Hidup sendirian sebenarnya sudah biasa bagi Irish, sejak kedua orang tuanya meninggal Irish sudah terbiasa akan kesendirian. Meski begitu Irish masih belum terbiasa dengan rasa kesepiannya. Jika dulu Irish memiliki Jaemin yang selalu menyempatkan diri menemaninya atau Jisung yang mencuri waktu bertemu dengannya, sekarang tidak ada lagi. Irish benar-benar merasa sendirian.
Dug!
Irish mengaduh kecil segera mengusap perut bulatnya, sepertinya si bayi marah karena ibunya tak menganggap nya. Irish terkekeh pelan. "Aku lupa jika ada Lil Jisungie disini, maafkan Mama ya sayang."
Irish jadi mengerti kenapa bayi ini hadir, mungkin Tuhan mengirimkan nya agar dirinya tak sendirian lagi. Senyum Irish semakin melebar merasakan tendangan kecil lainnya, ia harus bersabar 2 bulan lagi untuk bisa menyentuh langsung bayi nya.
Tatapan Irish teralih pada jendela kamar yang terbuka menampilkan langit dengan banyak taburan bintang malam ini.
"Jisungie kau baik-baik saja kan disana? Aku disini baik-baik saja bahkan berat badan ku semakin bertambah karena anak mu tidak berhenti membuatku makan."
"Bayi mu juga sangat senang jika melihat dirimu di layar tv, aku mengenalkan suara mu dan Lil Jisungie menyukainya setiap malam aku baru bisa tidur setelah mendengar suara mu."
"Bayi mu bucin sekali pada mu." Irish tersenyum sendu. "Bahkan dia juga menyukai aroma mu, kau mungkin tidak menyadari aku mengambil beberapa pakaian mu maaf ya ini salah anak mu."
"Aku sampai berganti parfum dengan parfum yang kau kenakan, meski tak sama seratus persen tapi itu cukup ampuh menenangkan bayi mu."
"Dan sedikit mengurangi rasa rinduku pada mu." Lirihnya, air matanya kembali menetes seperti biasanya.
Bohong jika Irish baik-baik saja selama ini, ia begitu tersiksa oleh rasa rindu dan masa-masa kehamilan seorang diri. Terkadang Irish juga ingin seperti wanita hamil lainya ditemani dengan prianya.
Selama ini Irish melakukan nya seorang diri, entah itu harus menenangkan emosional nya yang naik turun, menangani kerepotan yang dibuat bayinya tengah malam atau menuruti ngidamnya sendiri. Terdengar menyedihkan tapi buktinya Irish bisa bertahan. Oh jangan lupakan Arin yang juga kerap kali direpotkan olehnya. Seperti saat ini contohnya
"Huuuuaaaaa~ aku jadi ingin memeluk mu sekarang Jisung. Ini salah mu kenapa bayimu begitu mencintaimu hingga aku kerepotan sendiri." Irish menangis dengan tersedu-sedu seraya menunjuk foto Jisung menyalahkan nya.
Arin yang memang sering berkunjung untuk melihat Irish sudah tidak heran lagi, meski Irish tidak menyuruhnya untuk sering datang tapi Arin sudah menyayangi atasannya seperti adiknya sendiri. Ia tidak ingin Irish merasa kesepian setidaknya Arin bisa menemani nya sebentar.
"Irish kau baik-baik saja?"
Irish menatap Arin masih dengan tangisnya yang tak kunjung berhenti. "Eunie aku merindukan Jisungie rasanya sampai sesak, aku juga ingin berhenti menangis tapi tidak bisa." Ucapnya dengan isak tangisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRISH [Selesai]
FanfictionRated 18+ Ini salahnya, salah membiarkan orang lain masuk ke dalam hubungan ia dan kekasihnya. Berawal dari rasa sayang nya pada Jisung. Irish tidak bermaksud menduakan Jaemin. Namun semakin lama rasa sayang itu berubah menjadi cinta. Cinta yang ta...