🍃 bagian 10

2.6K 338 229
                                    

Aku saranin sambil denger lagu yang melow ಥ‿ಥ

Ngk komen kita musuhan ya 🙂





Keringat dingin mulai bercucuran di sekitar wajah dan badan jihoon, juga berusaha menetralkan nafasnya agar rasa sakitnya sedikit berkurang.

"Sshh.. Tolong jangan dulu..." Ringis jihoon yang terdengar lirih, rasa tidak kuat menahannya.

Dengan tangan yang bergetar jihoon berusaha menggapai obat yang sempat ia bawa ke dalam kamar mandi. Sengaja, agar yoonbin dan heejin tidak mendengar rintihannya.

Iya. Yoonbin dan heejin sudah pulang beberapa hari yang lalu.

Dengan cepat jihoon memakan obat tersebut tanpa air, dan mulai sedikit tenang karena rasa sakitnya mulai menghilang.

Tidak lama jihoon dikejutkan dengan panggilan masuk di ponselnya, San saat ia melihat siapa yang menghubunginya, dan ternyata itu dari seungmin.

"Halo... Kenapa?"

"Ji? Hari ini lo nggak lupa kan? Ada jadwal terapi sama gw?" Tanya seungmin di sebrang sana.

Jihoon membelakkan matanya terkejut. Ia hampir lupa. "Iya iya! Aduh! Lupa gw, yaudah tunggu ya.. Bentar lagi gw kesana"

"Heem oke. Hati hati ya!"

"Iya!"

Dengan cepat jihoon keluar dari dalam kamar mandi yang berada didalam kamarnya. Tapi saat keluar, jihoon dikejutkan dengan yoonbin yang tiba tiba berada di dalam kamarnya.

"K-kamu ngapain?" Tanya jihoon gugup. Ia takut yoonbin mendengar semuanya.

Yoonbin tidak membalas jihoon. Tapi tangannya terangkat menunjukkan sebuah surat pengobatan milik jihoon, yang selama ini selalu di sembunyikan dari yoonbin.

Jihoon reflek mendekati yoonbin dan merebut surat tersebut, menatap yoonbin nyalang.

"Kamu nggak sopan yoonbin!" Pekik jihoon, menatap yoonbin dengan tatapan sengitnya.

"Lo... Sakit..?" Yoonbin bertanya. Raut wajahnya sangat sulit jihoon artikan.

Jihoon berdecak kesal. "Kalau kamu udah baca tadi, kenapa masih nanya sama aku? Apa kurang jelas yang tertara disana?"

"Kenapa lo nggak kasih tau ke gw....?" Tanya yoonbin dengan suaranya yang terdengar lirih.

Sontak jihoon menatap kearah yoonbin. "Hm?"

"Kenapa nggak kasih tau ke gw, jihoon.." Ulang yoonbin.

Senyum miris jihoon langsung keluar saat mendengar pertanyaan dari yoonbin yang tiba tiba untuknya.

"Bilang? Nggak ada gunanya aku untuk bilang hal ini sama kamu. Aku kasih tau kamu kalau aku hamil aja kamu nggak peduli. Apalagi kalau dikasih tau kalau aku ini sakit parah, yang bisa berujung nyawa aku taruhannya.... Apa kamu peduli? Aku rasa nggak. Jadi buat apa aku kasih tau kan? Nggak akan merubah apapun, Watanabe Yoonbin" Jawab jihoon dengan sarkas.

Yoonbin terdiam mendengar jawaban dari jihoon. Entah kenapa itu membuatnya terasa sesak.

Jihoon yang melihat yoonbin diam tidak berkutik hanya bisa menatap miris, lalu dia lebih milih bersiap siap untuk pergi menjalani terapinya.

Dan kesadaran yoonbin mulai kembali saat jihoon sedang bersiap siap ingin keluar.

"Mau kemana?"

"Terapi"

"Gw temenin"

Pergerakan jihoon terhenti saat mendengar penutur yoonbin yang sangat tiba tiba.

"Nggak usah. Mending kamu temenin heejin disini"

About Us | Binhoon ft Harubby✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang