14. Mual

11K 705 73
                                    

Tiba-tiba Vio memegangi perut rampingnya, ia menghentikan tangisnya.

Taeyong masih menatap wajah Vio yang terdiam, sungguh! Taeyong sangat khawatir atas perubahan Vio. Tadi ia menangis dan sekarang Vio tiba-tiba terdiam.

Sontak Vio segera beranjak dari duduknya dan berlari ke kamar mandi.

Taeyong yang khawatir segera mengekori Vio dari belakang-

- Taeyong yang khawatir segera mengekori Vio dari belakang, ketika akan ikut masuk ke bilik kamar mandi justru pintu itu di tutup kasar oleh Vio.

Taeyong khawatir, ia mondar-mandir gelisah menunggu Vio keluar dari kamar mandi. Hati nya makin nyeri melihat Vio seperti sedang kesakitan.

Sedangkan di bilik kamar mandi, Vio makin meremat perutnya. Ia berjongkok di bawah menahan sakit yang melilit kemudian rasa mual tiba-tiba muncul.

Vio sontak berdiri lalu memuntahkan seluruh cairan di wastafel, rasa mual malah makin menjadi membuat air mata Vio bercucuran serta keringat dingin yang mulai membasahi tubuh Vio.

Vio mencoba mengusap lembut perutnya, mengurut kecil dari atas dadanya hingga bawah perutnya. Menikmati sebentar pijatan kecil disana, lalu-

"Hoek..hoek.. Hoek..Hoek.."

Kelima kalinya ia memuntahkan seluruh isi dalam perutnya. Ia lihat teliti lagi namun hanya cairan bening saja yang keluar. Vio sudah lemas dibuatnya, ia memijat pelipisnya pelan.

"Aku kenapa ya? Lemes banget!"

Vio segera keluar dari kamar mandi, rasa-rasanya ia ingin tengkurap di ranjang nyaman miliknya hingga melupakan seseorang yang sedari tadi mengkhawatirkan dirinya.

"Vio, kamu gak papa??"

"Apanya yang sakit?"

HATINYA WOEY!

GAK PEKA BUBU MAH.

Memilih mengabaikan Taeyong, Vio menarik selimut lalu berbaring dalam posisi tengkurap. Tidak lupa menarik selimut lebih ke atas agar menutupi seluruh wajah dan tubuhnya.

Ia malas bicara, ia tidak mau mood nya rusak hanya karena laki-laki itu yang jelas-jelas sudah menyakiti hatinya.

Lalu Vio lebih memilih memejamkan mata untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran nya, ia tidak mau kelelahan. Ia takut gejala mual-mual itu datang lagi.

"Vio," lirih Taeyong.

Taeyong menatap sendu gadisnya yang mungkin saja sudah terlelap. Seluruh tubuh gadisnya tertutup selimut tebal, Taeyong makin tertunduk lesu.

Inilah dampak akibat perbuatannya, jika dia tidak terus terang apa hubungannya dengan Vio akan baik-baik saja? Atau justru sebaliknya? Tapi karena kejujuran dirinyalah membuat hubungan ini menjadi rumit kembali.

Taeyong sangat menyesal, ia ingin berubah demi gadisnya. Dia tidak mau menjadi sosok Taeyong yang dulu, nakal, playboy, suka main wanita, sering sex bareng wanita club.

Tidak!

Sekarang Taeyong ingin merubah hidupnya untuk gadisnya-Vio. Ia ingin menjadi seseorang yang lebih baik, ia tidak boleh tergoda oleh wanita lain.

"Hentikan kebiasaan burukmu ini Taeyong! Jangan membuat gadismu kecewa karna kelakuan mu, kini kamu hanya perlu berjuang untuk mendapatkan kata maaf serta ketulusan hatinya."

Ucap Taeyong pelan sambil memandang Vio yang masih tidur dalam gulungan selimut tebalnya itu, kemudian Taeyong berjalan mundur dan keluar dari kamar kost-an ini.

Pervert Ghost (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang