mabok

2.3K 355 13
                                    

"Astaga mas! ngapain sih?!" seru Monday saat mendapati Jay berdiri oleng di depan pintu.

Lelaki itu menubrukan badannya dalam dekapan si gadis.

"Huft berat banget kerjaan gue." keluh Monday.

Dia membawa majikannya ke ruang tengah lalu merebahkan tubuh Jay di sofa.

"Nyusahin."

Monday beranjak membuka jaket dan melepaskan sepatu Jay. Dia pergi ke kamar mengambil selimut.

Selesai menyelimuti badan Jay, Monday duduk di sofa lain hingga dirinya tertidur dengan posisi duduk.

Paginya Jay terbangun pukul lima lebih. Sedikit memijat pelipisnya, pening.

Dia menolehkan kepala kearah samping, mendapati Monday yang tidur dengan posisi tangan kanan menopang pipi.

Nyusahin lo Jay!

Detik selanjutnya Jay merasakan mual dan segera berlari ke dapur. Berusaha memuntahkan di depan wastafel.

Monday tersentak kemudian ikut berlari menghampiri Jay di dapur.

"Aduh mas gapapa?" panik Monday, dengan refleks ia memijat tekuk lelaki itu.

Jay membasuh mulutnya. "Gue gapapa."

"Yaudah mas istirahat sekarang, saya buatin sup dulu." ujar Monday menuntun Jay kembali ke sofa.

Jay memejamkan mata karena pening. Sedikit melirik Monday yang tengah sibuk dengan alat penggorengan.

"Nih mas, pelan pelan masih panas." tutur Monday memberikan semangkuk sup.

Majikannya menerima dan mulai memakan, saat Monday akan beranjak untuk kembali ke dapur Jay berujar,

"Sini aja."

Gadis itu berbalik, "Hem? kenapa mas?"

"Sini aja... temenin gue."

Monday mengangguk menuruti permintaan Jay. Dia duduk di samping lelaki itu tanpa mengatakan apapun.

"Mas kenapa mabok?" tanya Monday setelah Jay menghabiskan supnya.

"Di ajak temen."

Monday melototkan mata, "Di ajak temen? siapa temen mas?" tanyanya garang.

"Eung-- ada, "

"Namanya siapa?! bukan ada atau enggak ada!" sewot si gadis.

Jay meringis. "Namanya Taehyun."

"Nanti siang telfon suruh ke sini." tekan Monday.

"Ngapain?" tanya Jay tapi dengan suara lirih.

Monday menoleh kearahnya, "Mau saya marahin."

Jay buru-buru menggeleng tanda tidak menyetujui ucapan gadis ini.

"Apa? gak boleh? oh yaudah saya marahin mas aja, biar makin pusing itu kepala. Mau?" tawar Monday.

Jay menggeleng dan menunduk. Gadis ini terlalu galak melebihi ibunya jika di pikir pikir.

"Yaudah nanti gue telfon Taehyun, tapi jangan marah marah." ujar Jay sedikit melirihkan ucapanya di akhir kalimat.

Monday terkekeh geli mendengarnya. Dia beranjak untuk membereskan alat makan si majikan dan membawa ke dapur.

--










vote!

[✔] Serumah!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang