Siwon mengernyitkan dahi ketika sebuah truk terparkir asal di depan markasnya. Warnanya silver, padahal pengiriman senjata biasanya hitam agar tidak terendus aroma mesiu. Dari luar saja feelingnya tidak enak. Dan benar saja. Ketika ia membuka pintu belakang truk dan mengeluarkan sebuah kotak, kotak itu kosong.
Tidak ada apapun disana. Hanya sebuah kain yang memang biasanya digunakan sebagai alas dan penutup handgun. Kemudian matanya menemukan sebuah lembar kecil. Dengan kata 'loser' yang diketik dengan mesin ketik tradisional. Siwon meremas kencang kertas di tangannya. Kemudian membuangnya ke tanah dan menutup pintu truk dengan keras.
"Sialan! Kim Yoongi.. kau menipuku!"
☁️☁️☁️
"Ingat ya.. jangan nakal."
"Iyaa Papa.."
"Jangan jahil dengan temannya."
"Nee.."
"Bekalnya jangan lupa dihabisin!"
"Hu.um."
"Jangan jajan sembarangan! Jangan lupa ngerjain tugasnya! Jangan--"
"Iya papa.. Tae sama Chim ingaat." Taehyung menguap kesekian kalinya. Telinganya pengang karena Seokjin Papanya terus saja mengoceh dengan banyaknya nasehat yang terulang-ulang.
"Chim dah denger Papa bilang sampai 21 kali. Chim bosen dengernya!" Balas Jimin yang baru saja memasukkan Iti ke dalam Tasnya, Tapi keburu diambil Namjoon. "Nak. Kau itu mau sekolah. Bukan piknik. Iti biar dirumah. Oke?" Bujuk Namjoon membuat Jimin kembali terisak.
"Ditinggal rumah saja ya? Nanti Daddy belikan Es krim deh kalau Chim gak bawa Iti ke sekolah. Gimana?" Jimin terlihat memikirkan ajakan Namjoon yang memang menggiurkan itu. Wajahnya menoleh ke arah Namjoon, kemudian kembali ke arah Iti dalam tangannya. Namjoon-Iti-Namjoon-Iti-Namjoon. Begitu seterusnya hingga akhirnya Jimin mengangguk dan menaruh Iti kembali ke atas sofa.
"Yaudah yuk berangkat!" Ajak Hoseok yang sudah menggenggam sebuah kunci mobil. Dia akan menyetir untuk mengantarkan kedua bayinya ke sekolah. Wah.. entah mengapa Hoseok berdebar. Ini sangat menyenangkan!! Haruskah ia membalap seperti di film-film? Bukankah itu akan sangat KEREEEN?!
"Hati-hati!" Teriak Seokjin ketika Hoseok sudah membawa mobil merah nyentriknya menjauh. Tapi sebelum sempat keluar gerbang, Mobil Hoseok tiba-tiba berhenti. Membuat Seokjin menukikkan alisnya ketika Jimin turun dari mobil merah itu.
Tiba-tiba saja Jimin menerobos Seokjin dan berteriak, "KETINGGALAAAN!" Jimin kembali berlari keluar sambil membawa Itinya untuk masuk ke dalam mobil. Menoleh ke belakang ketika melihat Namjoon mengejarnya. Seketika itu, Jimin menurunkan kaca mobilnya. Ia menjulurkan lidahnya dengan tatapan mengejek ke arah Namjoon.
"CEPAT APPA!! CEPAAT!" Hoseok tertawa sambil menginjak pedal gasnya. Begitu juga dengan anak kecil yang ada di sebelah Jimin. Taehyung terlihat terhibur sambil menepuk-nepuk tangannya dengan semangat.
Di seberang sana Seokjin yang baru saja duduk di meja makan menggeleng prihatin kepada Namjoon yang ngos-ngosan. Yoongi hanya melirik sekilas sebelum kembali fokus pada materi rapat pagi ini. Namun alisnya terlihat mengernyit bingung.
"Dimana Jungkook?" Tanya Yoongi yang spontan membuat Seokjin menjatuhkan sendoknya.
"Tadi ku cek dia masih tidur. Mungkin dia kelelahan. Kemarin kan dia terbangun jam sepuluh.."
Yoongi mengangguk mengerti. Kembali meminum kopi di cangkirnya, sebelum alisnya mengkerut membuat perempatan samar di dahinya. "Kenapa aku tidak bisa menghubungi Jackson dan Jacky?" Gumam Yoongi heran. Karena kemarin malam dia menugaskan dlkedua tangan kanannya itu untuk memantau langsung pengiriman senjata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maknae Baby - BTS [END]
FanficㅡMereka hanya kriminal yang berusaha merawat bayi-bayinya di tengah kesibukan gelap merekaㅡ Chim, Taetae dan Kookie hanya seorang bayi mungil tanpa orang tua kandung yang menemani. Mereka butuh pelukan, kehangatan dan kasih sayang dari orang lain. K...