🍃 bagian 19

2.3K 313 61
                                    

Ad yang nungguin ga?












Malam ini hujan sedang turun dengan derasnya, mengguyur kota yang sudah sepi karena pastinya orang orang sedang beristirahat sebelum menjalani aktivitas esok hari.

Bersamaan juga dengan tangisan doyoung yang cukup kencang, walaupun masih bisa di kalahkan oleh suara hujan juga gemuruh yang besar di luar sana.

"Mama tau... Apa yang mama lakuin itu salah...?" Tanya doyoung pada heejin yang terdiam menunduk sambil terisak kecil.

Heejin mengangguk. "Ya. Mama tau itu salah, tapi itu masa la—

"— tapi itu berdampak sampai sekarang! Awalnya aku memang nggak ngerti kenapa semua orang benci sama aku bahkan sama mama! Dan sekarang aku tau... Seburuk itu mama dulu...." Lirih doyoung. "Sekarang mama liat sendiri... Bunda jihoon yang selalu mengalah bahkan rela ngerasain sakit hati buat mama, sampai sekarang belum bangun dan harus bertahan diri antara hidup dan mati..." Lanjut doyoung.

Heejin mencoba untuk menjelaskan kembali pada doyoung, tapi terhenti saat melihat tatapan sang anak yang tertuju padanya.

Itu tatapan kecewa...

Juga benci...

"Doyoung kecewa sama mama..."



-


Jisoo dan asahi saling melirik satu sama lain saat mereka mendengar suara ribut dari lantai atas.

Siapa lagi kalau bukan yoonbin dan haruto?

Sebenarnya ini sudah biasa bagi mereka  berdua, hanya saja makin kesini keributan makin menjadi, jujur saja. Itu pasti sangat mengganggu tetangga lain yang mendengar.


"Watanabe Haruto! Mau kemana kamu hah!?"

Mereka juga bisa melihat haruto yang berlari kecil menuruni tangga demi menghindar dari yoonbin.

"Haruto!" Panggil yoonbin dengan nada marahnya.

Lagi, haruto menulikan telinganya dan bergegas mengambil kunci motornya untuk pergi ke tempat yang bisa membuatnya sedikit tenang.

Baru saja yoonbin akan menyusul haruto, lengannya sudah di cekal duluan oleh jisoo.

"Yoonbin, biarin haruto pergi. Dia butuh waktu..."

Dan yoonbin hanya bisa diam menuruti kata jisoo.


-


Sebenarnya haruto pergi bukan hanya untuk menenangkan diri, tapi juga dia ada janji dengan doyoung. Ya, doyoung memintanya untuk bertemu di tempat biasanya mereka beradu cekcok.

"Haru...."

Haruto tidak menjawab, tapi matanya mengatakan seolah 'ada apa?' pada doyoung.

"Maaf... Aku udah tau semuanya tentang masa lalu orang tua kita masing masing..." Doyoung membasahi bibir bawahnya yang terasa kering sebelum kembali membuka suara. "Mungkin maaf aja nggak akan cukup untuk mengobati rasa sakit hati semuanya, ak—

"— cepet. Gw nggak ada waktu untuk lama lama sama lo disini"

Sakit.

Rasanya sakit saat melihat tatapan benci yang di lontarkan oleh orang yang di cintai.

Sonh Doyoung menaruh rasa pada Watanabe Haruto.

"Aku—

" — KAK HARU!!"

Doyoung dan haruto sama sama berjengit kaget saat mendengar teriakan dari wonyoung yang entah kapan ada disana.

"Lo apasih, berisik" Ketus haruto sambil menatap wonyoung sinis.

Wonyoung menetralkan nafasnya sebelum dia memberi kabar untuk kakak sepupunya.

"Tante jihoon....."




Tbc.

Aku makin kesini makin nggak pede sama ketikan sendiri. Jelek banget liatnya. Maaf ya kalau pusing pas baca, aku ngebut soalnya.

About Us | Binhoon ft Harubby✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang