Saranin kalian sambil denger lagu
IU : ending scene..3 bulan berlalu dan bagaimana keadaan Watanabe Yoonbin tanpa seoarang Park Jihoon?
Jelas berantakan.
Keadaannya yang sekarang sudah seperti mayat hidup.
"Yoonbin. Mau sampai kapan kamu begini sih? Aku udah masakin buat kamu tapi kamu nggak mau makan terus! Malah makan di luar! Kamu ini harusnya hargain aku dong, capek tau nggak?" Omel heejin yang sudah muak dengan perilaku yoonbin.
Yoonbin yang awalnya sedang menatap tanaman-tanaman yang berada didepannya kini melirik kearah heejin dengan datar.
"Lo makan duluan kan bisa. Lagi pula gw nggak minta ditungguin kan?" Balas yoonbin cuek, lalu kembali menatap tanaman di depannya.
Heejin mendelik, lalu mendekat pelan kearah yoonbin.
"Apa menariknya dari tanaman itu sih? Hampir setiap jam kamu nggak pernah absen untuk sekedar natap tanaman tanaman ini!"
Yoonbin hanya terdiam. Masa bodo dengan heejin yang terus menerus ngoceh di sampingnya.
"Apa harus aku rusakin semuanya baru kamu mau balik kayak semula!?"
"Jangan coba coba tangan lo sentuh tanaman itu. Itu kesayangan jihoon!"
Iya. Akhir akhir ini juga yoonbin lebih sering berada dibelakang rumahnya, tempat dimana biasanya jihoon menanam bunga bunga cantiknya disini.
Dan sekarang yoonbin yang selalu merawatnya.
"Yoonbin!? Kamu masih mikirin jihoon? Hey! Dia itu udah bukan siapa siapa kamu! Yang sekarang istri kamu itu aku! Harusnya kamu fokus ke aku bukan ke jihoon!" Heejin mulai kembali membentak yoonbin. Dan itu sukses membuat yoonbin jadi tersulut oleh emosinya.
"Jihoon masih Watanabe Jihoon. Dan akan terus begitu" Tegas yoonbin, lalu melangkahkan kakinya untuk pergi meninggalkan heejin.
"Mau kemana kamu!? Watanabe Yoonbin!" Dengan emosi yang juga sama sama tersulut, heejin berteriak melampiaskan rasa kesalnya pada suaminya itu.
"Nggak... Yoonbin nggak boleh balik sama jihoon..." Lirih heejin sambil menggelengkan kepalanya. "Yoonbin cuma punya gw! Nggak ada jihoon! Iya.. Yoonbin punya gw!!"
-
"Yoonbin...?" Jihoon terkejut saat melihat yoonbin yang tiba tiba datang ke apartemennya. Dan— dengan keadaan yang benar benar jauh yang jihoon kenal.
Yoonbin benar benar berantakan.
"Kamu ngapain kesini?" Tanya jihoon lagi.
Yoonbin masih dengan wajah datarnya, bergerak untuk mendorong jihoon kembali masuk kedalam apartemennya, lalu ia menutup pintu dengan sebelah kakinya.
"Kamu!—"
"Ada yang mau gw omongin!" Serca yoonbin.
Menghela nafas kecil. Lalu menyuruh yoonbin untuk duduk.
"Mau ngomong apa?"
Mata yoonbin menatap tetap ke mata jihoon dengan dalam. Hingga membuat jihoon sendiri mengalihkan pandangannya kearah lain.
Tatapan yoonbin selalu sukses membuat hatinya bergetar.
"Gimana keadaan lo...? Sama kandungan lo..?" Tanya yoonbin dengan sedikit kaku. Matanya menelisik wajah yang selalu tampak cantik dan manis itu.
Dadanya sesak saat melihat pipi gembil itu sudah menirus, dan badan yang tampak rapuh.
Jihoon kembali menatap yoonbin lalu berdeham pelan.
"Baik... Jauh lebih ba—"
"Baik atau menurun?" Potong yoonbin. "Jangan lo pikir gw nggak tau apa apa, jihoon" Lanjut yoonbin. Kali ini tatapannya sangat lembut. Berbeda dengan tatapan yang terkesan datar tadi.
Jihoon sedikit merasa goyah hanya karena tatapan itu. Tapi sebisa mungkin dia tidak akan luluh.
"Yoonbin... Tolong untuk nggak ikut campur lagi sama urusan aku! Tolong hidup dijalan masing masing, seharusnya kamu fokus dengan kebahagiaan kamu yang sekarang!
Semuanya akan berlalu untuk kita.. Dan aku selalu berdoa untuk kebahagiaan kamu di masa depan nanti! Karena kamu juga berhak untuk bahagia. Dengan pasangan yang jauh mencintai kamu.."
"Jihoon gw cinta sama lo!" Yoonbin memekik kecil, butuh waktu lama untuk dia mengungkapkan rasa cintanya sekarang kepada jihoon. Dan sekarang berhasil. Walaupun rasanya sudah tidak pantas.
Mata jihoon memanas, siap menumpahkan cairan bening yang akan jatuh kapan saja dari matanya.
"Jangan bicara begitu! Kamu nggak tau dampak apa yang kamu kasih ke aku, yoonbin! Kamu udah punya istri—
"LO ISTRI GW, PARK JIHOON!" Bentak yoonbin.
"TOLONG CUKUP YOONBIN! Kamu bilang kalau kamu cinta sama aku gunanya sekarang itu apa? Nggak ada! Nggak akan merubah apapun kayak semula, semua itu sia sia...
Kata kata kamu itu cuma buat aku semakin sakit, yoonbin. Jujur sama aku... Kamu bilang begitu sekarang karena kamu merasa kesepian, iyakan? Mungkin untuk kali ini kamu merasa kosong, tapi aku yakin kedepannya kamu bisa!"
Yoonbin menggelengkan kepalanya, tidak setuju dengan kata kata yang di lontarkan oleh jihoon.
"Park jihoon. Lo harus percaya—
"Dari dulu aku selalu percaya sama semua omongan kamu, apa ada yang kurang lagi bagi kamu? Bahkan aku saking percaya sama kamu, sampai sampai aku di bodohi sama omongan kamu! Dan itu harusnya udah cukup puas buat kamu sendiri!" Jihoon menetralkan nafasnya yang mulai terasa sesak sebelum kembali bersuara.
"Apa kamu masih mau buat penjara untuk aku? Layaknya aku ini burung dalam sangkar. Itu kemauan kamu? Apa kamu nggak capek sedari selalu nyiksa aku, yoonbin?"
Ingin rasanya yoonbin berteriak pada jihoon bahwa semua kata katanya itu tidak main main. Tapi lidahnya kelu. Dia hanya bisa melihat jihoon yang sudah bergelimang air mata yang membasahi pipinya.
Ingin rasanya membawa tubuh kurus dan rapuh itu kedalam pelukannya, mendekap nya dengan hangat tapi semua anggota badannya terasa kaku.
Yoonbin sadar bahwa selama ini dia sangat mencintai jihoon. Separuh nyawanya adalah jihoon. Dan rumah untuk dia pulang adalah jihoon bukan heejin.
Dia juga sadar bahwa selama ini dia di tutupi oleh hatinya yang keras.
Dan yoonbin sangat menyesalinya karena baru sadar sekarang.
-
Yoonbin mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh. Membelah jalanan sepi dengan laju mobilnya yang cepat.
Pikirannya sekarang penuh terisi oleh jihoon jihoon dan jihoon.
Juga ada satu pikiran yang menganjal.
Kata kata yoshinori beberapa minggu lalu.
"Lo selalu bilang ke gw kalau lo nggak pernah keluar di dalam kalau lagi main sama heejin. Mikir ya bodoh, masuk akal kalau kagak keluar di dalam tapi hamil? Nggak!"
Yoonbin masih terdiam. Menunggu kata kata yoshinori berikutnya.
"Apa lo yakin kalau anak yang di kandung heejin itu anak lo? Darah daging lo sendiri?"
Tbc.
Maap ja ni kalau nggak kena feel nya.
Siap untuk sad ending nanti? Anjai skskskskBtw.. Happy birthday yoshinori-! ♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us | Binhoon ft Harubby✔
Fanfiction-Ini tentang kehidupan pernikahan kita, yang penuh dengan rasa sakit. Merriage life ! | Angst story! Mpreg !