12. Klub

19.1K 716 88
                                    

🌹🌹🌹🌹🌹

Sepasang tangan mungil perempuan terlihat memeluk erat kedua bahu laki-laki muda. Perempuan itu menepuk pelan bahu laki-lakinya, menunggu laki-laki itu tenang sang perempuan pun berinisiatif membawa sang laki-laki itu ke dekapannya.

Posisi mereka saling berhadapan langsung dengan duduk di sofa sederhana, laki-laki itu sedikit bersandar di dada perempuan yang ia rindukan ini.

"Kakak kirim pesan ke aku cuma untuk kaya gini,hm?"

Laki-laki itupun dengan cepat menggeleng.

"Terus?"

"Gue cuma gabut aja."

Sesak, itulah yang dirasakan oleh gadis berumur an delapan belas tahun. Selama dekat dengan laki-laki ini ia selalu dijadikan tempat pelampiasan jika laki-laki ini merasa gabut atau kesepian.

"Ooh..Kak Taeyong mau minum apa? Biar aku bikinin." Tawar sang gadis.

"Ga usah Sitta, gue udah mau pulang kok" Kata Taeyong, kemudian ia menjauhkan wajahnya dari dada Sitta.

Sitta sedikit merasa hampa, sudah lama ia tidak bermesraan seperti ini semenjak kejadian satu tahun yang lalu. Justru ia tahu keadaan Taeyong yang di racuni oleh wanita tak bertanggungjawab.

Kali ini Sitta ingin berduaan dengan nya apa itu salah? Waktu yang ia lakukan dengan Taeyong hanya beberapa menit, bisakah Tuhan memperlambat waktu untuk nya?

"Kak nanti mampir kesini lagi ya"

Taeyong tersenyum penuh arti pada gadis dihadapannya, kemudian taeyong mengangkat satu tangannya menyentuh pucuk rambut Sitta penuh arti. Kemudian mengacak rambut Sitta hingga berantakan.

"Ihhh, kan jadi berantakan Kak!" Rengek Sitta bercanda, inilah hal yang ia rindukan bersama dengan Taeyong. Hal hal kecil yang dilakukan Taeyong membuat dirinya bahagia.

Taeyong terkikik geli melihat tingkah Sitta yang sangat menggemaskan di matanya. Sekelibat bayang-bayang gadis pujaannya tiba-tiba muncul di otaknya.

Senyuman Taeyong pun perlahan memudar, kenapa disaat bersama Sitta ia ingat dengan Vio?

Taeyong makin linglung atas perasaan nya, saat berjauhan pikiran dan hatinya selalu menyebut nama Vio. Tapi jika Vio menanyakan tentang keseriusan atas status nya justru ia merasa belum siap untuk menjelaskannya.

Mengapa?!

"Kenapa Kak?!" Tanya Sitta khawatir, pasalnya Taeyong mulai melamun dan mengabaikan dirinya.

"Huh? Em ngga ko, ya udah gue duluan ya. Cepet tidur jangan begadang" ucapnya setelah mengecup tangan Sitta. Sitta sendiri merasa bahagia, Taeyong sudah kembali ke pelukannya. Ya, walau hanya raganya yang kembali. Tapi, hatinya tidak.

🌹🌹🌹🌹🌹

Kenapa jadi kaya gini?

Kenapa hubungan yang semula baik-baik saja penuh kebahagiaan secepat kilat berubah menjadi asing.

Kenapa?

Pertanyaan pertanyaan pun mulai memasuki otaknya, Vio memukul keras kepalanya yang tidak bisa berpikir dewasa atas kasus yang dihadapinya. Vio memang gadis bodoh yang termakan oleh rayuan yang awalnya hanya sebatas 'Ghost'

Pervert Ghost (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang