Eps. J

383 35 2
                                    

Tatapan setajam elang itu tertuju pada dua orang berbeda jenis kelamin saat berpapasan dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tatapan setajam elang itu tertuju pada dua orang berbeda jenis kelamin saat berpapasan dengannya.

"Hyung kau sudah kembali?" Jisung bertanya pada Jeno yang baru kembali dari agensi mereka.

Jeno mengalihkan pandangannya pada Jisung. "Iya, lagipula aku hanya mengambil beberapa barang ku yang tertinggal saja."

"Bagaimana Jaemin?" tanya nya.

"Jaemin hyung tengah beristirahat di kamarnya. Aku tidak ingin mengganggu, jadi besok saja."

Jeno hanya mengangguk tatapan tajamnya kembali menatap Irish. Membuat gadis itu terus menunduk tak berani bersitatap dengan mata hitam Jeno.

Jisung yang melihat kecanggungan diantara mereka segera menggenggam jemari Irish, tau betul jika Irish itu takut dengan Jeno.

"Aku akan mengantarkan Irish pulang dulu hyung, ini sudah sore juga tak baik jika pulang sendiri."

Setelah itu Jisung dan Irish pergi meninggalkan Jeno yang masih terdiam disana dengan menatap keduanya sampai tak terlihat lagi di mata hitamnya.

"Jaemin terlalu baik." Gumam Jeno, lalu langkahnya berjalan menuju kamar teman baiknya.

Clek!

Dan terkejut saat melihat Jaemin tengah menangis terisak disana. "Jaemin, apa yang terjadi?"

Jeno mendekat duduk di samping Jaemin. "Apa kaki mu kembali sakit? Ingin aku panggilkan dokter?"

Jaemin segera mencekal tangan Jeno yang sudah bersiap dengan ponselnya. "Jangan Jen. Aku baik baik saja."

"Jangan berbohong lagi Jaemin, aku selalu menceritakan semua luka ku padamu. Tapi kenapa kau juga tidak melakukan hal yang sama? Bukan kah kita ini teman?" Jeno menatap sendu Jaemin yang selalu menyimpan luka nya sendiri.

"Berbagilah denganku juga Na, jangan simpan sendiri."

Jaemin menunduk membiarkan kembali air matanya menetes. "Biarkan aku memelukmu Jen."

Jeno menarik Jaemin pada pelukannya. Memeluk Jaemin dengan erat seperti jika ia menangis dipeluk kan pria kelinci ini.

"Rasanya sangat sakit Jen ... Sakit sekali." Lirih Jaemin, mengingat kembali bagaimana dua orang yang di sayangnya mengkhianati nya.

Ada pepatah mengatakan sepandai-pandainya tupai melompat ia akan jatuh juga, itu yang terjadi pada hubungan Jisung dan Irish. Jaemin akhirnya tau keduanya berkhianat.

Tepat nya saat ketiganya makan siang pada hari liburnya, Jaemin terbangun dari tidurnya dan tak menemukan Jisung ataupun Irish, Jaemin mencari keduanya dan menemukan mereka di dapur dengan posisi yang intim. Awalnya Jaemin marah, sangat.

Namun ia menahannya dan mendengar kan semua obrolan keduanya. Jaemin tidak menyangka sama sekali akan pengkhianatan ini. Meski marah tapi Jaemin sangat mencintai Irish, begitupun sangat menyayangi Jisung adiknya.

Itu juga yang merubah sifat Jaemin akhir akhir ini. Selalu ingin menunjukan pada Jisung jika Irish adalah miliknya.

Kejadian terjatuh nya juga merupakan kesalahan nya sendiri, Jaemin amat sangat tau Koreografi mereka sengaja membiarkan Jisung menabrak dirinya dan menyalahkan adiknya itu hingga dimarahi oleh beberapa member.

