9. Aneh

19.1K 1.1K 69
                                    

Perasaan Vio tak menentu, rasa khawatir turut serta didalam hatinya. Vio rasa ada kejanggalan terhadap Taeyong, selama diperjalanan tadi Taeyong dengan lihai menyetir mobil sesekali terus menggenggam tangan Vio.

Bukan tanpa alasan, harusnya seseorang yang bukan manusia tidak bisa melakukan itu kan? Lalu Vio mencoba bersikap profesional tidak ingin berpikir negatif, toh dia sangat senang jika Taeyong kembali ke pelukannya.

Setelah masuk ke kamar kost Taeyong segera berbaring diranjang, Vio yang akan duduk di ranjang pun terhenti kala Taeyong bersuara-

"Buatin aku minum dong"

Vio menoleh pada Taeyong, lagi lagi Vio dibuat aneh oleh sikap Taeyong yang berubah, apa saja yang dilakukan Taeyong semenjak meninggalkan dirinya?

Taeyong tersenyum memandangi raut bingung Vio kemudian Taeyong beranjak dari tidurnya, kini dia duduk menghadap Vio memerhatikan wajah cantik itu dari jarak yang lebih dekat,

"Aku haus, pengen susu kotak." Bisiknya tepat didepan wajah Vio.

Sempat menegang kala Taeyong berbicara tepat didepan wajahnya Vio yang terlanjur gugup sesegera mungkin melangkah menuju lemari es, mengambil satu kotak susu lalu menuangkannya digelas.

Taeyong terus memerhatikan tiap gerakan Vio, bahkan matanya tak berkedip barang sedikit saja. Objek utama dihadapannya tidak boleh terlewatkan, apalagi Vio memakai dress berwarna cream yang terkesan mencolok bagi Taeyong.

Taeyong terus menerus menelan ludahnya sendiri, sudah lama ia tidak bermain?

"Nih." Vio memberikan gelas berisi susu itu,Taeyong langsung meminumnya hingga tandas.

Vio masih kaget, bingung dan aneh. Ekspresi diwajahnya pun tak bisa ia uraikan begitu saja, hingga ia tak sadar jika Taeyong ikut berdiri dan akan mencium Vio-

"Kenapa?" Taeyong sedikit kecewa, baru saja Vio menolaknya. Pasalnya Vio menahan dadanya cukup kuat, ada apa?

Vio mendorong pelan dada Taeyong,"Siapa kamu sebenarnya?"

Taeyong mengangkat satu alisnya.

"Kamu bukan Taeyong! k--kamu bukan Taeyong yang aku kenal" Tutur Vio.

"PERGI GAK!!" Walau nyeri dihatinya tetapi Vio tetap akan mengusir pria ini, memang benar wajah serta keseluruhan tubuh bahkan namanya sangat persis dengan Taeyong -prianya.

"Hey ini aku Vi, mana mungkin aku bohong" Taeyong mencoba menjelaskannya, namun Vio terus mendorong taeyong agar keluar.

Mata Vio sudah berkaca-kaca mengingat hantu kesayangannya itu, ia tak tahu kini harus berbuat apa.

"Denger Vi, aku tau waktu kamu datang ke kostan ini dan apa kamu pernah berpikir kenapa aku bisa ada di kamar ini? Karena dulunya ini tempat tinggal aku."Jelas Taeyong.

Vio menggeleng tidak percaya dan ia tetap mendorong Taeyong agar keluar dari kamarnya-"Vio kamu bisa buktiin lewat pengecap rasa."

Awalnya Vio ragu tapi demi membuktikan semuanya bahwa seseorang yang didepannya ini sosok Taeyong asli dia rela melakukan apa saja, perlahan Vio mendekat dan berjinjit kemudian secepat kilat mengecup bibir Taeyong sekilas.

"Gitu aja?"

Hm.

"Emang kerasa?"

Vio menunduk malu menyembunyikan wajahnya yang mungkin sudah berubah memerah, kini percaya atau tidak pada sosok dihadapannya ini tak ia pikiran. Hanya rasa malu dan panik yang tengah ia rasakan.

"Sini deketan. Kan aku mau ngejelasin tapi kamu malah marah-marah."

Vio mempout kan bibirnya, dirinya masih kesal. Tidak! Dirinya merasa aneh akan semua ini daripada pusing terus memikirkannya akhirnya Vio menurut untuk lebih mendekatkan diri pada Taeyong.

Pervert Ghost (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang