yang jihoon dapatkan adalah tolakan kasar dari yoonbin.

Iya, yoonbin yang pasalnya memang cuek padanya jadi bertambah cuek.

Jihoon mencintai yoonbin?

Tentu. Sangat malah.

Tapi yoonbin?

Entahlah.

-

"Gimana? Berhasil nggak?"

Jihoon menatap karina, lalu menggeleng lemas.

"Masih sama. Nggak ada yang maju" Lirih jihoon.

Karina meringis mendengar perkataan jihoon, lalu direngkuhnya untuk memberikan semangat.

"Sabar ya. Gw yakin kok! Pasti bentar lagi lo bakal dapet!"

"Tapi kapan? Ini udah jalan 4 tahun, udah lama. Bahkan lo sama yang lain udah ada anak masing masing. Cuma gw yang belum"

Karina menghela nafas lelah. Sebenarnya juga dia tidak tega pada sahabatnya ini, tapi bagaimana lagi? Ini memang belum rejekinya.

"Ndut. Mungkin sekarang Tuhan, belum ada tanda untuk kasih ke lo kapan. Tapi gw yakin, pasti udah direncanakan sama yang di atas. Lo nggak perlu khawatir gitu"

Jihoon menggigit bibir bawahnya, bukan hanya itu yang dia khawatirkan. Ada yang paling buat dia khawatir untuk belakangan ini.

"Bukan itu aja, na. Gw takut"

"Takut kenapa?"

"Gw takut, kalo yoonbin bakal talak gw. Gw juga takut, kalau yoonbin ada main dibelakang gw"

-

Yoonbin memijat keningnya saat merasakan pusing pada kepalanya. Dia cukup lelah untuk pekerjaan hari ini yang sangat padat. Di tambah lagi dia memikirkan bagaimana caranya jihoon agar cepat memberikannya keturunan.

"Melamun aja lo"

Yoonbin terkejut saat mendengar suara yoshinori yang tiba tiba.

"Sialan, buat gw kaget aja lo" Delik yoonbin.

Yoshinori tertawa pelan, lalu melemparkan sekaleng cola pada yoonbin.

"Kenapa lagi lo, gw liat daripada sepet amat muka lo" Tanya yoshinori, setelah menyesap cola nya.

Yoonbin menghela nafas kasar, moodnya kembali buruk.

Yoshinori yang menyadari langsung saja menepuk pelan bahu sahabatnya ini.

"Jihoon lagi? Bin, sabar ajalah mungkin emang belum saatnya dikasih"

Yoonbin berdecak kesal, terus menyimpan cola nya diatas meja dengan cukup keras.

"Kapan lagi harus gw tunggu? Ini udah 4 tahun, dan itu nggak sebentar. Banyak hal yang udah gw lakuin, tapi apa yang gw dapat? Nggak ada! Gw capek!"

"Jujur yosh. Sebenarnya gw iri sama lo, sama yang lain juga. Gw juga mau rasain gimana punya anak!" Ucap yoonbin dengan perasaan yang bercampur aduk.

Yoshinori terdiam. Dia tahu bagaimana perasaan yoonbin sekarang. Kalau boleh membantu pasti akan dia bantu. Tapi masalahnya ini adalah urusan rumah tangga orang lain, bukan dia.

"Heh mau kemana lo?" Cegah yoshi. Saat melihat yoonbin yang akan keluar ruangan.

"Gw mau ke heejin"

"Lo ada main sama dia, bin?" Tanya yoshinori serius.

"Ck, nggak. Lagi pula kalaupun gw beneran main, itu bukan urusan lo juga"

Brak.

Pintu di tutup secara kasar oleh yoonbin, meninggalkan yoshinori yang masih terdiam penuh dengan pikiran.

'Perasaan gw nggak enak'





TBC.
Nyeh. Lanjut atau ngak?
Kalau lanjut ayok ramein. Sepi aku unpub.

About Us | Binhoon ft Harubby✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang