Levi, Hanji, dan Erwin tengah berkumpul di depan ruang OSIS, sebenarnya Levi dan Hanji hanya berniat mengantar Erwin untuk mengambil berkas kepanitiaan tahun lalu saja.
"Tunggulah disini" Ucap Erwin
"Hn, jangan terlalu lama" Jawab Levi
Kemudian Erwin mulai mencari berkas yang ia maksud di dalam ruangan itu. Sementara Hanji dan Levi menunggu disana, mereka memilih untuk melihat pemandangan di depannya, lapangan luas sekolahnya dengan ramainya murid-murid yang tengah bermain basket disana.
"Levi, sepertinya kau harus mencoba bermain basket sesekali" Tungkas Hanji
Levi menatap Hanji, apa yang coba ia katakan, "Kau sedang memojokkanku"
"Setidaknya tubuhmu akan meninggi, walaupun hanya beberapa centi saja"
"Hn"
Levi tidak tertarik bermain basket, lagi pula jika hanya untuk memasukan bola ke dalam ring ia dapat melakukannya kapan saja, dan juga Petra tidak pernah mempermasalahkan tinggi badannya, jadi ia tidak perlu repot-repot melakukan hal itu.
"Kudengar kau sedang berpacaran, dengan anak sosial itu"
"Hn, baru beberapa hari"
"Kau benar-benar serius dengannya ya?"
Levi menatap lantai di bawahnya, itu pertanyaan simpel namun rasanya sulit untuk ia jawab. Apa ia benar-benar serius dengan hubungannya? Ini adalah hubungan pertamanya, dan juga Petra.
"Baiklah aku sudah selesai, ayo kita kembali" Ucap Erwin sembari mengunci kembali ruangannya
"Apa yang kalian bicarakan?"
Hanji menunjuk Levi, "Hubungannya dengan gadis sosial itu"
"Ah, Petra? Ada apa? Kalian baik-baik saja kan?"
"Kami baik-baik saja"
"Memang sulit dipercaya pada awalnya, karena ku kira kau bukan tipe manusia yang menggunakan perasaan seperti itu, Levi" Jelas Erwin
Levi tidak menanggapi pernyataan Erwin, ia lebih memilih untuk fokus dengan jalan di depannya. Kemudian Erwin mendekatkan wajahnya pada telinga Hanji, "Hanji apa aku salah biacara?"
Hanji menggeleng sembari melipat kedua tangannya, "Tidak, dia memang seperti itu kan?"
"Baguslah"
~~~
"Levi lama sekali"
"Aku ingin duduk, rasanya kakiku sudah tak tahan lagi"
Petra berniat menaiki motor milik Levi, mendudukannya diatas sana sembari menunggu sang pemiliknya tiba menghampirinya, setelah berhasil menaikinya, betapa terkejutnya ketika ia menyadari bahwa motor ini sangatlah tinggi, Petra kebingungan untuk mencari cara agar ia bisa kembali turun dari motornya.
"Aku baru sadar motornya setinggi ini, motor macam apa ini tch..."
Tiba-tiba seseorang menggenggam lengan kanan Petra, "Kau bisa terjatuh, bodoh"
"Ah syukurlah kau datang, aku tidak bisa turun" Ujar Petra
Kemudian Levi memperhatikan gadis di hadapannya, jika dilihat-lihat ia memang tidak akan bisa turun dengan mudah dan leluasa karena motornya dihimpit dengan motor-motor lain di sampingnya, ini sedikit menyenangkan.
Levi melepaskan genggamannya, dan mundur perlahan-lahan menjauhi motornya, "Hei! Apa yang kau lakukan! Berikan tanganmu kembali!"
Melihat wajah konyol dan takut setengah matinya Petra adalah pembangkit mood tersendiri bagi Levi, ia terus memandangi Petra yang tengah protes pada dirinya
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My First Love [END]
FanfictionLevi Ackerman, jangan tanyakan hal-hal bodoh padanya. Jangan juga membebankan sesuatu padanya, ia manusia yang mudah kerepotan. Ia sering di cap karena sikap absolut dan otoriternya. Hingga akhirnya datanglah seseorang, memecahkan dinding es dianta...