Tapi Jaemin tak senang, karena yang dilakukan olehnya tidaklah benar. Semua rasa dihatinya berkecamuk. Jaemin tidak mengerti, tapi yang paling mendominasi ialah rasa kekecewaan.

Besoknya semua member berkumpul diruang tamu untuk membahas ulang tentang perform mereka nanti.

"Hyung aku minta maaf, kemarin aku malah menyalahkan mu." Jisung berucap seraya menundukkan kepalanya, benar-benar merasa bersalah.

Jaemin menatap adiknya itu dengan bersidekap dada. "Kau minta maaf atas kesalahan yang mana Jisung?"

Jisung mendongak menatap Jaemin. "Semuanya hyung. Aku benar benar minta maaf."

Jaemin menghela nafas berat. "Lupakan Jisung, itu bukan salah mu. Kau benar ini salahku, harusnya aku sudah bertukar posisi denganmu. Maaf malah menyalahkan mu."

"Aku akan tetap ikut perform Mark Hyung. Kaki ku hanya terkilir biasa saja jadi tidak perlu dikhawatirkan."

"Kau serius Jaemin? Jangan berbohong hanya demi perform, kesehatan lebih penting." tanya Mark memastikan jika semua membernya selalu sehat.

"Iya Hyung. Aku ke kamar duluan."

"Hyung aku bantu ya."

Jaemin menoleh pada Jisung yang sudah merangkul nya. Lalu mengangguk. Meninggalkan member yang lainnya.

"Syukurlah mereka sudah berbaikan." Haechan bergumam syukur.

"Iya, aku hanya takut mereka terus bermusuhan kemarin."

Semuanya merasa lega tapi tidak dengan Jeno, yang merasa jika ini tidak lah baik baik saja. Entah lah Jeno berharap ini hanya perasaan salahnya. Ia tidak berharap ada perpecahan atau perseteruan di dalam grup nya.

Sementara Chenle tersenyum miris, entah bagaimana kedepannya nanti setelah kebusukan Jisung terbongkar.

"Hyung hati hati."

Jisung membantu Jaemin duduk dengan telaten, tangannya juga membantu menyanggah kaki terluka Jaemin dengan bantal. Jika begini Jisung sudah seperti adik yang sangat menyayangi kakaknya.

"Terima kasih Jisungie."

"Iya Hyung."

Jaemin memperhatikan Jisung yang duduk disampingnya. Dulu tubuh Jisung sangat kecil, lebih kecil dari nya, namun sekarang tubuh adiknya ini sudah sangatlah besar. Ia dan Hyung nya yang lain merasa berhasil membesarkan Jisung dengan baik.

"Kau menyayangi ku kan Park?"

Jisung menatap tak mengerti Jaemin yang tiba tiba menanyakan itu, biasanya Jaemin bahkan yang lain tidak pernah mau membahas tentang ini. Karena akan terasa canggung.

"Iya hyung, kau tau aku sangat menyayangi mu dan hyung yang lain juga." Jawab nya dengan sangat yakin.

"Benarkah?"

"Kau meragukannya Hyung?"

"Entahlah."

Jaemin menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang, menatap kosong langit-langit kamarnya.

"Apa yang membuatmu ragu? Apa karena bertengkar kita kemarin?"

Jaemin tersenyum seraya menggeleng, mengacak rambut hitam adiknya itu. "Kapan-kapan kau harus segera mengenalkan kekasihmu padaku. Aku ingin tau gadis mana yang bisa membuat adik ku ini jatuh cinta."

Jisung memerah malu, Jaemin menekan rasa sakit di dada nya. Ternyata adiknya sudah sangat mencintai kekasihnya. Terlihat dari sikap Jisung yang sangat nyata, belum lagi ada binar bahagia dan cinta dimanik hitam adiknya.

Sangat menyesakan hatinya. Tapi lagi Jaemin tidak bisa membenci salah satu nya. Rasa cinta dan sayangnya tetap menjadi nomor satu.








_______________
Jumat,07Mei2021

IRISH [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang