🌸 16. Shut up and See

92 11 1
                                    

05.50

Sean sudah berada di depan pintu kamar Calista, Sean berencana membangunkan adiknya itu.

Baru saja Sean mau mengetok pintu, pintu yang di depannya terbuka sendiri dan menampakan Calista yang sudah rapih dengan seragam sekolahnya.

"Ehmm pagi kak." Ucap Calista yang sekarang sedang memaksakan senyum di wajah cantiknya.

Sean yang masih ditempatnya diam mematung dengan yang barusan terjadi. Apa ini benar Calista adiknya?

Sean mencubit tangannya sendiri, Sean beranggapan kalau Sean sekarang sedang tidur dan lagi bermimpi.

"Aww."

Ini sakit.

Ini nyata.

"Ini beneran adik kakak, kan? Kak gak sedang mimpi kan sekarang?" Tanya Sean sambil memegang pundak Calista. Sean masih kurang yakin dengan apa yang dilihatnya sekarang.

"Iya kak, ini aku Calista adiknya kakak." Balas Calista sambil menatap Sean, memberi keyakinan kalau dia memang Calista.

Sean diam selama lima detik, menatap lekat mata hazel Calista.

"ASTAGA KAKAK SENANG BANGET." Teriak Sean tiba-tiba terus memeluk erat tubuh mungil Calista.

"Terima kasih." Suara Sean terdengar sangat lembut ditelinga Calista.

"Iya kak."

Sean melepaskan pelukannya, Sean mengelus sayang kepala Calista, Sean tersenyum hangat pada Calista. Sean sangat senang akhirnya Calista mulai mencoba untuk berubah.

"Adik kakak sarapan sekarang yah." Ucap Sean yang masih mengelus sayang kepala Calista.

Dengan senyum kecil yang masih menghiasi wajah Calista, Calista mengangguk patuh pada Sean.

Sean menggenggam tangan Calista, baru saja Sean melangkah suara Calista kembali terdengar.

"Aku kangen makan bubur di tempat biasa bareng kakak."

Sean yang mendengar itu pun langsung tersenyum senang lalu mengacak pelan rambut Calista.

"Siap, kita otw kesana sekarang yah, coba cek ada yang ketinggalan gak?"

Calista mengecek kembali barang-barang yang Calista akan bawah ke sekolah. Calista menggeleng menandakan kalau barangnya sudah lengkap, tidak ada yang ketinggalan.

"Oke, yuk kita berangkat."

🌸🌸🌸

Sean dan Calista sekarang sudah berada di tempat makanan bubur langganan mereka. Semenjak kejadian itu, Sean dan Calista sudah tidak pernah lagi makan di tempat makanan ini, karena perubahan Calista yang membuat mereka tidak lagi makan disini.

"Hehe, Calista makannya gak berubah yah, tetap aja belepotan kalau makan bubur." Sean terkekeh sambil membersihkan sisa bubur yang menempel di pipi Calista.

Rasanya sudah lama sekali Sean tidak merasakan ini. Sean sangat senang melihat Calista yang ingin berubah menjadi Calista yang dulu lagi.

Calista yang mendengar itu, langsung merubah wajahnya cemberut, Calista kesal sama Sean yang mengejeknya.

Melihat wajahnya Calista cemberut, membuat Sean tertawa terbahak-bahak. Menurut Sean wajahnya Calista sangat lucu.

Sean sangat bahagia sekarang.

"Udah lama yah nak Sean sama Calista gak kesini?" Seorang wanita tua yang sekarang berada di samping meja Sean dan Calista.

"Wah bu Aini, udah tiga tahun gak ketemu. Gimana kabar ibu?" Sean yang menjawab sambil mencium tangan ibu Aini yang diikuti Calista juga.

COLD CALISTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang