26. This is Taehyung

4.2K 523 78
                                    


Full Flashback.


Dor!!

Dor!!

"Sial!!"

"Aakh! Hiks.. Oppa sakit.. hiks.."

"Damhee-ah.. masih bisa berjalan? Biar aku gendong. Ayo sedikit lagi." Gadis yang dipanggil Damhee itu menggeleng menolak. Menatap orang yang bersembunyi bersamanya, berpeluhkan darah setelah berlari dari beberapa orang yang mengejar mereka.

"L--leeteuk Oppa sakit.. hiks.." Rintih Damhee sembari memegangi perutnya yang membuncit. Kehamilannya yang ke 30 minggu menyulitkannya untuk bergerak. Memang seharusnya ia tidak diperbolehkan untuk berlari. Leeteuk sendiri malah mengkhawatirkan Damhee yang berusaha terlihat kuat didepannya.

Melihat beberapa orang yang semakin mendekat kepada mereka, membuat Leeteuk dengan cepat menggendong bridal Damhee. Berusaha semaksimal mungkin menghindari beberapa peluru yang mengarah padanya. Sementara hatinya tak hanya memikirkan Damhee, melainkan juga memikirkan seorang pria muda yang berjuang di belakang mereka yang berusaha menghalangi orang-orang yang mencoba menyusul mereka.

"O--Oppa.. hiks.. sakit.."

Leeteuk semakin mengeratkan pegangannya pada bahu Damhee. Mencoba memberi semangat dan meminta Damhee menahan rasa sakitnya lebih lama. Terkesan kejam, namun tidak ada rasa lain.

Entah seberapa jauh kedua kaki Leeteuk melangkah. Yang jelas kini dirinya tiba di sebuah gubuk tua yang tepat didepannya adalah sebuah danau kecil. Telinga tidak lagi mendengar suara tembakan dan jeritan, melainkan hanya mendengar suara jangkrik di keheningan malam.

Leeteuk menatap Damhee yang wajahnya menjadi pucat. Tangan kekarnya sedikit mengeluarkan perut buncit Damhee dari luar jaket berbulu dan menemukan Damhee meringis menahan nyeri. Kemudian Leeteuk dengan tangan bergetar merogoh kantongnya. Mengeluarkan sebuah miniplayer dan headset dari sakunya. Dia sengaja menyimpan banyak lagu-lagu menenangkan khusus untuk Damhee.

Keduanya beristirahat dalam gubuk tua itu dengan perasaan setengah tenang dan setengah was-was. Mata Damhee terpejam beberapa menit yang lalu, sementara Leeteuk harus tetap terjaga untuk berjaga-jaga dari kondisi terburuk.

Tap!

Tap!

Tap!

Tubuhnya menegang ketika mendengar langkah kaki yang bertemu langsung dengan tumpukan daun di jalan. Tepat ketika pintu kayu terbuka, Leeteuk menghembuskan nafasnya lega.

"Ternyata kau.. ku kira siapa.."

Pria muda yang masih berusia awal dua puluh itu tersenyum kikuk. Nafasnya terburu-buru dan peluh membasahi tubuhnya.

"Kemari. Aku akan mengobati lukamu." Titah Leeteuk dan diangguki oleh pria itu. Leeteuk memang pernah mengambil jurusan kedokteran dan bekerja sebagai salah satu dokter spesialis organ dalam di sebuah rumah sakit. Tapi itu dulu, kini dia hanya mengawasi dibalik layar karena usianya yang tidak muda lagi. Dia saja yang berlebihan, padahal usianya masih tiga puluhan.

"Damhee.. bagaimana mereka?"

Leeteuk berhenti membersihkan lengan pria didepannya dengan sapu tangan, "Mereka baik-baik saja. Tapi jika kau memaksakan pergi lagi.. jalan satu satunya, babymu akan dilahirkan prematur."

Pria tampan itu menghela nafas, "Sejujurnya.. aku tidak setuju dengan Damhee yang mengandung. Aku sayang mereka. Aku sayang Damhee.. tapi kau tau bukan jika kondisi Damhee terlalu lemah untuk mengandung. Apalagi ini anak pertama kami."

Maknae Baby - BTS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang