Yoongi menyesap tehnya dengan tenang. Dari balik pintu dia bisa mendengar keributan yang tercipta di kolam renang manssion mereka. Di sebelahnya ada Baekhyun yang ikut menyesap jus avocadnya. Baekhyun menatap dengan senyum teduhnya ke arah kolam.
"Menyesal?" Baekhyun menoleh sebentar sebelum menggeleng perlahan. Menurutnya, sudah tidak ada gunanya lagi kata menyesal. Semua telah terjadi dan Baekhyun hanya bisa pasrah dan berpikir positif jika perlakuannya benar.
"Aku mempercayai mereka." Lirih Baekhyun, walaupun hatinya berdenyut nyeri.
"Aku tidak paham dengan pemikiranmu waktu itu." Yoongi mengejek dengan tangan mengacungkan cangkir teh. Namun nyatanya Baekhyun hanya menatap kosong ke depan.
"Haha. Aku juga sama."
". . ."
". . ."
Hening melanda keduanya. Hingga sebuah buntelan kelinci mendatangi mereka dengan pelampung di pinggangnya.
"Papa!! Yo te ail!!"
Baby Koo menarik narik celana Yoongi membuat Yoongi mendengus. Padahal hatinya berbunga-bunga karena Jungkook yang Astaga.. benar-benar imut. Yoongi menunduk. Mengecup dua pipi merona milik Jungkook sebelum mengambil kaca mata hitamnya.
Jungkook menatapnya lamat-lamat dari bawah. Mata bulatnya menatap tertarik pada kaca mata hitam yang Yoongi pakai.
"Eung?" Jungkook menoleh ke kanan ke kiri. Mencari benda yang nampak persis seperti yang sang papa pakai. Namun manik kembarnya hanya menemukan spidol hitam yang tadi dia pakai untuk menggambar.
Seakan-akan ada bolam lampu yang bersinar di kepalanya, Jungkook si bayi pintar dua tahun yang cita citanya pengen jadi Ironmen itu berlari semangat.
Tangan kecilnya mengambil spidol hitam di atas meja. Sedikit kesusahan karena pelampung bebek yang disangkutkan di pinggangnya. Jungkook menggambar dua lingkaran tak berbentuk di sekitar matanya. Dan memblock warna matanya sendiri aehingga terlihat mirip kaca mata hitam.
Baekhyun bahkan menahan tawanya karena bukannya terlihat keren seperti Yoongi, Baby manisnya itu terlihat lebih mirip panda. Iya panda. Panda bulet yang suka makan pangsit rebus dan jago kungfu itu.
"Let's go." Yoongi membuka pintu yang memisahkan kolam dengan manssion utamanya. Yoongi berjalan swag dan berhenti di tengah pintu seakan-akan ada Red Carpet dan jepretan kamera di sekitarnya. Dia menaikkan kaca mata hitamnya ke atas hidung. Terlihat keren sekali. Dan Baekhyun mengakuinya.
Sebenarnya, yang membuat salah fokus adalah Jungkook. Si bayi yang tingginya tidak ada satu meter itu ikut menghentakkan kakinya seperti gajah di samping Min Yoongi. Hanya dengan kolor selutut dan pelampung bebeknya, Jungkook ikut ikut menarik hidungnya. Niatnya ikut-ikut Yoongi yang menaikkan kacamata. Tapi mengingat dia yang tidak menggunakan kacamata, Jungkook memilih mendorong hidung kecilnya ke belakang.
Astaga. Seokjin yang semula masih menarik kaki Taehyung itu bahkan tanpa sadar menarik super kuat kaki Taehyung hingga tubuhnya masuk sepenuhnya ke air. Jimin di atas Jackson juga ikut tertawa sambil memukul mukul kepala Jackson tanpa sopan santun. Jackson hanya tersenyum kecut menahan perih. Daripada pemotongan gaji?
Melihat semua mata terarah kepadanya, Yoongi menaikkan satu alisnya dengan wajah datarnya. "Kenapa? Ini swag."
Jungkook di sebelahnya menirukan, "Tenapha? Ni Suwak!" Pekikan gemas menggema bahkan di dalam manssion. Maid yang bertugas hanya bisa menahan hidung agar tidak mimisan. Uggh.. menggemaskan sekali.
Baekhyun yang menatap keakraban mereka hanya tersenyum kecut. Dia ingin ikut bergabung namun. . .
Seakan-akan ada dinding pemisah yang begitu kentara antara dirinya dan seseorang yang sangat berarti di kehidupannya. Baekhyun ingin mengatakan yang sebenarnya, namun dia takut sosok itu malah membencinya. Baekhyun pikir lebih baik begini. Dia yang menatap-nya penuh rindu dan dia yang terlihat bahagia dari jauh. Hanya bisa dilihat namun sulit sekali digenggam. Baekhyun tertawa miris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maknae Baby - BTS [END]
FanfictionㅡMereka hanya kriminal yang berusaha merawat bayi-bayinya di tengah kesibukan gelap merekaㅡ Chim, Taetae dan Kookie hanya seorang bayi mungil tanpa orang tua kandung yang menemani. Mereka butuh pelukan, kehangatan dan kasih sayang dari orang lain. K...