🌸 06. Sick

1.2K 47 1
                                    

"LETAAAAAAAAA!"

"JANGAN TERIAK REYYYY!"

"BUNDA JUGA TERIAK KOK!"

"MAU UANG JAJANNYA BUNDA POTONG?"

"Hehe.. Bunda mah paling the best. Nggak lagi deh Ndaa." ucap Reyhan dengan cengiran diwajahnya.

"Btw. Tadi di taman Bunda ketemu sama perempuan cantik yah?" tanya Reyhan dengan senyum diwajahnya.

"Iya. Udah cantik baik lagi. Bunda seneng sama dia, kalem gitu terus udah temenin Leta yang tadi kamu TINGGAL." balas Reta dengan nada terakhir berganti dengan penuh tekanan buat Reyhan.

Reyhan langsung merubah wajahnya sambil menggaruk kepalanya tidak gatal. "Hehe Bunda. Tadi Rey ketemu sama temannya Rey di taman jadi kita bicara-bicara dulu."

Reyhan dan Sean sempat bertemu di taman terus sempat bercengkrama sedikit. Selesai itu, Reyhan kembali ke tempat Leta dan mendapati Leta sudah tidak ada. Reyhan sudah mencari-cari malah ketemu lagi sama Sean yang lagi bersembunyi dibelakang pohon besar sambil melihat gadis dan anak kecil sedang duduk di kursi taman yang tidak jauh dari mereka.

Baru saja Reyhan mau bertanya, Sean malah menutup mulutnya dan mengisyaratkan supaya Reyhan tidak mengeluarkan suara.

Setelah mengamati kedua orang tersebut,Reyhan mengetahui kalau mereka adalah Calista sama Leta, adiknya.

Dilihatnya Leta lagi menangis dan Calista dengan muka datar andalannya.

Tapi beberapa saat setelah itu, Reyhan dan Sean dikejutkan karena melihat Calista berusaha membujuk Leta yang sedang menangis.

Keterkejutan mereka tidak sampai disitu saja saat melihat,

CALISTA TERSENYUM

CALISTA TERSENYUM LAGI

CALISTA TERSENYUM LAGI DAN LAGI

ASTAGA.

Terlihat Calista sangat cantik dan manis saat tersenyum. Jantung Reyhan berdegub kencang saat pertama kali melihat senyum menawan Calista. Ingin sekali Reyhan melihat senyuman itu setiap hari, ingin sekali Reyhan menjadi alasan dari senyuman itu terbit dari bibir mungilnya.

Sedangkan Sean hampir saja menangis, terharu melihat senyumnya Calista. Sudah lama sekali Calista tidak tersenyum. Terhitung 3 tahun sejak kejadian itu Calista tidak pernah tersenyum lagi. Sean senang sekaligus juga bahagia saat melihat senyuman itu. Biarpun bukan Sean yang menjadi alasan Calista tersenyum tapi Sean bersyukur karena bisa melihat senyuman itu lagi.

🌸🌸🌸

Suasana hati Reyhan sejak kemarin benar-benar baik. Terbukti Reyhan dari kemarin sejak pulang dari taman sampai sekarang tetap setia dengan senyum yang terpampang di wajahnya.

Sepengaruhkah itu Calista buat Reyhan?

Reyhan tidak tau.

Yang Reyhan tau dikepalanya hanya terdapat wajah Calista yang senyum kemarin.

Reta dan Leta yang melihat sikap Reyhan sempat menganggap Reyhan gila karena senyum-senyum sendiri tidak jelas.

Reyhan tentu tidak memperdulikan omongan dari Reta dan Leta. Setiap saat membayangkan wajah Calista yang tersenyum kemarin membuat Reyhan benar-benar senang. Ingin rasanya Reyhan melihat senyum itu setiap saat.

Reyhan yang sedang berjalan di koridor sekolah dengan earphone yang bertengger manis di telinganya, sesekali membalas sapaan dari siswi-siswi yang menyapanya, tidak lupa dengan senyum yang masih diwajahnya.

COLD CALISTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang