Taehyung melangkahkan kakinya dengan santai menuju ruangan sang kakek. Dengan surai blonde yang bersinar diterpa cahaya matahari, membuat remaja itu terlihat begitu menawan. Wajahnya terlihat gugup dan ia menghela nafas untuk penetralisir
Ketika bertemu sang kakek, Taehyung bahkan langsung mendudukkan dirinya ke sofa. Padahal biasanya ia hanya berdiri dengan melipat tangan kebelakang. Gooreum sendiri tidak terkejut. Dia sering disepelekan seperti itu. Tapi jujur saja itu mengesalkan! Gooreum benar-benar tidak tau harus bagaimana lagi membuat Taehyung setidaknya percaya kepadanya lagi. Dan menyerahkan seluruhnya untuk klan Kim ini.
"Ekhm.." Taehyung berdehem. Bermaksud menanyakan maksud sang kakek memanggilnya. Membuat Gooreum langsung mengalihkan wajahnya dan juga ikut menghela nafas.
Gooreum membuka laci meja kerjanya dan mengambil sebuah berkas berwarna hitam. Berisi beberapa lembar kertas dan foto yang tertandai tinta merah.
"Bunuh dia. Berikan kepalanya kepadaku. Bisa?"
Taehyung menaikkan satu alisnya ketika menatap sebuah foto dimana itu adalah foto pernikahan seseorang. Dan terlihat jelas jika pernikahan itu diselenggarakan secara privat dan seharusnya tidak ada kamera yang mengambil gambar.
"Byun Baekhyun... Nam Damhee.."
Taehyung mengernyit. Dia tidak mengerti kenapa ia merasa terkejut dengan misi kali ini. Rasanya ada perasaan tidak rela yang hinggap di dadanya. Taehyung merasa tercekat.
"Sudah kan? Kalau begitu pergi."
Taehyung menghela nafas lelah, "Kenapa aku harus membunuh putri keluarga Nam yang bahkan sudah dikeluarkan dari silsilah?" Gumamnya tak mengerti. Memilih menghendikkan bahu, Taehyung berlalu meninggalkan ruangan sang kakek.
"Semoga kakek cepat mati.. aku ingin segera pergi dari sini.."
☁️☁️☁️
"Bagaimana tekanan darahnya?"
Seorang pria dengan jas panjang berwarna putih dengan stetoskop di lehernya terlihat menatap sesosok wanita berambut panjang yang terbaring di ranjang rumah sakit hampir enam belas tahun lamanya.
"Semua stabil, prof." Perawat di seberangnya menyahut sambil mencatat dalam sebuah kertas.
"Ini sudah enam belas tahun berlalu. Seharusnya Nyonya Byun sudah sadar beberapa tahun yang lalu.." bisiknya pelan. Bila terus dibiarkan tubuh pasien bisa berubah kaku dan menjadi lumpuh permanen.
Profesor Seungwoo menatap sendu tubuh wanita itu, kemudian pergi ke luar ruangan bersama seorang perawat yang mengikuti.
Mereka berdua tidak menyadari. Jika seseorang bersembunyi di bawah brankar yang sejak dulu wanita itu tempati. Surai blondenya bergerak seirama dengan hembusan angin dari ventilasi. Tubuh yang tidak terlalu tinggi dengan masker dan pakaian serba hitam itu terlihat berdiri di sebelah putri tengah keluarga Nam yang kini berubah menjadi Nyonya Byun. Di tangannya tergenggam sebuah jarum suntik dengan cairan berwarna putih didalamnya.
Taehyung menatap lamat sosok wanita di hadapannya. Ia merasa begitu berat melakukan rencana ini. Tangan kirinya yang memegang jarum suntik seketika terhenti. Tangan kanannya bergerak dan tanpa sadar mengelus pipi sang wanita. Tak dipungkiri jika wajah keduanya hampir memiliki kemiripan dengan kelopak mata ganda di salah satu mata. Ini.. terasa terlalu janggal.
'Taehyung.. apa yang kau tunggu? Cepat bunuh dia!'
Suara dari earchip di telinganya kembali menarik pikirannya ke masa sekarang. Ia menurunkan tangannya dari pipi sang wanita ketika kakeknya terus memberi perintah yang sama di telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maknae Baby - BTS [END]
Fiksi PenggemarㅡMereka hanya kriminal yang berusaha merawat bayi-bayinya di tengah kesibukan gelap merekaㅡ Chim, Taetae dan Kookie hanya seorang bayi mungil tanpa orang tua kandung yang menemani. Mereka butuh pelukan, kehangatan dan kasih sayang dari orang lain. K...