seleb

1.2K 184 17
                                    

Gak ada angin sama hujan, mendadak Monday dapet kiriman baju dari saudara jauh. Dan saudaranya minta dia buat ngendorsin.

Sekarang dianya lagi ganti juga persiapan. Sekitar sepuluh menit dan akhirnya Monday keluar sudah siap.

"Ih bajunya bagus, serius." monolog Monday di depan kaca rias.

Nah sebenernya ada Jay juga, tapi ini orang duduk di sofa kamar deket pintu balkon.

"Mas Jay.. "

"Heung??"

Monday berjalan mendekat ke Jay, "Bagus kan bajunya?"

"Baju? oh yang dari sodara? man-- astagfirullah!" Jay terkejut melihat baju yang dipakai Monday.

"Kenapa?" ini Monday kaya bingung tapi mau ketawa gitu.

Jay mengatur nafas dan pandangan. "Ini-- mohon maap, tapi kalo buat baju ini mas gak bakal bilang bagus."

"Ih kenapa?? orang bagus gini."

"Terbuka banget anj--astagfirullah!"

Melihat tingkah Jay yang berusaha menjaga pandangan semakin membuat Monday tertawa.

"Aku mau endorsin, boleh ya?"

"Apaan? gak! gak! baju kurang bahan gini ngapain diendors segala?? kalo mau endors baju punya mama aja, gamis buat lebaran."

Monday sontak memegang perutnya karena kram, ketawa terus dia. "Ya tapi kan ini juga bagus, sexy gitu." ujarnya seraya duduk di samping Jay.

"Yang.. tolong lah."

"Apaa?"

"Ganti baju."

Ide jahil terlintas diotak Monday. "Oke tapi kalo aku udah selesai endors."

"Mas bentar lagi sampai nih, yang ganti cepet ah!" seru Jay kepalang frustasi.

Monday masih tertawa, kaga capek apa ya? "Apa sih? sampai apa?" pura-pura gak peka,

"Kamu berdosa banget, beneran yang." kata Jay, kesabaran dia sudah habis saat ini.

Detik selanjutnya Jay tersenyum miring dan tangan dia menarik pinggang ramping Monday untuk mendekat.

"Eh? mau ngapain?"

Jay masih mempertahankan senyuman miringnya. "Main lah."

"--- main apaan kaya gini?"

Nahkan. Ni orang berdua udah mulai nih ya, astagfirullah.

"Oh jadi kamu mau main apa, hm?" tanya Jay dengan suara rendahnya.

Jay memiringkan kepala dan mendekatkan kepalanya ke leher Monday.

Monday memejamkan mata, saat Jay mulai menyentuh daerah sekitar lehernya.

"Boleh?" tanya Jay meminta ijin lebih tepatnya. Dan karena sudah terlanjur, jadi Monday hanya mengangguk pelan.

---













AKHHHHHHHH BERDOSA ANJ!

[✔] Serumah!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang