Levi menatap pantulan dirinya pada cermin di depannya, ia terlihat sangat rapi hari ini dengan tuxedo hitamnya dan paduan kemeja putihnya juga dasi berwarna biru navy nya.
"Aku tidak bisa"
"Kau bisa, ayo iiii"
Petra menarik ujung bibir Levi, memaksanya untuk tersenyum, "Aku tidak bisa jika harus di sengaja" Jelas Levi lagi
"Tapi kau sudah tampan begini"
Kemudian Levi menghela nafasnya dan berbalik menatap Petra dengan dress yang ia kenakan, nampaknya dress itu membuka banyak akses orang-orang untuk melihat tubuh gadisnya secara cuma-cuma, terlebih lagi sebuah sobekan yang cukup panjang pada roknya
"Kurasa bajumu kurang bahan"
"Huh? Memang begini kok, bagus kan?" Tanya Petra sembari memperlihatkan bagian punggungnya yang benar-benar tidak tertutupi kain sedikit pun
"Punggungmu jadi terlihat" Ucap Levi sembari memberikan tuxedonya untuk menutupi bagian punggung Petra yang terbuka
"Aih, Levi. Aku tidak memerlukan ini" Petra mengembalikan tuxedo yang Levi berikan
"Aku tidak menyukainya" Jelas Levi ditambah tatapan tajamnya pada Petra
"Huh! Apa boleh buat" Kemudian Petra mengambil jas kecil berwarna putih miliknya dan terpaksa mengenakannya
"Puas kau?"
"Tentu" Jawab Levi dengan cengirannya
Kemudian keduanya segera memasuki mobil sedan hitamnya
"Tumben sekali kau membawa mobil"
"Kau ingin kedinginan diatas motor? Ditambah rok sobekmu itu"
"Arghh, Levi ini kan gaun"
"Apapun itu, aku tidak suka. Kau jadi terlihat seperti wanita nakal"
"Wanita nakal katamu? Huh! Aku bisa pergi sendiri! Tidak perlu mengantarku! Hentikan mobilnya!"
Levi menghela nafas, ia kesal dengan tingkah kekasihnya, dan berisik, Levi juga tidak akan terbiasa dengan suasana disana.
"Kubilang hentikan mobilnya!"
Levi menginjak rem mobilnya secara paksa, mengikuti perintah dari gadis di sampingnya. Kemudian Petra keluar dari mobil sedan tersebut dan membanting pintunya dengan keras. Levi membuka perlahan kaca jendela mobilnya
"Petra, naik"
"Tidak"
"Petra, aku bilang naik"
"Tidak"
"Yasudah terserah kau saja"
Kemudian Levi kembali menutup kacanya dan membawa mobilnya pergi dari hadapan Petra.
"Huh sialan! Wanita nakal katanya! Ini namanya gaun, bodoh!"
Setelah itu, Petra bingung apa yang harus ia lakukan sekarang, setelah berpikir cukup lama akhirnya ia memutuskan untuk memesan taksi online saja
Setelah berhasil memesan, ia sedikit berjalan-jalan sambil menunggu taksi pesanannya tiba, namun taksinya tak kunjung datang, ia merasa bosan, ia terus mencoba menghubungi driver taksi tersebut namun tak ada jawaban, selain itu sinyal ponselnya mulai menghilang karena kawasan disana berada jauh dari jangkauan tower
"Hei nona manis, apa yang kau lakukan malam-malam disini?"
~~~
Sial! Kemana dia pergi?
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My First Love [END]
ФанфикLevi Ackerman, jangan tanyakan hal-hal bodoh padanya. Jangan juga membebankan sesuatu padanya, ia manusia yang mudah kerepotan. Ia sering di cap karena sikap absolut dan otoriternya. Hingga akhirnya datanglah seseorang, memecahkan dinding es dianta...