20. Merah

305 21 5
                                    

Happy reading🥰

Cendana sedang bersama Elang sekarang diruang tamu tadinya Elang mengajaknya untuk jalan malam tapi Cendana yang mager ini sudah sangat pw ditempatnya, ditemani pilus serta laptop yang berada dipangkuannya.

Elang yang sedang ikutan menonton pun kaget mengapa tiba-tiba kekasihnya menangis, sebenernya Cendana sangat cengeng dalam hal menonton yang sedih. Nonton film sedih nangis, baca novel sad end nangis, liat Kim taehyung aja kayaknya bisa membuatnya nangis saking terlalu gantengnya hehew.

"Na udah kek nangisnya, yuk kita keluar beli jajan aja" bujuknya.

"Lang, kamu gak akan ngerti. ini sedih banget! Cowoknya meninggal HUAAA——

Elang hanya terkekeh saja, mengambil tissue di meja lalu mengarahkan pada Cendana,
"Udah jangan nangis nanti mampet hidungnya, sini lap dulu tuh ingusnya"

Setelah selesai membersihkan lendir-lendir dari hidungnya, Cendana menatap Elang, "Kamu gak jijik emangnya? Masa ketua geng lap in umbel aku"

Elang tidak menjawabnya melainkan malah mengacak gemas rambut Cendana, lalu mencubit kedua pipinya yang menimbulkan bekas merah disana tapi itu malah membuat Cendana semakin lucu.

Matanya sembab, hidung merah, pipi yang merah akibat cubitan Elang, dan rambutnya yang acak-acakan menambah kesan seperti gembel yang ada lang, haduuu😭

Tiba-tiba hp Cendana berbunyi. Ada telepon yang masuk dari mama dara.

"Halo,mom?" ucap Cendana dengan suara yang masih serak dan hidung mampet.

"Loh! Sayang kamu kenapa? Habis nangis pasti! Siapa..siapa yang bikin kamu nangis!"

"Gak mom, im okey kenapa telepon?"

"Seriusan? Ini mama kayanya pulang dines agak maleman kamu gausa nungguin ya sweetheart langsung tidur aja, pokonya pagi kamu bangun mama udah ada didapur masakin sarapan untuk anak gadis mama."

"Mom, aku mau jadi nangis lagi huhu sweet banget sih nyonya Dara ini!"

"Halah bisa aja kamu! Yaudah mama matiin ya."

Tut!

Setelah itu Cendana membereskan laptop serta pilusnya, lalu membuang sampah tissue yang berserakan dilantai. Sudah selesai lanjut rebahan disamping Elang.

"Tumben malam ini kamu gak kumpul?" tanyanya.

"Kan sekarang udah punya pacar, harus bagi jadwal" jawab Elang sambil merangkul Cendana disebelahnya.

"Jangan gitu aku gapapa kok, abis ini juga mau langsung tidur aja"

"Ceritanya gue diusir nih?" Elang dengan menaikan satu alisnya menatap Cendana.

"Bukan gitu! Aku cuman gamau temen kamu kira semenjak sama aku, waktu kamu jadi ke ambil buat kumpul sama mereka"

Elang hanya tersenyum kecil, benarkan! dia tidak salah pilih Cendana untuk menjadi kekasihnya, kepedulian Cendana tidak ada duanya.

"Yaudah gue pulang eh engga mau kumpul sebentar mau bahas untuk keamanan sekolah, gak apa kan Na?"

Cendana hanya mengangguk mengerti, sulit pasti menjadi Elang sudah menjadi ketua geng sekaligus andalan sekolah untuk keamanan jika sewaktu-waktu ada yang menyerang lagi seperti kejadian Vandalas waktu itu.

"Langsung tidur ya? pintu kamar dikunci jangan lupa, jendela ditutup juga, inget langsung tidur!" ini perintah sang ketua.

"Siap! Capt" diiringi senyuman manis dari Cendana, dengan tangan yang memegang jidat membuat hormat pada Elang.

ELANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang