debat

1.9K 358 20
                                    

Malam ini suasana rumah sangat gaduh. Ada perdebatan antara ibu dan anak, siapa lagi kalau bukan ibu Prayoga dengan Jay.

Monday masih berdiri di pintu dapur, sendari tadi ia memegang dadanya karena kaget akan bentakan Jay.

"Ma, aku gak akan sudi kalo harus tinggal sama itu bajingan!"

"Jay yang sopan. Dia juga papa kamu." bujuk sang ibu sudah dengan tangisnya.

Jay menggeleng kuat dengan rahang tegas ia menolak semua perkataan sang ibu.

"Enggak ma! aku gak akan mau tinggal sama dia, sekalipun dia sujud di kaki aku!"

Selang mengatakan itu, Jay berjalan naik menuju kamarnya dan membanting pintu kamar keras. Menandakan bahwa ia sangat emosi.

Monday memberanikan diri mendekat kearah sang ibu majikan. "Ibu istirahat ya, biar saya yang ngomong sama mas Jay."

"Jangan, nanti kamu yang jadi pelampiasan marah Jay." tolak si ibu lemah.

Monday menggeleng seraya tersenyum, "Gapapa, dari pada ibu yang kena bentakan. Udah ibu jangan khawatir, sekarang istirahat ya udah malem."

Perlahan ibu Prayoga mengangguk dan beranjak pergi ke kamarnya istirahat. Berdebat dengan anaknya sudah menguras sedikit energi.

Monday berjalan menuju arah kamar Jay. Setelah memantapkan hati ia ketuk pelan pintu kamar sebelum masuk.

"Mas?" panggilnya.

Dia menangkap Jay yang berdiri di depan jendela dengan tangan mengepal.

Perlahan ia mendekat. "Mas, jangan marah lagi ya? kasian ibu jadi shock gitu."

Jay tidak bergeming namun ia mendengarkan ucapan si gadis. "Gue keterlaluan ya?"

Monday tersenyum manis. "Mas gak sengaja, mas kebawa emosi kan tadi."

"Tapi gue udah bentak mama." ujar Jay menatap lurus luar jendela.

"Ibu gapapa, sekarang udah istirahat. Mas juga istirahat gih atau mau saya bikinin teh anget?" tawar Monday tapi Jay menggeleng.

Lelaki ini sekarang menghadap kearah Monday. Matanya terlihat sendu, dengan berani Monday merentangkan tangan.

"Mau peluk? mungkin bisa buat mas sedikit tenang?"

Jay menatapnya dengan tatapan penuh arti, sedetik kemudia ia masuk dalam rentangan tangan itu. Menyembunyikan wajahnya di potongan leher asistennya.

Tangan Monday kini mengelus-elus pelan punggung tegap milik majikannya.

---











Agak gimana gitu ya? ehhe vote dong ayo!

[✔] Serumah!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang