ribet

1.7K 260 11
                                    

"Mas ada masalah? sini peluk." Monday merentangkan tangan pada Jay.

Lelaki itu sendari tadi waktu pulang dari salon hanya memasang wajah datar.

Jay masuk dalam dekapan Monday. Menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang istri.

"Ada masalah?" tanya Monday lagi kali ini Jay mengangguk samar.

"Tapi mas males ngebahasnya."

Monday mengangguk mengerti. "Yaudah gak usah cerita dulu, kapan kapan aja."

Mereka bercerita random. Hingga Monday menjerit tertahan.

"Mas!?"

Jay bergumam di ceruk lehernya, "Hem.. "

"Jangan gitu mas, geli." ingat Monday.

Tapi sepertinya lelaki ini larut dalam kegiatannya sendiri di ceruk leher istrinya.

Monday memejamkan matanya, "Mas.. "

Jay mendongak kearah Monday. "Maaf maaf."

"Ini pasti ada tanda?!" kesal si istri.

Suaminya malah terkekeh, "Dikit."

"Yeu dasar!" Monday bangkit dari kasur menuju kamar mandi.

"Cuci muka dulu mas, baru tidur." peringatnya sebelum Jay berbaring.

Lelakinya pasrah, "Iyaa."

Keduanya menggosok gigi dan mencuci muka. Sudah menjadi kebiasaan untuk Monday, membantu suaminya cuci muka.

"Udah, sana duluan." titah Monday.

Jay menurut keluar dari kamar mandi dan merebahkan diri di atas kasur.

Lima belas menit berlalu Monday masih di dalam kamar mandi. Membuat Jay bosan karena dia menunggu sambil memainkan gulingnya,

"Yang? masih lama gak?" teriaknya.

Tidak lama setelahnya, Monday keluar dari kamar mandi. Mengibaskan ujung bajunya yang sedikit basah karena air.

"Kenapa?"

Jay menatap sebal kearahnya, "Lama ih."

"Kan emang udah jadi rutinitas sebelum tidur, makanya lama." elak Monday.

Laki-laki itu masih menatapnya sebal tapi juga merentangkan tangan di atas kasur sana.

"Bentar, aku pake skincare dulu."

"Yang ih!?"

Monday mengabaikan rengekan suaminya dan memilih berjalan kearah meja rias.

"Yang.. " Jay masih merengek bahkan sekarang ia menggigit ujung gulingnya.

Dari pantulan kaca Monday bisa melihat tingkah sang suami dan tertawa kecil. "Jorok! jangan di gigitin gitu."

"Bodo!"

Monday selesai memakai skincare dan mendekat ke kasur. Dia menatap suaminya seakan mengejek,

"Idih ngambek."

Jay menutupi wajahnya dengan guling. "Gak."

"Jadi peluk gak ini?" Monday masih menggodanya.

Tanpa menjawab Jay berbalik membelakangi istrinya itu.

Monday terkekeh lagi. Dengan segera dia membalikan badan suaminya menghadap pada dia dan mendekap erat.

"Katanya gak mau peluk?" tanya Monday saat Jay melingkarkan lengan di pinggangnya.

"Terpaksa."

Gadis itu tertawa kecil bersamaan dengan tepukan pelan untuk mengantarkan Jay ke alam mimpi.

---










vote!!

[✔] Serumah!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang