Halo guys welcome back hehe:)
masih semangat gak???Happy reading
***Suara deru mesin motor mulai terdengar di kawasan rumah ini. Cendana turun dari motor Elang dan membenarkan rok nya lalu melepas helm nya.
"Emm thanks ya Lang." memberikan helm pada Elang.
"Iya lain kali, kalau gak di jemput balik sama gue dari pada naik ojol" mengambil helm pemberian Cendana.
Ya mending gue naik ojol kali dari pada bareng sama lo .pemaksa. Huh!- batin Cendana
"Hah? Kenapa harus bareng lo?" tanya Cendana yang agak bingung.
"Ya mending bareng gue berasa kaya pacaran. dari pada sama babang ojol udah punya istri"
"Ada juga babang ojol yang belum beristri."
"Ya terus lo mau sama dia? Hehm?" tanya Elang
"Ya—ya enggak lah! Maksud gue—
Ucapan Cendana terpotong, karena Elang lebih dulu mengacak-acak puncak kepala Cendana gadis ini benaran lucu. Elang jadi semakin tertarik jadinya."Udah sana masuk." titah Elang
Cendana masih syok, kayanya ini pertama kali dia di perlakukan layaknya putri kecil lagi setelah papah nya sudah tiada. Ah jadi rindu!
Cendana rasa Elang beda. Mungkin? atau hanya perasaan Cendana saja tapi menurutnya laki-laki ini punya daya tarik sendiri. Tidak ia tidak boleh termakan virus booaya lelaki!
"Eh yaudah gue masuk dulu ya. Byee!" Cendana jadi salah tingkah sendiri.
Elang tersenyum kecil melihatnya, tau jika Cendana sedang salah tingkah. Sepertinya Cendana sudah membuat dirinya tertarik untuk lebih mengenal kaum hawa, selain bunda dan adiknya.
***
Hari Ini weekend, mereka empat serangkai siapa lagi kalo bukan Cendana,Sely,Lola dan Nala. Mereka memutuskan untuk hangout bersama ke mall untuk girls time, tetapi tidak disangka Lola membawa pasangannya dan malah menebar keuwuan.
"Eh-eh apenih?" Nala yang kesal melihatnya langsung melotot kearah Lola.
"Yallah lol ini girls time you know? Malah bawa si Rody!" Sely memakan makannya dengan tidak bersahabat.
Cendana meneguk minumannya, "Udahlah nasib kita yang jomblo ya terima aja,"
Tawa Lola dan Rody pecah kayanya sudah terdengar ke penjuru restoran lain, memang malu-maluin.
"Ck, muka lu bertiga kecut amat. Gasuka banget gue disini?" Rody yang sok memberengut kesal, Otot doang gede di nistain menye-menye.
Ketiganya mengangguk, mengiyakan bahwa mereka tidak suka dengan adanya Rody disini.
"Ish honey" rengek Rody, yang menarik ujung baju Lola.
Setelah makanan mereka habis, akhirnya mereka memutuskan untuk menonton bioskop.
Tapi kata Rody tidak usah memesan tiket karna sudah di pesankan. Tapi siapa yang memesan toh mereka juga baru nyampe gedung bioskop.
"Hello my brader, gimana nih seru gak kumpul ama ciwi-ciwi?" Tiba-tiba saja Odin sudah di sebelah Rody sambil merangkul bahunya.
"Ck, seru apaan gue di nistain mulu" adu Rody pada Odin.
"Emang lu pantes sih di nistain. Ya gak Nal?" tiba-tiba juga Yoko dateng langsung mengambil alih di sebelah Nala, yang sedang menatap tak suka pada Yoko.
Disusul dua cogan dari arah belakang Elang dan Gema dua cowok yang vibesnya sangat kuat sekali. Sampe cewek-cewek yang sedang antri tiket pun dibuat menganga saat Elang dan Gema datang.
"Masyaallah, Gema ganteng banget! aaaaaa Rody kamsahamnida arigato" ucap Sely dengan air muka yang tidak bisa diartikan lagi.
"Ye marpuah dasar! Giliran ada Gema gue di puji-puji kalo gak ada udah pasti gue di nistain" kata Rody mengumpat pada Sely
Elang dengan setelan kaos hitam dan celana hitam robek-robek di dominan dengan rambut yang sedikit acak-acakan itu.
Lalu Gema dengan dengan kaos putih dan celana krem panjang sangat rapih sekali.
Cendana juga sebenernya mengumpat dalam hati mengapa ada Elang? dirinya takut salah tingkah lagi oh lord.
Sembilan orang masuk ke pintu teater yang sudah di buka, Yoko memilih film genre horor ya yang lain ngikut saja.
Disebelah kirinya ada Nala dan Yoko yang sedang ribut dengan argumentnya masing-masing.Dan di kanan pojok ada Elang. Mengapa?mengapa harus Elang lagi dan lagi oh god.
Selama film di putar, Cendana melihat kearah teman-temannya yang sedang bersembunyi di lengan pasangan duduknya.
"Lo gak mau sembunyi juga?" tanya Elang yang melihat tingkah Cendana.
Cendana menggeleng. Malu rasanya jika dirinya merasa takut, tapi sebenarnya memang takut dan yang bikin takut adalah sound dari film nya yang buat jantung jedag-jedug.
Dengan gerakan cepat, Elang mengambil tangan Cendana lalu dipasangkan dengan tangannya dan mengelus lembut tangan kecil itu agar Cendana merasa tenang dan tidak takut lagi.
"Gue tau lo gengsi kalo duluan pegang gue." kata Elang melirik Cendana sekilas.
"Hah? Eng—gak kok lepasin deh gue—
"Udah diem."
***
OMEGAT KOK AKU JADI BAPER SENDIRI SIH?!
satu kata untuk this part?
lets vote and komen yass🤩
Follow ig:
@cakrawallas
🏴☠️☠️
as much as you want guys...
Call me daa
🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
ELANG
Teen FictionElang Laksamana. Nama yang tangguh seperti orangnya.Ketua geng Cakrawala di SMA Garuda. Tukang ngatur tapi gamau diatur Kecuali sama Cendana, Tidak ada yang mau punya masalah dengan Elang. Tapi sialnya, Keberuntungan tidak berpihak pada Cendana. Har...