Idiots

279 53 7
                                    

Besoknya, saat jam istirahat berlangsung. Levi mendatangi kelas Mikasa, seperti biasa, teriakan oleh gadis kelasnya selalu membuat gaduh telinga Levi.

"Ada apa?" Tanya Mikasa

"Bawakan aku bocah bunga itu"

"Huh? Armin?" Kemudian Mikasa kembali memasuki kelasnya dan membawa Armin bersamanya menghampiri Levi

"Senpai? Ada yang bisa ku bantu?" Tanya Armin

"Petra, seperti apa orang itu?"

"Petra senpai? Eh? Hm... Aku tidak terlalu dekat dengannya, aku hanya mengenalnya karena dulu ia kaka tingkatku" Jelas Armin

Jawaban Armin sedikit membuat Levi kecewa, "Senpai, kenapa tidak mencoba mencari tahunya sendiri?"

Levi mengangkat sebelah alisnya, "Apa maksudmu?"

"Dekati saja" Jelas Armin

Kemudian Levi tampak menimang-nimang, menurutnya ia dan Petra memang belum terlalu dekat. Hanya sebatas teman, tunggu apa Petra juga menganggapnya teman?

Kemudian Levi pergi dari hadapan Armin tanpa berkata apapun lagi.

Armin tersenyum, "Semoga berhasil, senpai"

Levi berjalan, menghampiri kelas Petra saat itu. Kelas IPS berada pada lantai 2 gedung sekolah ini, tak butuh waktu lama akhirnya ia tiba di depan kelasnya.

Levi langsung menerobos masuk ke dalam kelas, tidak perduli dengan murid laki-laki yang sedang berkumpul di depan kelasnya.

"Aku mencari Petra" Ucap Levi sembari mencari-cari keberadaan gadis hazelnut di setiap sudut kelas

"Levi?" Kemudian matanya tertuju pada sumber suara, rupanya ia baru saja tiba dari kantin dengan sebuah jus alpukat di tangannya.

Levi menghampirinya, lalu menarik tangannya, membawa Petra menjauh dari kelasnya.

"L-levi... Ada apa? Aku takut"

Levi tidak menjawabnya, ia masih terus menarik tangannya.

"Levi!" Petra menarik paksa kembali tangan yang sebelumnya Levi genggam sangat erat

"Ada apa?" Tanya Levi

"Harusnya aku yang bertanya seperti itu" Petra nampak ketakutan, ditambah matanya yang selalu melihat kesana dan kemari, seperti sedang diawasi oleh seseorang

"Kenapa? Ada yang mengganggumu? Kau tampak seperti sedang berusaha kabur dari sesuatu"

"Kau... Bagaimana bisa kau menemuiku saat ini? Dan juga menarik tanganku seperti itu"

"Kenapa? Aku bisa melakukan semua hal yang aku mau kan?"

Petra terlihat kesal, ia mencoba mengatakan sesuatu namun rasanya sangat sulit baginya.

"Kau mau membawaku kemana?" Tanya Petra tegas

"Menjauh dari kelasmu"

"Bukankah ini sudah cukup jauh?"

"Huh? Baiklah kalau kau suka disini"

Petra masih terus mengawasi setiap sudut sekolah, Levi nampak tidak nyaman dengan hal itu. "Kau kenapa? Siapa yang mengganggumu? Katakan saja"

"Kau yang bodoh, sudah ku katakan bisa-bisanya kau menemuiku saat ini"

"Memangnya kenapa?"

Petra sudah tidak tahan lagi

"Arggghh... Bagaimana jika pacarmu melihat kita sedang berdua disini? Apa kau tidak takut? Apa kau akan baik-baik saja?"

Pacar? Dare?

"Huh? Pacar? Siapa?"

"Kau! Dengan gadis bersyal merah! Baka!"

"Mikasa? Yang benar saja"

Petra masih kesal, bisa-bisanya Levi terlihat tenang saat ini dan menemuinya sedangkan Petra sendiri merasa tidak nyaman dan takut jika dipergoki oleh gadis itu dan mengecap Petra sebagai Pelakor

"Dia sepupuku, bodoh"

Double chapt~

Ahay~

It's My First Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang