Karena pertikaian Levi dan Petra yang terus berlanjut, Erwin mulai menyadari kedekatan diantara keduanya
"Ekhem..."
Semua mata tertuju pada Erwin, terkecuali Petra dan Levi yang masih terus saling mencubit
"Cubitanmu juga tidak ada apa-apanya!" Celoteh Petra
"Mana mungkin aku melakukan hal seperti itu pada gadis lemah sepertimu" Jawab Levi
"Apa katamu? Aku tidak lemah! Sini sini!" Petra kembali mencubit bahu Levi
Keduanya tidak sadar, mereka hanya asik mencubit satu sama lain. Hingga akhirnya Moblit angkat bicara, "Oi" Ujarnya
Dua sejoli itu akhirnya tersadar, kemudian saling bertatapan. Petra segera membenarkan posisi duduknya seperti semula, Levi memilih untuk membuang muka jauh-jauh.
"Sudah puas?" Tanya Moblit
Keduanya terdiam, pipi Petra terlihat memerah. Sedangkan Levi masih terus membuang wajahnya, "Oi... Kau! Bertanggung jawablah!" Bisik Petra
Levi mengangkat sebelah alisnya, dan memberikan gestur wajah seolah-olah ini semua salah Petra.
"Jarang sekali ada wanita seakrab itu denganmu, Levi" Ucap Nanaba
"Ck" Levi mendecih
Erwin angkat bicara, "Kami bersedia menjadi kambing conge"
"I-ini tidak seperti itu" Jawab Petra terbata-bata, lagi pula ia hanya sedang bercanda dengan Levi, apa yang salah dari itu?
"Levi, ada apa dengan wajahmu? Jawablah pertanyaanku"
Levi pun menoleh setelahnya, dan mengambil cangkir berisi air tehnya, "Srrttt... Lanjutkan saja perbincangan kalian"
"Kalian tertangkap basah" Ucap Hanji
Kemudian Levi bangkit dari kursinya dan menarik Petra untuk pergi bersamanya.
"Jangan bermain terlalu kasar, Levi!" Teriak Hanji
"Ck... Berisik" Ucap Levi sambil terus menggiring Petra bersamanya
"Kita mau kemana?" Tanya Petra
"Jangan banyak bertanya"
"Cih"
Akhirnya mereka tiba di tangga koridor sebelah selatan sekolahnya, "Lalu apa yang akan kita lakukan?" Tanya Petra
"Tidak ada"
"Lagi pula ini semua salahmu" Celoteh Petra sembari bermain seluncuran pada gagang tangga sekolahnya
"Kau yang memulai"
"Enak saja! Kau yang membuatku kesal! Lagi pula kau snbdjsbskdkakmsmd"
Petra masih terus menggerutu, Levi tidak tahan dengan bibir gadis hazelnut ini. Kemudian Levi membekap bibir Petra dengan tangannya, Petra hanya menatapnya dengan dahinya yang masih mengkerut.
Levi sedikit mengikis jarak diantara keduanya. Levi memajukan sedikit wajahnya, "Kau berisik sekali ya"
Kemudian Petra melepas paksa tangan Levi, "Apa? Kau tidak suka?"
"Siapa bilang?"
Petra terkejut, kemudian menendang lutut Levi saat itu, Levi meringis kesakitan sembari memegangi lututnya yang nyut-nyutan.
"Rasakan itu! Huh!" Lalu Petra meninggalkan Levi sendirian disana, Petra berjalan sembari mengacungkan jari tengahnya
"Sial" Levi sedikit mengumpat disana, namun terlihat garis bibirnya yang terangkat sangat jelas
Guys hari ini up tipis tipis dulu ya author sedang sheebook ~ jangan lupa jaga kesehatan dan pakai masker see u~
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My First Love [END]
FanfikceLevi Ackerman, jangan tanyakan hal-hal bodoh padanya. Jangan juga membebankan sesuatu padanya, ia manusia yang mudah kerepotan. Ia sering di cap karena sikap absolut dan otoriternya. Hingga akhirnya datanglah seseorang, memecahkan dinding es dianta...