13. Ngiri ya?

203 14 12
                                    

Happy reading!


Dara menatap luar rumahnya hujan deras terus mengguyur jalanan ini, niatnya tadi mu jemput Cendana tapi kata anak gadisnya itu ia akan pulang bersama temannya.

"Mana ya? kok belum dateng juga anak gue mana hujan lagi,"

Saat Dara akan melangkahkan kaki memasuki rumahnya kembali, tiba-tiba suara gerungan motor terdengar begitu jelas memasuki halaman rumahnya. Itu Elang dan Cendana yang nekat menerobos hujan!

"Aduh sweetheart kok malah hujan-hujanan begini sih! Bi tolong ambilkan handuk ya!"
ucap Dara langsung menghampiri Cendana dan Elang yang sudah basah kuyup itu.

"Daripada kemalaman mah, yah mending terobos aja hehe"

"Ini anak bener-bener ya tinggal kabarin mamah suruh jemput aja, kasian kalo gini Elang juga maaf ya! Anak tante ngerepotin"
omel Dara.

"Nih den,non handuknya. Lho kok bisa basah kuyup gini nanti sakit gimana non?" ucap bi suti yang melihat keadaan keduanya seperti tikus kejebur got!

"Makasi ya bi" kata mereka bersamaan.

"Ayok masuk buruan dingin diluar" kata Dara yang menyuruh keduanya masuk agak tidak makin kedinginan.

Setelah masuk kedalam rumah, Cendana langsung menuju kamarnya untuk mandi dan berganti pakaian, dan Elang disuruh bersih-bersih juga oleh Dara ada baju peninggalan suaminya jadi Dara menyuruh Elang bersih-bersih lalu berganti pakaian menggunakan baju suaminya itu.

Cendana sudah selesai dengan kegiatan mandinya, lalu turun dan duduk di sofa sebelah Elang.

"Lo udah bersih-bersih?" tanya Cendana

"Seperti yang lo liat, na" Elang tersenyum kecil
dan dibarengi anggukan dari Cendana.

Dari arah dapur, Dara yang membawa nampan berisikan teh hangat untuk dua sejoli yang sedang duduk bersebelahan itu.

"Nih mamah bawain teh hangat biar makin hangat, diminum ya!" titah Dara

"Tante malah ngerepotin nih, makasih ya tan" kata Elang sopan.

"Kalian makin hari makin lengket aja, mamah liat-liat udah kaya perangko tau!" goda Dara

"Ngiri ya? nyonya Dara?" Cendana malah balik menggoda mamahnya itu.

Dara mendengus sebal, "Gak lah, sorry ya mamah sama papah kamu dulu lebih romantis tau!"

"Move on mam, papah udah tenang disana. Mamah gak mau cari yang baru gitu?" goda Cendana lagi.

"Buat ukuran mamah yang terlalu cantik dan papahmu yang terlalu tampan susah buat cari pengganti yang tampan kaya papah kamu na,"

Masyaallah, Cendana menggelengkan kepalanya konsep apa itu!

Elang hanya terkekeh saja melihat pertikaian kecil antara dua wanita ini, kayanya Cendana sangat akrab sekali dengan mamahnya dan Elang baru mengetahui ternyata Cendana itu sangat manja sekali dengan mamahnya. Ya mungkin karena anak satu-satunya dan hanya Cendana yang Dara punya.

***

Kenari, itu tokoh yang lemah lembut, tapi berbeda dengan Merpati anak keduanya dengan Gagak. Anak keduanya itu sangat banyak omong (cerewet) persis seperti sifat Gagak, sedangkan Elang anak pertamanya itu tidak banyak omong seperti Kenari namun, bedanya Elang terkesan seperti pria dingin kalau bersama orang yang tidak ia kenal.

Sebagian orang menganggap Elang itu arogan, karena sikap acuh tak acuh nya. Tapi karena sikap itu ia sangat cocok menjadi ketua Cakrawala.

"Abang kok baru pulang? Pasti deh bunda yakin kamu nongkrong lagi kan?" kata Dara yang melihat Elang baru pulang pukul 7malam.

ELANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang