13. Jujur

12.6K 733 96
                                    

Memasak adalah hal utama untuk memenuhi kebutuhan hidup, membuat makanan sehat serta minuman segar telah Vio lakukan beberapa bulan ini.

Memang sengaja dirinya menjauhi makanan seperti mie instan dan minuman bersoda, walau hidup mandiri dan terbilang anak kost Vio tidak mau mengkonsumsi terlalu banyak makanan instan.

Setelah siap Vio membawa makanan nya ke meja kecil dekat ranjang tidurnya, ia meletakkan nya disana lalu duduk di tepi ranjang. Ketika satu suap akan masuk ke dalam mulutnya dering telepon berbunyi membuat Vio terhenti dan mengambil ponselnya.

Vio tercengang melihat nama di layar ponselnya, jantung Vio berdetak lebih cepat karena sudah dua hari ini ia tidak bertegur sapa dengan Taeyong.

Bukannya begitu, tapi dirinya jarang sekali melihat Taeyong ketika dikampus. Padahal Vio sudah melupakan pertanyaan aneh yang singgah di otaknya dan juga melupakan perdebatan kecil ketika di roof top itu.

"Hallo Vio.."

Vio termangu mendengar suara berat kesayangan nya itu, Ntah lah Vio memang benar telah mencintai laki-laki ini.

"Ha-hallo"

"Aku mau jelasin soal di roof top itu, aku—"

"Gak papa ko! gak papa! Aku lagi makan nih di kost-an." Dengan cepat Vio menyela ucapan Taeyong. Sungguh dia malas membahas soal kemarin itu. Lagi pula kenapa ia mengatakan jika sekarang ia tengah makan, pasti Taeyong mengira jika dirinya memancing agar taeyong datang ke kost-an nya.

Terdengar di sebrang sana Taeyong terkikik kecil, lalu "kesana gak?"

"Haaa?"

"Aku kesana ya."

Vio menutup mulutnya terkejut, benarkan dugaannya! Kenapa dia seakan-akan mengundang atensi Taeyong untuk datang kemari. Tamatlah sudah riwayat mu Vio, jika Taeyong benar-benar datang mau di taruh dimana muka mu ini.

"Sebaiknya jangan deh, udah malem juga"

"Biasanya juga aku nginep disana, iyakan? Aku otw ya."

Tut

Ponsel bermerek mahal itupun sudah terlempar ke kasur. Vio cukup kesal atas tingkahnya sendiri, napsu makannya pun tiba-tiba hilang. Ia tidak berselera makan.

Kemudian Vio segera merapihkan pakaiannya, "Ah sial, kenapa pake gaun tipis sih!"

Vio mengacak lemarinya mencari pakaian yang lebih tertutup. Karena ini hampir larut malam, sosok laki-laki tengah diperjalanan menuju kediamannya. Lalu tidak mungkin kan Vio berpakaian transparan?

Karena Vio tahu betul sikap, sifat dan pemikiran seorang Taeyong. Mesum nya tingkat akut, jika berhubungan dengan body, pakaian seksi pasti Taeyong langsung turn on. Memang ya insting laki-laki.

Pukul 23:15—

Taeyong meminum air soda dalam sekali tegak, ia tersenyum senang telah menghabiskan sepiring nasi goreng seafood+sayur. Biasanya ia tidak selahap ini, pikirnya- Vio memang pandai memasak, cocok sekali dijadikan istri kelak nanti.

"Kenyang" Taeyong menyandarkan tubuhnya di sandaran ranjang.

Vio tersenyum menatap wajah Taeyong yang kekenyangan hehe. Padahal makanan itu miliknya yang siap dimakan, tetapi karena kabar darinya membuat Vio tidak selera makan.

Ia juga senang jika Taeyong menyukai masakannya, berulangkali ia memuji masakan Vio di aktifitas makan nya.

"Kamu abis dari mana." Tanya Taeyong memejamkan matanya, ia masih bersandar sambil mengelus-elus perut sixpack nya dari luar Hoodie.

Pervert Ghost (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang