11. Butuh Kepastian

13.5K 794 28
                                    

Roof top~

Semilir angin menghembuskan hempasan menerpa rambut kedua insan yang tengah memadu kasih di roof top kampus. Tak lain ialah Taeyong dan Vio, kini mereka terdiam dalam keheningan cukup lama.

Lagi dan lagi angin berhembus menerpa wajah suram Vio, Vio terus memikirkan kejadian yang menimpanya. Sejujurnya dia masih belum siap untuk mempublikasikan hubungan nya dengan Taeyong, walau mereka tidak ada ikatan apapun setidaknya Taeyong pernah menegaskan bahwa Vio adalah miliknya!? Gadisnya?! Entahlah Vio sendiri sering bertanya pada dirinya sendiri-

Miliknya? Gadisnya? Tentu Vio sadar, maksud ucapan Taeyong itu dalam artian apa?! Vio perlu kejelasan. Wanita memanglah butuh kejelasan, menunggu dan berharap memang sering dilakukan. Tetapi laki-laki selalu tidak peka terhadap perasaan yang membuat Vio gemas.

"Aku tahu kamu lagi mikirin apa"

Vio menoleh cepat,"Lagi?" Vio tak habis pikir, Taeyong ini sebenarnya makhluk darimana? Kenapa ia selalu bisa membaca pikiran Vio seakan tahu tentang apa yang sedang Vio pikirkan.

"Emangnya gak mau kalo status kita di publik?! Aku cuma mau negasin kalo kamu milik aku."

"Negasin kalo aku milik kamu itu dalam artian apa?! Ingin sekali menjambak nya namun nyali ku tak sebesar itu." Batin Vio.

"Ya..aku belum siap aja kalo orang-orang tahu bahwa kita sedekat ini" Vio menjawab asal agar tak terlihat curiga didepan Taeyong.

"Kenapa sih?!"

"Kenapa apanya?" Vio bertanya balik.

"Butuh kejelasan?! Butuh kepastian dengan status kita?" Akhirnya Vio mendengar kalimat itu, sudah lama Vio mendambakan kalimat yang di lontarkan dari mulut Taeyong.

Namun Vio pura-pura menggaruk tengkuknya yang tak gatal, dengan gelagapan Vio menatap Taeyong dengan pandangan sedikit canggung.

"Jawab Vi jangan malah menatap aku kaya gitu, bikin napsu tau gak!"

Vio tercengang ditempat, lalu Vio mengubah ekspresi nya. "Kalo butuh kejelasan dan kepastian, Eum Y-ya semua perempuan juga mengharapkan hal itu. Masa kamu gak peka peka sih dari kemarin, heran aku"

"Aku gak bisa mengungkap perasaan dengan embel-embel nembak atau nyiapin segala keromantisan, ini aku. Lee Taeyong yang cuma bisa nempatin hati di satu tempat yang membuatnya nyaman."

"Aku tanya, kamu sayang sama aku?" Vio menatap teduh mata Taeyong.

"Vi gak usah di tanya-"

"Jawab aja."

"Iya." Jawab Taeyong tersenyum teduh.

"Kamu cinta sama aku?!"

"Iya." Jawabnya lagi.

"Dalam artian apa?"

Taeyong tiba-tiba terdiam, ia bingung ingin menjelaskannya. Ia sendiri selalu bingung memikirkan hubungan nya dengan Vio, menurutnya status tidaklah penting. Yang jelas dirinya begitu menyayangi Vio, begitupun sebaliknya.

Taeyong tipe orang yang lebih memilih menunggu sang wanita mengungkapkan perasaan nya dahulu, lalu Taeyong mengiyakan saja dan ia dan sang wanita pun akhirnya berkencan. Tidak ada embel-embel untuk menanyakan status dan kejelasan hubungan.

Dulu, tubuh wanita dan kepuasan adalah ciri utama dari berkencan ala Taeyong. Dirinya tidak mengharapkan apapun selain selangkangan wanita. Entahlah dirinya menjadi penyuka sex yang berlebihan. ( Ambang batas )

Mata Vio nanar berkaca-kaca melihat raut wajah Taeyong yang berbeda, Taeyong pun langsung terdiam ketika ia menanyakan status hubungannya. Mungkin bagi Taeyong status tidaklah penting, Namun bagi Vio status itu sangatlah penting agar ada kejelasan dalam suatu hubungan.

Pervert Ghost (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang