Persiapan ujian akhir hanya tinggal hitungan hari, murid-murid mendadak lebih rajin dari pada biasanya, perpustakaan selalu tampak ramai saat bel pulang sekolah berbunyi.
Terkecuali kelompok bakekok yang sebelumnya sudah membuat sebuah perjanjian belajar bersama tiap minggunya, sudah berjalan 3 minggu semenjak mereka mengofficialkan kelompok belajar tersebut.
Mereka selalu menggunakan ruangan kelas yang kosong saat sekolah dibubarkan, agar tidak perlu repot-repot mencari tempat lainnya.
"Hanji, tolong jelaskan sekali lagi" Titah Nanaba
"Hm? Soal ini?"
Nanaba mengangguk, ia tidak suka dengan matematika, terkutuklah apapun yang berkaitan dengan kali bagi tambah dan kurang.
Ceklek ceklek ceklek
Levi berusaha mengeluarkan pensilnya, namun sepertinya ia sudah kehabisan pensil manualnya.
"Aku harus ke koperasi" Ujar Levi
"Ohh.. Kau harus membeli isinya" Ucap Moblit sembari memegangi kotak isi pensilnya yang nampak sudah kosong
"Cepat kembali~ atau kau akan tertinggal" Ucap Erwin
Kemudian Levi pergi menuju koperasi di sebrang kelasnya, di sepanjang jalan banyak sekali adik tingkatnya yang meliriknya, bahkan memanggil namanya
"Levi-senpai~"
"Kyaaa! Senpai!"
"Senpai kau mau pergi kemana~"
"Senpai aku akan menemanimu~"
Berisik. Itulah tanggapan Levi, semua wanita di sekolahnya selalu menghancurkan harinya, oh tidak semua. Ada seseorang yang sangat spesial baginya di sekolah ini
Setibanya di koperasi, ia segera membeli apa yang ia perlukan sebelumnya, kemudian ia kembali menuju kelasnya, namun jalanan sudah dipenuhi oleh siswi-siswi yang juga datang ke koperasi hanya untuk sekedar mengikuti senpai satu ini
Levi menghela nafas, kalau begini bagaimana caranya ia keluar dari sana. Hingga tiba-tiba seseorang nampak menerobos lautan siswi tersebut.
"Minggir, kalian menghalangi jalanku" Ujar gadis tersebut
Levi menaikan sebelah alisnya, "Mikasa?"
"Oh, hai"
Sepertinya Mikasa juga tengah membutuhkan sesuatu, rupanya ia membeli tipe-x disana, "Sedang apa kau disini?"
Kemudian Levi menyodorkan sebuah kotak padanya, beberapa saat setelahnya Mikasa melihat keluar koperasi, ia tak sadar telah melewati lautan manusia sebanyak itu
"Tikus-tikusmu merepotkan sekali" Ujar Mikasa
"Aku tidak pernah memberikan mereka keju"
"Sebaiknya kau segera melepas peletmu"
"Aku tidak menggunakan hal sial semacam itu"
Kemudian Mikasa berdiri tepat dihadapan rombongan siswi tersebut, "Cepat pergi! kalian hanya membuat keributan!"
"Ck... Kau saja yang pergi" Komen pedas salah satu siswi tersebut
Kemudian Mikasa menatapnya dengan tatapan ganasnya, seketika siswi tersebut bersembunyi di balik punggung temannya
Levi meraih bahu Mikasa, "Sudah cukup kau hanya akan menambah masalah, ayo kembali"
Mikasa melepas tautan tangan Levi di bahunya, kemudian meleos pergi dari sana
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My First Love [END]
ФанфикLevi Ackerman, jangan tanyakan hal-hal bodoh padanya. Jangan juga membebankan sesuatu padanya, ia manusia yang mudah kerepotan. Ia sering di cap karena sikap absolut dan otoriternya. Hingga akhirnya datanglah seseorang, memecahkan dinding es dianta...