Goodbye My First Love

353 45 39
                                    

Hari-hari berlalu, setelah pengisian angket dan penyerahan pada pihak sekolah, pernyataan kelulusanpun telah di sahkan. Petra yang kini tengah mengemasi barang-barangnya nampak risau karena tiket keretanya yang hilang.

"Ayah.. Apa kau melihat tiket kereta ku?"

Tuan Rall yang tengah santai meminum kopi itu tersedak setelahnya, "Uhuk.. Uhuk.. Apa? Aku tidak melihatnya"

"Dimana aku menyimpannya ya? Semuanya sudah siap, tapi tiketku hilang"

Petra mencoba meraih ponsel genggamnya, namun suara ketukan pintu dari luar kamarnya berhasil mengalihkan perhatiannya

Tok.. Tok.. Tok..

Petra berjalan menghampiri pintu tersebut, ia mendapati kekasihnya yang tengah berdiri dibalik pintu kayu tersebut

"Kya! Sedang apa kau disini?"

"Aku datang berkunjung, besok kau sudah harus berangkat kan?" Ucap Levi sembari mendorong pintu kamarnya dan memberi celah baginya untuk memasuki kamar tersebut

Kamar bernuansa putih dan abu tampak sangat elegan, Petra senang mendekor ruangannya sejak kecil. Kasur queen size dibalut seprai abunya yang tampak rapi dilihatnya, meja rias yang dipenuhi oleh berbagai produk skincare ternama

Levi mulai mendekati meja rias tersebut, "Apa ini?" Tanya Levi sembari menunjuk sebuah botol berisikan air bening

"Itu namanya Toner"

"Kalau ini?"

"Itu Brush"

"Bagaimana dengan yang ini?"

Petra tidak lagi menanggapi pertanyaan Levi, ia masih sibuk mendari tiket keretanya yang hilang, tapi Levi masih terus mengobrak-abrik meja riasnya, hingga ia mendapati sebuah kantong plastik yang berisi sebuah bungkusan bergambar

"Perlindungan tidur 10 jam, tidak ganjal, 30 cm wing, dan bebas bocor"

Seketika Petra menghampiri Levi dan mengambil plastik yang ia genggam, "Itu pembalut, bodoh!"

Ah, sial. Ternyata itu pembalut, kemudian Petra kembali dengan aktivitasnya, ia mencari tiket di setiap tas selempang yang ia gantungkan di balik lemari pakaiannya, Levi yang bingung dengan keributan gadisnya mulai mendekatinya

"Apa yang kau cari?"

"Tiket keretaku, sepertinya hilang"

Levi merogoh kantung jaketnya, dan mengeluarkan selembar kertas, "Maksudmu ini?"

Petra menoleh, kurang ajar. Jadi selama ini Levi menyimpannya? Setelah melihat tiket yang Levi genggam, Petra mengambilnya secara paksa, kemudian mencium tiket kereta tersebut

"Kenapa kau mengambilnya? Kau hampir membuatku mati"

"Kemarin kau meletakkannya sembarangan diatas meja ruang tunggu"

Kemudian Petra menggaruk tengkuknya yang tentunya tidak gatal, "Ahaha.. Souka.. Hee.. Gomen hehe.."

Kemarin, Petra pergi memesan tiket kereta bersama Levi, mungkin ia melupakan tiketnya dan menaruhnya diatas meja saat hendak pergi ke kamar kecil

"Syukurlah" Petra tampak lega, kemudian ia mulai merapikan kembali barang-barangnya

"Oh ya, bagaimana caramu melewati ayahku?" Tanya Petra

"Aku menyogoknya dengan sekotak roti bakar" Jawab Levi

"Haha.. Yang benar saja?"

"Ya.. Setelah itu ia menyuruhku untuk menghampirimu" Ucap Levi sembari memeluk pinggang kecil Petra

It's My First Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang